Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura
Keutamaan dan Hikmah Puasa Tasu'a dan Asyura
16/07/2024 | BAZNAS TulungagungSaat ini kita telah memasuki Bulan Muharram 1446 H. Yang merupakan awal bulan dalam kalender Hijriah. Pada bulan Muharram ini termasuk dalam bulan-bulan yang haram (asyhurul hurum). Bulan Muharram ini salah satu bulan mulia, dari bulan- bulan yang lain.
Pada bulan Muharram ini juga banyak terjadi peristiwa bersejarah, salah satunya adalah turunnya rahmat Allah untuk pertama kali yakni pada hari Asyura dan pada hari itu juga Nabi Musa menerima kitab Taurat dari Allah swt.
Allah swt memberikan banyak keutamaan pada bulan ini, di antaranya adalah kesunnahan puasa tanggal 9 (Tasu’a) yang digandeng dengan puasa tanggal 10 Muharram (Asyura), sebab bulan Muharram merupakan bulan mulia setelah Ramadhan untuk melakukan puasa.
Rasulullah ? bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam.” (HR Muslim).
Salah satu keutamaan puasa pada hari Asyura adalah dapat menghapus dosa pada tahun sebelumnya dan barang siapa yang berpuasa Asyura, maka seperti puasa setahun penuh.
Sayyid Muhammad Syatho dalam kitab Ianah-nya menyebutkan tiga hikmah disunnahkannya puasa Tasu’a menyertai puasa Asyura yakni,
- Untuk berhati-hati, sebab ada kemungkinan dalam menentukan awal bulan Muharram terjadi kesalahan.
- Agar tidak menyamai dengan orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ‘Asyura saja.
- Untuk menghindari puasa hanya satu hari saja sebagaimana mengkhususkan puasa pada hari Jumat tanpa didahului hari sebelumnya dan tidak diikuti hari setelahnya.
Dengan ini, jika seseorang melakukan puasa Asyura saja tanpa puasa Tasu’a maka disunnahkan untuk berpuasa pada tanggal sebelas Muharram.