Kisah Mustahik: Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD)
BMD Tulungagung Bantu Sukseskan Usaha Somay dan Batagor “Panjul” milik Daya Iswahyuni
14/04/2025 | Humas BAZNAS TulungagungTulungagung – Dari dapur sederhana di Desa Karangrejo, Kecamatan Boyolangu, seorang ibu tangguh bernama Daya Iswahyuni (45) menepis keterbatasan dan membuktikan bahwa kesulitan hidup bukanlah akhir dari segalanya. Sejak ditinggal sang suami setahun lalu, Daya menjadi tulang punggung keluarga. Namun di balik tantangan itu, ia bangkit dan sukses mengembangkan usaha kuliner Somay dan Batagor “Panjul”, yang kini semakin dikenal warga Tulungagung.
Memulai usahanya sejak 2021, Daya kini mampu memproduksi hingga 400 somay dan 400 batagor per hari, setara dengan sekitar 200 porsi yang dijual di dua lokasi: lapak Kepuh (buka pukul 14.00–21.00) dan lapak Jepun (buka pukul 10.00–17.00). Setiap Minggu, ia juga berjualan di Pasar Senggol, menambah jangkauan usahanya ke pasar tradisional.
Meski semua masih dijalankan secara offline, pelanggan setia terus berdatangan karena cita rasa khas dan pelayanan ramah. Dalam operasional sehari-hari, Daya dibantu dua saudaranya untuk produksi di rumah, serta dua karyawan di lapak.
“Alhamdulillah, pendapatan kotor bisa Rp650 ribu per lapak per hari. Setelah dikurangi sewa tempat dan bayar yang bantu masak, bersihnya bisa Rp400 ribuan sehari dari dua lapak,” ujar Daya dengan penuh syukur.
Uniknya, semua bahan baku ia beli dari toko sekitar lokasi jualan di Desa Kepuh. “Jadi sekalian bantu tetangga juga. Apa yang ada di sekitar, saya manfaatkan,” imbuhnya.
Pada Maret 2025, semangat Daya mendapat suntikan semangat baru dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung berupa pembiayaan modal usaha sebesar Rp3 juta. Dana tersebut digunakan untuk memperbaiki rombong jualan, menambahkan roda agar lebih fleksibel, dan membeli stok bahan serta perlengkapan.
Meskipun saat ini usahanya belum memiliki izin resmi, Daya tidak kehilangan mimpi. “Alhamdulillah saya senang sekali bisa mendapatkan bantuan modal usaha dari BAZNAS, saya pengin suatu hari punya beberapa cabang, bisa tambah lapak, tambah karyawan. Biar rejeki makin luas, bisa bantu orang lain juga,” ucapnya penuh semangat.
Kisah Daya Iswahyuni bukan sekadar cerita sukses seorang penjual somay. Ia adalah simbol kekuatan perempuan, inspirasi bagi banyak single parent dan pelaku UMKM yang tengah berjuang. Dengan semangat dan ketekunan, ia menyalakan harapan, bukan hanya bagi keluarganya, tapi juga bagi komunitas sekitarnya.
