Pelatihan Digitalpreneur
Pelatihan Digitalpreneur " Content Marketing"
28/10/2024 | BAZNAS TulungagungTulungagung - Sebanyak 27 santri dari berbagai pondok pesantren di Tulungagung mengikuti pelatihan "Santri Digitalpreneur: Content Marketing" yang diselenggarakan oleh BAZNAS Tulungagung pada Senin 28 Oktober 2024. Pelatihan ini bertemakan “Digdaya Santri, Mandiri Ekonomi”, mengusung visi memberdayakan santri dengan keterampilan pemasaran digital untuk mendukung kemandirian ekonomi.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Pimpinan BAZNAS Tulungagung, Kabag Kesra, dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Tulungagung. Dalam sambutannya, Pimpinan BAZNAS Tulungagung menegaskan pentingnya peran santri di era digital untuk membangun kemandirian ekonomi. “Kami ingin para santri memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan zaman. Tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga mampu berdaya secara ekonomi dengan bekal keterampilan digital,” ujarnya.
Pelatihan ini menghadirkan dua pemateri utama, yakni ahli manajemen media sosial dan praktisi content marketing, yang berbagi wawasan tentang teknik pemasaran digital, pengelolaan media sosial, serta strategi untuk menciptakan konten yang menarik.
Dalam sesi pertama, pemateri manajemen sosial media menekankan pentingnya memahami karakteristik masing-masing platform digital. “Konten yang dibuat harus sesuai dengan audiens target dan karakter platform. Instagram, TikTok, dan YouTube punya pendekatan yang berbeda, dan kita harus tahu cara memaksimalkannya,” jelas Khadziqun Nuha.
Di sesi berikutnya, pemateri content marketing memberikan panduan praktis tentang bagaimana menciptakan konten menarik yang mampu meningkatkan jangkauan pemasaran. “Konten yang kreatif dan autentik akan lebih mudah menarik perhatian audiens. Santri harus mampu membuat konten yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menyampaikan pesan yang jelas dan bernilai,” jelas Agung Hartadi.
Antusiasme terlihat dari para peserta yang aktif berdiskusi dan mencoba berbagai teknik pemasaran digital yang diajarkan. Salah satu santri peserta pelatihan menyampaikan harapannya agar keterampilan ini bisa membuka peluang usaha baru di bidang digital. Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan santri yang tidak hanya berakhlak mulia, tetapi juga berdaya saing di dunia digital dan ekonomi.