Menyalakan Kembali Semangat Sumpah Pemuda dengan Gerakan Zakat, Infaq dan Sedekah
28/10/2025 | Penulis: Humas BAZNAS Tulungagung
Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu
Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda, tonggak sejarah yang menandai kebangkitan semangat persatuan dan perjuangan anak muda untuk kemerdekaan bangsa.
Sumpah Pemuda tahun 1928 bukan sekadar peristiwa historis, melainkan manifesto moral yang mengikat seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam keberagaman demi kemajuan Indonesia.
Kini, hampir satu abad kemudian, semangat itu tetap relevan. Jika dahulu para pemuda berjuang melawan penjajahan fisik, maka kini tantangan kita adalah melawan penjajahan sosial modern: kemiskinan, ketimpangan, dan kurangnya kepedulian terhadap sesama.
Di sinilah gerakan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) menjadi sarana aktualisasi semangat Sumpah Pemuda, membangun bangsa melalui solidaritas, keadilan sosial, dan kepedulian antarumat.
Dari Persatuan Menuju Kepedulian Sosial
Sumpah Pemuda mengajarkan arti bersatu dalam perbedaan, sementara zakat mengajarkan berbagi dalam keberlimpahan. Keduanya berakar pada nilai yang sama: memuliakan sesama dan memperkuat ikatan sosial.
Melalui BAZNAS Kabupaten Tulungagung, semangat persatuan itu diwujudkan dalam bentuk aksi nyata: menyalurkan zakat, infak, dan sedekah dengan prinsip amanah, profesional, dan berkeadilan.
Dana yang dihimpun dari para muzaki telah menghidupkan berbagai program seperti Tulungagung Sehat, Cerdas, dan Makmur, yang membantu lansia dhuafa, pelajar kurang mampu, hingga pelaku usaha kecil untuk bangkit dari keterbatasan.
Inilah bentuk gotong royong modern, semangat Sumpah Pemuda yang hidup dalam gerakan zakat.
Pemuda Sebagai Penggerak Kebaikan
Pemuda selalu menjadi pelopor perubahan.
Dalam gerakan zakat, peran mereka sangat penting bukan hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai penggerak kesadaran sosial.
Melalui kreativitas dan teknologi digital, generasi muda Tulungagung dapat menyebarkan nilai-nilai kebaikan, mengajak masyarakat untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah secara modern dan transparan melalui kanal resmi BAZNAS.
Ketika semangat kepemudaan berpadu dengan semangat zakat, lahirlah generasi yang tidak hanya nasionalis, tetapi juga dermawan dan berjiwa sosial tinggi.
Zakat Sebagai Wujud Cinta Tanah Air
Menunaikan zakat bukan hanya ibadah individual, tetapi juga tindakan cinta tanah air.
Sebab di dalamnya terkandung nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan sosial serta cita-cita luhur yang menjadi dasar berdirinya bangsa Indonesia.
Melalui BAZNAS Kabupaten Tulungagung, setiap rupiah zakat yang disalurkan menjadi energi kebangsaan: membantu warga miskin, menggerakkan ekonomi umat, dan menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Zakat, infak, dan sedekah adalah bentuk nasionalisme yang nyata. Cinta yang tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dalam tindakan membantu sesama.
Pemuda Berzakat, Tulungagung Kuat
Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa perubahan besar lahir dari tekad bersama.
Hari ini, tekad itu dapat kita hidupkan kembali melalui gerakan kepedulian sosial berbasis zakat.
Ketika pemuda, masyarakat, dan BAZNAS bersatu dalam semangat zakat, infak, dan sedekah, maka kita sedang menulis ulang makna Sumpah Pemuda dalam konteks zaman modern: bersatu dalam kebaikan, berjuang untuk kemanusiaan, dan membangun bangsa dengan keberkahan.
Mari jadikan peringatan Sumpah Pemuda tahun ini sebagai momentum kebangkitan sosial.
Bersama BAZNAS Kabupaten Tulungagung, kita kobarkan semangat:
“Pemuda Berzakat, Tulungagung Kuat, Indonesia Hebat.”
Artikel Lainnya
Cahaya Zakat, Pelita di Tengah Kegelapan
Senyum: Ibadah Sederhana yang Berpahala
Keutamaan Hari Jumat: Saat Terbaik untuk Panen Pahala dan Menebar Kebaikan
Hari Jum'at Sebagai Sayyidul Ayyam
Kenapa Orang Meninggal Lebih Memilih Bersedekah Jika Ia Hidup Kembali?
Tabungan ada zakatnya? Begini penjelasannya

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
