WhatsApp Icon

Jejak Kebaikan di Lereng Rejotangan: BAZNAS Tulungagung Ringankan Hidup Mbah Suwito

30/04/2025  |  Penulis: Humas BAZNAS Tulungagung

Bagikan:URL telah tercopy
Jejak Kebaikan di Lereng Rejotangan: BAZNAS Tulungagung Ringankan Hidup Mbah Suwito

Penyaluran bantuan biaya hidup kepada mbah Suwito

Tulungagung – Di sebuah rumah sederhana berdinding anyaman bambu di Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, terdapat sebuah rumah sederhana berdinding anyaman bambu yang menjadi saksi bisu perjuangan hidup seorang lansia sebatang kara: Mbah Suwito. Usianya telah renta, badannya ringkih, namun semangatnya tak pernah surut. Sehari-hari, ia bertahan dengan memelihara ayam dan menanam sayuran seadanya untuk dikonsumsi sendiri. Kesendirian adalah teman akrabnya, sebab anak-anaknya tinggal jauh merantau bahkan salah satunya berada di Banjarmasin dan hanya pulang setahun sekali.

Di tengah kesulitan hidupnya, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung hadir sebagai penguat harapan. Melalui program bantuan biaya hidup bagi fakir miskin, BAZNAS menyalurkan bantuan sebesar Rp900.000 rutin setiap tiga bulan sekali kepada warga yang benar-benar membutuhkan, termasuk Mbah Suwito.

Menariknya, bantuan ini disalurkan langsung oleh mahasiswa binaan BAZNAS Tulungagung. Mahasiswa-mahasiswa ini adalah penerima beasiswa dari BAZNAS yang kini diberi amanah untuk menyalurkan bantuan secara langsung ke masyarakat. Dengan menyusuri jalan pegunungan dengan suasana alam yang asri, mereka datang membawa lebih dari sekadar uang, tetapi juga kepedulian dan kehangatan kemanusiaan.

Ketika tim mahasiswa tiba, Mbah Suwito tengah sibuk meraut bambu untuk membuat kandang ayam. Meski usianya telah lanjut, ia tetap berusaha mandiri dengan keterampilan sederhana yang dimilikinya. Tatkala menerima bantuan, wajahnya seketika berubah cerah.

"Alhamdulillah, terima kasih BAZNAS. Bantuan ini sangat berarti bagi saya. Semoga semua yang telah membantu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan umur panjang," ucap mbah Suwito dengan haru.

Salah satu mahasiswa penyalur bantuan, Anisatul Maghfiroh, mengaku pengalaman ini membuka matanya akan realitas kehidupan yang sering luput dari perhatian.

“Melihat langsung kehidupan Mbah Suwito yang sebatang kara dan tetap kuat menghadapi hari-harinya membuat saya banyak merenung. Saya belajar bahwa hidup bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, tapi tentang bagaimana kita bersyukur dan peduli kepada sesama. Ini bukan sekadar menyalurkan bantuan, tapi juga pelajaran hidup yang sangat berharga bagi saya pribadi,” ungkap Nisa dengan mata berkaca-kaca.

Melalui peran mahasiswa binaannya, BAZNAS Tulungagung tidak hanya menyalurkan zakat secara tepat sasaran, tetapi juga menanamkan nilai empati dan kepedulian sosial kepada generasi muda. Mereka tidak hanya belajar secara akademik, tetapi juga memahami realitas kehidupan dan arti berbagi dengan sesama.

Ketua RW setempat juga mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini. "Program dari BAZNAS ini memang bagus apalagi buat warga seperti Mbah Suwito. Kami berharap bantuan ini bisa terus berlanjut, karena masih banyak lansia dhuafa lain yang membutuhkan," tuturnya.

BAZNAS Tulungagung terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam membantu sesama melalui zakat, infak, dan sedekah. Setiap donasi yang diberikan akan dikelola secara amanah dan disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, sebagaimana yang kini dirasakan oleh Mbah Suwito dan banyak mustahik lainnya.

Karena setiap kebaikan yang disalurkan, akan menjadi cahaya bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan.

Bagikan:URL telah tercopy

Berita Lainnya

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat