WhatsApp Icon

Modal Tanpa Bunga, Usaha Makin Berkembang: BAZNAS Microfinance Desa Dorong Kemandirian Warga Tulungagung

25/04/2025  |  Penulis: Humas BAZNAS Tulungagung

Bagikan:URL telah tercopy
Modal Tanpa Bunga, Usaha Makin Berkembang: BAZNAS Microfinance Desa Dorong Kemandirian Warga Tulungagung

Kisah Mustahik: Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD)

Tulungagung – Usia bukanlah batas untuk terus produktif dan mandiri. Hal ini dibuktikan oleh Edia Ristanti (51), ibu rumah tangga asal Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung, yang sejak tahun 2017 konsisten mengembangkan usaha keripik rumahan bermerek “BIMA”.

Dari dapur rumah sederhananya, Edia mengolah sekitar 15 kilogram ketela setiap hari menjadi 6 kilogram keripik renyah siap jual. Ia juga menyediakan varian keripik pisang, talas, dan sukun untuk memenuhi permintaan pelanggan. Dengan bantuan sang suami, usaha ini dijalankan penuh ketekunan meski dalam keterbatasan.

Selama ini, keterbatasan modal kerap menjadi kendala. Bahan baku, plastik kemasan, hingga peralatan produksi harus dikelola sehemat mungkin. Namun, semua berubah ketika pada Maret lalu, Edia mendapatkan bantuan permodalan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung, program pemberdayaan ekonomi berbasis syariah dari BAZNAS yang memberikan pinjaman modal usaha tanpa bunga dan tanpa jaminan.

Dana sebesar Rp1.800.000 yang ia terima dimanfaatkan untuk membeli tambahan bahan baku serta perlengkapan produksi seperti plastik dan stiker kemasan. Momentum ini sangat pas, apalagi waktu menjelang Ramadan dan Lebaran saat permintaan keripik melonjak.

“Menjelang Ramadan kemarin, saya dapat pesanan hingga 17 kilogram keripik. Alhamdulillah, bisa menghasilkan keuntungan bersih Rp450.000 hanya dari pesanan jelang lebaran,” ungkap Edia dengan semangat.

Keripik “BIMA” kini dipasarkan di berbagai warung jajanan dan lingkungan perumahan sekitar. Ia juga menjadi mitra tetap sebuah warung lodho yang secara rutin memesan 10 pak keripik pisang setiap 10 hari. Meski usaha ini belum mengantongi izin resmi, Edia telah membuktikan bahwa usaha rumahan pun bisa bertahan dan berkembang jika diberi akses permodalan yang adil dan memberdayakan.

Dengan rata-rata pendapatan kotor Rp100.000 per hari, Edia mencatat laba bersih sekitar Rp75.000, cukup untuk menambah penghasilan keluarga. Ia berharap, dengan dukungan berkelanjutan dari BMD, usahanya bisa naik kelas, dapat mengurus izin usaha, memperluas jaringan distribusi, serta memperkenalkan “BIMA” ke pasar yang lebih luas.

Program BAZNAS Microfinance Desa di Tulungagung menjadi bukti bahwa pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan bisa berdampak besar, terutama bagi pelaku usaha kecil. Bukan hanya memberikan modal, tapi juga menumbuhkan harapan dan kemandirian ekonomi masyarakat dari akar rumput.

Bagikan:URL telah tercopy

Berita Lainnya

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat