Ketika Tak Ada Lagi Keluarga, Zakat Hadir Menjadi Cahaya untuk Mbah Srini
01/08/2025 | Penulis: Humas BAZNAS Tulungagung
Mbah Srini, salah satu penerima bantuan biaya hidup BAZNAS Tulungagung
Tulungagung - Usia senja seharusnya menjadi masa beristirahat dengan damai, dikelilingi keluarga dan kasih sayang. Namun tidak semua orang memiliki kemewahan itu. Di sudut sepi Desa Bendiljati Kulon, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, tinggal seorang perempuan tua bernama Mbah Srini, yang menjalani hari-harinya dalam kesendirian.
Meski hidup sebatang kara, Mbah Srini tidak benar-benar dilupakan. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung hadir sebagai cahaya, menyapa senyapnya hari-hari beliau melalui program Bantuan Biaya Hidup untuk Lansia Fakir Miskin. Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi wujud nyata dari kasih sayang sosial dan kepedulian terhadap mereka yang hidup dalam keterbatasan.
Setiap tiga bulan, Mbah Srini menerima bantuan sebesar Rp900.000, cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok harian dan membeli obat-obatan ringan. Di tengah kondisi fisik yang semakin melemah dan usia yang tak lagi muda, bantuan ini membawa rasa aman, ketenangan, dan pengingat bahwa masih ada yang peduli.
Bantuan ini disalurkan secara berkala oleh tim BAZNAS setelah melalui proses verifikasi dan kunjungan langsung ke rumah Mbah Srini. Dengan memastikan bantuan tepat sasaran, BAZNAS menjadikan program ini sebagai amanah zakat yang tersalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, terutama para lansia yang hidup tanpa dukungan keluarga maupun penghasilan tetap.
Di rumah kecil yang sederhana, Mbah Srini tinggal sendiri. Dalam Kartu Keluarga, hanya namanya yang tertera. Tidak ada suami, anak, atau sanak saudara yang tinggal bersama. Namun, hidupnya tidak sepenuhnya sunyi. Tetangga dan saudara jauh sesekali datang, memberi perhatian yang tulus. Dan di antara celah-celah kesunyian itu, bantuan dari BAZNAS datang sebagai pelengkap yang berarti, membantu bukan hanya secara ekonomi, tapi juga secara emosional.
Kisah Mbah Srini adalah gambaran bahwa zakat bukan hanya angka, tapi adalah harapan, cinta, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Di masa senja, saat seseorang paling membutuhkan pelukan hangat dan kepedulian, zakat yang dikelola dengan amanah mampu menjadi pelipur lara.
BAZNAS Tulungagung ingin mengajak masyarakat untuk tidak hanya melihat, tapi juga turut serta. Mari lebih peka. Bisa jadi, di balik pintu yang tertutup, ada jiwa-jiwa tua seperti Mbah Srini, yang berjuang dalam diam. Sekecil apa pun bantuan, ketika diberikan dengan cinta, bisa mengubah kesepian menjadi harapan.
Berita Lainnya
Antara Kuliah dan Ngurir: Perjuangan Risky Ahmad Mengejar Mimpi Bersama Beasiswa SKSS BAZNAS
BAZNAS Tulungagung dan Dinas Kesehatan Bersinergi Tingkatkan Imunitas Masyarakat Lewat Bantuan Susu Bergizi
Mushola Ponpes Al-Khoziny Runtuh: BTB Tulungagung Bantu Proses Pencarian Korban
Berkah Zakat Menyapa Mbah Tarmi, Lansia Sebatangkara Penerima Bantuan BAZNAS
Kado Haru untuk Sugiarti, BAZNAS Tulungagung Berikan Bantuan Bedah Rumah Tak Layak Huni
BMD Tulungagung Dukung Usaha Rumahan “Pawoen Mbok Inah” Lewat Pembiayaan Tanpa Bunga

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
