WhatsApp Icon

Saatnya Berjuang Tanpa Senjata: Jadilah Pahlawan Lewat Kedermawanan

10/11/2025  |  Penulis: Humas BAZNAS Tulungagung

Bagikan:URL telah tercopy
Saatnya Berjuang Tanpa Senjata: Jadilah Pahlawan Lewat Kedermawanan

Menjadi Pahlawan Masa Kini dengan Zakat, Infak, dan Sedekah

Setiap 10 November, bangsa Indonesia mengenang para pahlawan yang telah menorehkan sejarah dengan darah dan air mata. Mereka berjuang bukan untuk pujian, jabatan, atau penghargaan, tetapi karena cinta yang mendalam terhadap tanah air. Dengan tekad dan keberanian, mereka rela kehilangan segalanya demi satu kata yang sakral: MERDEKA.

Namun, makna perjuangan tidak berhenti di masa lalu. Semangat kepahlawanan bukan sekadar kenangan, melainkan api yang harus terus menyala dalam diri setiap anak bangsa. Di era yang serba modern ini, kita tidak lagi berperang melawan penjajah bersenjata, tetapi menghadapi tantangan baru, kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakpedulian sosial. Di sinilah setiap kita dipanggil untuk menjadi pahlawan masa kini, melalui senjata yang berbeda yaitu dengan kepedulian dan kedermawanan.

Salah satu wujud nyata dari semangat itu adalah melalui zakat, infak, dan sedekah. Ketiganya bukan hanya ibadah finansial, tetapi juga bentuk perjuangan sosial yang mulia. Dengan berzakat, kita membantu mereka yang kekurangan agar bangkit dan berdaya. Dengan berinfak, kita memperkuat solidaritas umat. Dan dengan bersedekah, kita menebar kasih sayang dan harapan di tengah kehidupan yang kerap terasa keras.

Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah [9]:103:

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka..."

Ayat ini menegaskan bahwa zakat bukan hanya tentang berbagi harta, tapi juga tentang membersihkan jiwa dan melatih hati untuk peduli. Kebaikan yang tumbuh dari zakat, infak, dan sedekah sejatinya adalah bentuk perjuangan melawan egoisme, keserakahan, dan keengganan untuk berbagi.

Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Bukhari dan Muslim:

"Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah."

Sederhana, namun dalam maknanya. Memberi lebih mulia daripada meminta. Dan di situlah nilai kepahlawanan tumbuh. Ketika seseorang berani memberi, bahkan dalam keterbatasannya, demi kebaikan yang lebih besar.

Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, kepahlawanan sejati mungkin tidak lagi terdengar dengan dentuman senjata, melainkan dengan langkah-langkah kecil yang penuh keikhlasan: seorang donatur yang membantu usaha kecil agar bangkit, seorang muzakki yang menyalurkan zakatnya dengan niat tulus, atau seorang relawan yang turun langsung mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. Merekalah pahlawan zaman ini yang tak berperang di medan laga, tapi berjuang di medan kemanusiaan.

Momen Hari Pahlawan menjadi saat yang tepat untuk merenung dan bertanya pada diri sendiri: Sudahkah kita meneruskan semangat mereka? Sudahkah kita berbuat sesuatu untuk sesama? Sebab bangsa ini tidak hanya memerlukan pahlawan yang berani mengangkat bambu runcing, tapi juga pahlawan yang berani mengulurkan tangan.

Mari jadikan zakat, infak, dan sedekah sebagai sarana untuk menyalakan kembali semangat perjuangan. Melalui kebaikan yang kita tanam, insyaAllah akan tumbuh kesejahteraan, keadilan, dan keberkahan bagi banyak orang.

Selamat Hari Pahlawan

Mari terus berjuang dengan cara kita masing-masing, berjuang untuk menebar manfaat, menguatkan sesama, dan menyalakan cahaya kebaikan di setiap sudut kehidupan. Karena Indonesia yang kuat bukan hanya dibangun oleh pahlawan yang gugur di masa lalu, tapi juga oleh mereka yang hari ini masih memilih untuk berbagi, peduli, dan berkorban dengan ikhlas.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat