WhatsApp Icon
banner
banner
banner
banner
Statistik

Berita Terkini

BAZNAS Tulungagung Salurkan Bantuan Sanitasi 10 Juta Secara Simbolis di Desa Pucung Lor
BAZNAS Tulungagung Salurkan Bantuan Sanitasi 10 Juta Secara Simbolis di Desa Pucung Lor
Tulungagung - Upaya peningkatan sanitasi layak bagi masyarakat terus dilakukan BAZNAS Kabupaten Tulungagung. Pada Kamis (4/12/25), lembaga ini menyalurkan bantuan sanitasi kepada warga Desa Pucung Lor, Kecamatan Ngantru, dalam acara yang digelar di Balai Desa setempat. Bantuan berupa uang tunai senilai Rp10.000.000,- diberikan kepada 5 penerima manfaat, masing-masing menerima Rp2.000.000,-. Para penerima manfaat merupakan warga desa Pucung Lor; Muhammad Miftahul Huda, Miskam, Zumar, Markani, dan Bero. Penyerahan dilakukan langsung oleh Ketua BAZNAS Tulungagung, Drs. H. Suyadi, MM., didampingi oleh Kepala Desa Pucung Lor, Imam Sopingi atau yang akrab disapa Mbah Pucung. Dalam kesempatan tersebut, Ketua BAZNAS Tulungagung menyampaikan bahwa bantuan sanitasi ini diberikan untuk mendukung terciptanya lingkungan sehat di masyarakat. “Seluruh bantuan sudah kami salurkan kepada para penerima, dan Alhamdulillah kini telah terbangun fasilitas WC yang lebih layak dan sehat. Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga memiliki akses sanitasi yang memadai,” ungkap Suyadi. Ia menambahkan bahwa fasilitas sanitasi yang baik merupakan pondasi penting dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan keluarga yang lebih sehat. “Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima manfaat, sekaligus mendorong kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan,” imbuhnya. Kepala Desa Pucung Lor, Mbah Pucung, menyampaikan apresiasinya atas hadirnya bantuan ini, yang dinilai sangat membantu warga yang sebelumnya belum memiliki sarana sanitasi memadai. BAZNAS berharap agar fasilitas yang telah dibangun dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan menjadi langkah awal menuju lingkungan yang lebih sehat dan layak huni.
04/12/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
BAZNAS Tulungagung Dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif Tulungagung Tahun 2025 oleh AJT
BAZNAS Tulungagung Dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif Tulungagung Tahun 2025 oleh AJT
Tulungagung - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung kembali menorehkan prestasi membanggakan. Lembaga ini dinobatkan sebagai Tokoh Inspiratif Tulungagung Tahun 2025 oleh Aliansi Jurnalis Tulungagung (AJT) dalam Malam Penganugerahan yang menjadi puncak perayaan HUT ke-20 AJT bertema “Menjaga Nurani, Merajut Sinergi.” Acara bergengsi tersebut digelar di Gedung Barata Convention Tulungagung pada Senin (1/12/25) dan turut dihadiri oleh Bupati Tulungagung beserta jajaran Forkopimda. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan konsistensi BAZNAS Tulungagung dalam menjalankan program unggulan “Satu Keluarga Satu Sarjana” (SKSS) yang dinilai berhasil meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat. Ketua AJT, Catur Santoso, melalui Sunari selaku Ketua Bidang Multimedia dan IT, menyampaikan bahwa BAZNAS Tulungagung layak mendapat penghargaan tersebut karena telah membuktikan komitmennya dalam pemberdayaan umat melalui pendidikan. “Program SKSS adalah wujud nyata pemanfaatan dana zakat untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. BAZNAS Tulungagung memberikan harapan kepada keluarga kurang mampu agar minimal satu anak mereka dapat mengenyam pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana,” jelas Sunari. Program Beasiswa SKSS menyasar mahasiswa dari keluarga fakir atau miskin di Tulungagung yang belum memiliki anggota keluarga lulusan S1 dalam satu Kartu Keluarga. Melalui program ini, BAZNAS memberikan subsidi Uang Kuliah Tunggal (UKT) Rp2.000.000 per semester selama delapan semester, serta berbagai fasilitas pengembangan diri bersama mentor. Tujuannya agar para penerima beasiswa dapat tumbuh menjadi pelopor pemberdayaan di lingkungan masing-masing. Ketua BAZNAS Tulungagung, Drs. H. Suyadi, MM., menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk kepercayaan publik terhadap kinerja BAZNAS, khususnya dalam sektor pendidikan. Ia mengungkapkan bahwa hingga tahun 2025, program SKSS telah berhasil meluluskan 100 mahasiswa binaan, sementara 80 mahasiswa lainnya masih aktif menempuh perkuliahan. “Saat ini terdapat 80 mahasiswa binaan yang tersebar di berbagai kampus di Tulungagung, seperti UIN Satu Tulungagung, Universitas Tulungagung, Universitas Bhinneka PGRI, STAI Diponegoro, dan STAI Muhammadiyah Tulungagung. Ini menjadi bukti bahwa dana zakat benar-benar mampu membuka jalan perubahan bagi generasi muda,” ungkap Suyadi. Ia menambahkan bahwa BAZNAS Tulungagung akan terus berkomitmen memperluas kebermanfaatan di berbagai bidang termasuk pendidikan, demi terwujudnya masyarakat Tulungagung yang lebih berdaya dan sejahtera. Di akhir kesempatan, Sunari juga menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya pengakuan terhadap keberhasilan program SKSS, tetapi juga terhadap peran strategis BAZNAS dalam memperkuat fondasi sosial masyarakat. “Secara keseluruhan, penghargaan ini merupakan pengakuan atas dedikasi BAZNAS dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi melalui instrumen zakat, infak, dan sedekah, serta memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat,” tutupnya.
04/12/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Berawal dari Gerobak Telur Gulung, Fikri Kini Raup Omzet Ratusan Ribu per Hari Bersama Dukungan BMD
Berawal dari Gerobak Telur Gulung, Fikri Kini Raup Omzet Ratusan Ribu per Hari Bersama Dukungan BMD
Tulungagung - Tekad kuat Muhammad Fikri Salam (28), pemuda asal Desa Sobontoro, Kecamatan Boyolangu, menjadi gambaran bahwa usaha kecil dapat bertumbuh ketika dikelola dengan tekun, jujur, dan konsisten menjaga kualitas. Melalui brand kuliner “Sobat Telur”, Fikri berhasil menarik perhatian masyarakat dengan dua menu andalan: Telur Gulung dan Makaroni Telur. Jajanan ini kini menjadi salah satu cemilan paling dicari di CFD Alun-Alun Tulungagung dan CFD Sobontoro setiap hari Minggunya, bahkan hingga ke Pusat Kuliner PINKA Kutoanyar setiap hari pukul 10.00-17.00 WIB. Setiap hari, Fikri mengolah 4-5 kilogram telur sebagai bahan utama. Di Pusat Kuliner Pinka, omzet hariannya berada di kisaran Rp200 ribu - Rp300 ribu. Sementara pada momen Car Free Day di dua titik sekaligus, pendapatannya bahkan bisa melesat hingga Rp600 ribu - Rp700 ribu. Dari total omzet tersebut, Fikri mampu mengantongi laba bersih sekitar 50%, sebuah capaian yang memperlihatkan efisiensi pengelolaan usahanya. Meski menjanjikan, perjalanan usaha Fikri tak selalu mulus. Persaingan di lokasi yang sama, kesulitan mencari SDM untuk membuka cabang, serta fluktuasi harga telur menjadi tantangan yang harus ia hadapi setiap hari. Namun Fikri tidak patah semangat; ia justru semakin termotivasi untuk memperluas usahanya di masa mendatang. Pada akhir November 2024, Fikri menerima pembiayaan modal usaha tanpa bunga tanpa agunan di tahap pertama sebesar Rp1,6 juta dari program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung. Dana tersebut digunakan untuk membeli bahan baku utama. Kini, pada pengajuan tahap kedua di Oktober 2025, ia kembali mendapat pembiayaan sebesar Rp2,5 juta untuk menambah peralatan sekaligus memperkuat modal bahan baku. Fikri tidak hanya mendapatkan bantuan berupa modal saja, tetapi juga edukasi dan pendampingan dari tim BMD Tulungagung, salah satunya pencatatan keuangan sederhana. Fikri mengaku mulai menerapkan pembukuan harian agar pengelolaan bisnisnya lebih transparan dan terarah. Program BMD dirancang bukan untuk mengubah hidup usaha penerima manfaat secara instan, tetapi sebagai penopang yang memperkuat pondasi usaha agar semakin stabil dan berdaya. Fikri menjadi contoh bahwa fasilitas yang tepat mampu mendukung pelaku usaha yang memiliki komitmen kuat. Dengan prinsip jujur, tekun, dan menjaga kualitas, Fikri optimistis “Sobat Telur” dapat berkembang lebih besar. Keinginannya membuka cabang baru menjadi target yang ingin ia wujudkan agar jajanan rumahan ini semakin dikenal sebagai camilan favorit keluarga. Kisah Fikri membuktikan bahwa usaha kecil pun dapat melesat ketika dirawat dengan kesungguhan dan dibarengi kemauan untuk belajar dan berkembang.
04/12/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung

Berita Pendistribusian

Penyaluran Bantuan Biaya Hidup Fakir Miskin Sebatangkara Bersama Mbah Pucung di Ngantru
Penyaluran Bantuan Biaya Hidup Fakir Miskin Sebatangkara Bersama Mbah Pucung di Ngantru
Tulungagung - BAZNAS Kabupaten Tulungagung kembali menunjukkan kepedulian terhadap warga yang hidup dalam keterbatasan. Bersama dengan Imam Sopingi atau sosok yang dikenal luas dengan sebutan Mbah Pucung (Kepala Desa Pucung Lor), BAZNAS Tulungagung menyalurkan bantuan biaya hidup kepada empat lansia fakir miskin sebatang kara. (4/12/25) Empat penerima manfaat tersebut terdiri dari dua warga Desa Pakel dan dua warga Desa Pucung Lor, kecamatan Ngantru. Penyaluran berlangsung dan diserahkan secara simbolis oleh Ketua BAZNAS Tulungagung, Drs. H. Suyadi, M.M, di Balai Desa Pucung Lor untuk dua warga Desa Pakel, Kecamatan Ngantru. Sementara itu, dua penerima manfaat dari Desa Pucung Lor mendapat penyaluran secara langsung di rumah masing-masing, didampingi oleh Mbah Pucung. Setiap penerima mendapat bantuan berupa uang tunai sebesar Rp900.000,- yang disalurkan setiap tiga bulan sekali sepanjang hidup penerima, sebagai bentuk dukungan berkelanjutan bagi para lansia yang tidak memiliki keluarga dan tinggal dalam kondisi serba terbatas. Ketua BAZNAS Tulungagung, Drs. H. Suyadi, M.M, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk kepedulian untuk menjamin kehidupan dasar masyarakat yang rentan. “Bantuan biaya hidup ini kami salurkan sebagai bentuk kehadiran masyarakat melalui BAZNAS untuk memastikan para lansia fakir miskin tetap bisa memenuhi kebutuhan dasarnya. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban mereka serta memberi ketenangan dalam menjalani hari-hari,” ujarnya. Sementara itu, Mbah Pucung menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada BAZNAS Tulungagung atas bantuan yang diberikan kepada warganya BAZNAS Tulungagung berharap bantuan ini dapat menjadi penguat bagi para penerima manfaat untuk menjalani hidup dengan lebih layak dan tenang. Selain itu, BAZNAS juga mengajak masyarakat untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi, agar semakin banyak saudara yang membutuhkan dapat merasakan manfaatnya.
04/12/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Penyaluran Bantuan Kebencaan untuk Korban Kebakaran di Desa Plalandaan
Penyaluran Bantuan Kebencaan untuk Korban Kebakaran di Desa Plalandaan
Tulungagung - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung menyalurkan bantuan kebencanaan kepada Winarsini, warga RT 003/RW 005 Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru, yang rumahnya hangus terbakar pada Jumat siang (3/10) sekitar pukul 13.45 WIB. Peristiwa kebakaran tersebut diduga dipicu oleh api dari kompor gas yang ditinggal menyala saat pemilik rumah tengah merebus air. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Namun, seluruh bangunan rumah milik Winarsini ludes terbakar hingga rata dengan tanah, menyisakan kepedihan dan kehilangan besar bagi keluarga. Melihat kondisi tersebut, BAZNAS Tulungagung menyalurkan bantuan kebencanaan pada Senin (1/12/25) berupa uang tunai sebesar Rp 5.000.000,- guna meringankan beban Winarsini dan membantu kebutuhan darurat pascakebakaran. Wakil Ketua III BAZNAS Tulungagung, H. Zainul Fuad, S.E., M.Pd., menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud kepedulian BAZNAS terhadap warga yang tertimpa musibah. “Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban Bu Winarsini setelah kehilangan tempat tinggalnya. BAZNAS Tulungagung akan terus hadir untuk masyarakat yang membutuhkan, khususnya dalam situasi darurat seperti kebakaran dan bencana lainnya,” ujarnya. Dengan adanya bantuan tersebut, BAZNAS Tulungagung berharap Winarsini dapat segera memulihkan kondisi dan memperoleh kembali keteguhan setelah terkena musibah. BAZNAS juga mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan kepedulian sosial melalui zakat, infak, dan sedekah demi membantu sesama yang membutuhkan.
02/12/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Dukung Sarana Ibadah, BAZNAS Bantu Renovasi Mushola Imam Kurdi di Wajak Lor
Dukung Sarana Ibadah, BAZNAS Bantu Renovasi Mushola Imam Kurdi di Wajak Lor
Tulungagung – BAZNAS Kabupaten Tulungagung menyalurkan bantuan renovasi kepada Mushola Imam Kurdi yang berlokasi di Dusun Bayanan, Desa Wajak Lor. Bantuan sebesar Rp5.000.000,00 dari Pos Bantuan Perlengkapan Ibadah tersebut diserahkan pada Kamis (20/11/25) di Kantor BAZNAS Tulungagung dan diterima langsung oleh perwakilan pengurus mushola. Penyaluran ini bertujuan mendukung perbaikan fasilitas ibadah agar dapat digunakan secara lebih nyaman dan layak oleh masyarakat sekitar. Bantuan tersebut diharapkan menjadi pendorong percepatan renovasi sehingga mushola kembali berfungsi optimal sebagai tempat kegiatan keagamaan warga. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Drs. H. Suyadi, M.M., menyampaikan bahwa dukungan terhadap tempat ibadah merupakan bagian penting dari upaya BAZNAS dalam memperkuat kehidupan beragama dan kegiatan keummatan. “Semoga bantuan ini dapat memperlancar proses renovasi Mushola Imam Kurdi dan memberikan kenyamanan yang lebih baik bagi jamaah. Kami berharap, mushola ini semakin makmur dengan berbagai kegiatan keagamaan dan bermanfaat luas bagi masyarakat sekitar,” ujar Suyadi. BAZNAS Tulungagung terus berupaya menyalurkan dana umat secara optimal agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk dalam penguatan sarana keagamaan.
20/11/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung

Artikel Terbaru

Indahnya Sedekah dan Zakat di Masa Rosululloh
Indahnya Sedekah dan Zakat di Masa Rosululloh
Sedekah dan Zakat pada Masa Rasulullah SAW merupakan Pondasi Keadilan Sosial dalam Islam Pada masa Rasulullah SAW, sedekah dan zakat bukan hanya sekadar ibadah ritual, tetapi juga merupakan sistem sosial yang membentuk keadilan, persaudaraan, dan kesejahteraan umat. Melalui dua amalan inilah pada zaman Rosul masyarakat Madinah tumbuh menjadi komunitas yang kuat, saling menolong, dan jauh dari kesenjangan sosial. karena zakat dan sedekah ini membawa pengaruh yang baik bagi masyarakat, sehingga zakat dan wakaf ini menjadi hal yang bisa di lakukan secara terus menerus. Zakat Merupakan Sistem Sosial yang Teratur Zakat pada masa Rasulullah SAW merupakan instrumen ekonomi yang terkelola dengan sangat baik. Rasulullah menugaskan para amil zakat untuk mendata, mengumpulkan, dan menyalurkan zakat kepada delapan golongan penerima (asnaf) sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: "sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, para Amil zakat, Mualaf, untuk memerdekakan hamba sahaya (Riqab), untuk membebaskan orang-orang yang berhutang (Gharim), untuk fisabilillah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang membutuhkan pertolongan) sebagai kewajiban dari Allah (Ibnu Sabil). sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS At-Taubah:60) Ayat ini menjelaskan secara tegas bahwa zakat memiliki delapan golongan penerima (asnaf). Pembagian ini tidak boleh keluar dari ketentuan tersebut karena merupakan ketetapan langsung dari Allah. Dengan kata lain, zakat bukan sedekah biasa yang bisa diberikan kepada siapa saja, melainkan ibadah sosial yang diatur secara rinci demi keadilan dan kesejahteraan umat. QS. At-Taubah ayat 60 menunjukkan betapa zakat adalah sistem sosial yang lengkap dan adil. Dengan menyalurkan zakat sesuai syariat, umat Islam bukan hanya menunaikan kewajiban ibadah, tetapi juga membangun masyarakat yang peduli, kuat, dan sejahtera. Zakat dikelola secara sistematis oleh negara, bukan sekadar pemberian pribadi. Hasilnya, pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang melanjutkan sistem Rasulullah SAW hampir tidak ditemukan lagi orang miskin yang mau menerima zakat karena semua kebutuhan dasar masyarakat sudah terpenuhi. Bahkan dalam satu waktu, petugas zakat atau amil zakat cukup kesulitan mencari orang miskin yang membutuhkan. Mereka rata-rata dalam kondisi yang cukup bahkan mampu untuk membayar zakat. Sedekah merupakan Cermin Keikhlasan dan Kepedulian Selain zakat, Rasulullah SAW juga sangat menekankan pentingnya sedekah. Sedekah tidak memiliki batasan jumlah maupun bentuk. Setiap muslim, baik kaya maupun miskin, memiliki kesempatan yang sama untuk bersedekah. Rasulullah SAW sendiri adalah teladan terbaik dalam bersedekah. Beliau dikenal sangat dermawan, terutama di bulan Ramadan, bahkan para sahabat pun mengikuti jejak beliau. Ada yang menyedekahkan harta, ada yang memberi makanan, bahkan ada yang menolong dengan tenaga dan doa. Dampak Sosial Sedekah dan Zakat di Zaman Nabi Pada masa Rasulullah SAW, zakat dan sedekah membawa perubahan besar dalam kehidupan umat: 1. Menghapus kesenjangan sosial antara kaya dan miskin2. Menumbuhkan Solidaritas antar warga3. Membangun kepercayaan dan stabilitas ekonomi4. Menciptakan masyarakat yang memiliki akhlak tinggi Karena setiap individu terbiasa memberi. Berkat sistem ini, Madinah menjadi masyarakat yang makmur dan beradab, sebuah model peradaban Islam yang berkeadilan. Meneladani Semangat Kebaikan Rasulullah SAW kini, semangat zakat dan sedekah yang diajarkan Rasulullah SAW perlu terus dihidupkan. Di era modern, ada banyak lembaga yang hadir untuk mengelola zakat dan sedekah secara amanah, transparan, dan tepat sasaran sebagaimana yang telah dicontohkan di masa Rasulullah SAW. Dengan meneladani sistem zakat dan sedekah pada masa Rasulullah SAW, kita diajak untuk terus menumbuhkan kepedulian dan memperkuat keadilan sosial di tengah masyarakat. Kini, semangat kebaikan itu dapat kita wujudkan melalui lembaga yang amanah dan terpercaya. BAZNAS Kabupaten Tulungagung hadir sebagai sarana untuk mengelola zakat dan sedekah Anda secara profesional, tepat sasaran, dan sesuai syariat. Mari bersama melanjutkan warisan kebaikan Rasulullah SAW. Salurkan zakat, infak, dan sedekah terbaik Anda melalui BAZNAS Kabupaten Tulungagung, agar setiap kebaikan yang kita keluarkan menjadi keberkahan bagi sesama dan menjadi cahaya yang menguatkan umat. Semoga Allah membalas setiap amal kita dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.
19/11/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Saatnya Berjuang Tanpa Senjata: Jadilah Pahlawan Lewat Kedermawanan
Saatnya Berjuang Tanpa Senjata: Jadilah Pahlawan Lewat Kedermawanan
Setiap 10 November, bangsa Indonesia mengenang para pahlawan yang telah menorehkan sejarah dengan darah dan air mata. Mereka berjuang bukan untuk pujian, jabatan, atau penghargaan, tetapi karena cinta yang mendalam terhadap tanah air. Dengan tekad dan keberanian, mereka rela kehilangan segalanya demi satu kata yang sakral: MERDEKA. Namun, makna perjuangan tidak berhenti di masa lalu. Semangat kepahlawanan bukan sekadar kenangan, melainkan api yang harus terus menyala dalam diri setiap anak bangsa. Di era yang serba modern ini, kita tidak lagi berperang melawan penjajah bersenjata, tetapi menghadapi tantangan baru, kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakpedulian sosial. Di sinilah setiap kita dipanggil untuk menjadi pahlawan masa kini, melalui senjata yang berbeda yaitu dengan kepedulian dan kedermawanan. Salah satu wujud nyata dari semangat itu adalah melalui zakat, infak, dan sedekah. Ketiganya bukan hanya ibadah finansial, tetapi juga bentuk perjuangan sosial yang mulia. Dengan berzakat, kita membantu mereka yang kekurangan agar bangkit dan berdaya. Dengan berinfak, kita memperkuat solidaritas umat. Dan dengan bersedekah, kita menebar kasih sayang dan harapan di tengah kehidupan yang kerap terasa keras. Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah [9]:103: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka..." Ayat ini menegaskan bahwa zakat bukan hanya tentang berbagi harta, tapi juga tentang membersihkan jiwa dan melatih hati untuk peduli. Kebaikan yang tumbuh dari zakat, infak, dan sedekah sejatinya adalah bentuk perjuangan melawan egoisme, keserakahan, dan keengganan untuk berbagi. Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Bukhari dan Muslim: "Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah." Sederhana, namun dalam maknanya. Memberi lebih mulia daripada meminta. Dan di situlah nilai kepahlawanan tumbuh. Ketika seseorang berani memberi, bahkan dalam keterbatasannya, demi kebaikan yang lebih besar. Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, kepahlawanan sejati mungkin tidak lagi terdengar dengan dentuman senjata, melainkan dengan langkah-langkah kecil yang penuh keikhlasan: seorang donatur yang membantu usaha kecil agar bangkit, seorang muzakki yang menyalurkan zakatnya dengan niat tulus, atau seorang relawan yang turun langsung mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. Merekalah pahlawan zaman ini yang tak berperang di medan laga, tapi berjuang di medan kemanusiaan. Momen Hari Pahlawan menjadi saat yang tepat untuk merenung dan bertanya pada diri sendiri: Sudahkah kita meneruskan semangat mereka? Sudahkah kita berbuat sesuatu untuk sesama? Sebab bangsa ini tidak hanya memerlukan pahlawan yang berani mengangkat bambu runcing, tapi juga pahlawan yang berani mengulurkan tangan. Mari jadikan zakat, infak, dan sedekah sebagai sarana untuk menyalakan kembali semangat perjuangan. Melalui kebaikan yang kita tanam, insyaAllah akan tumbuh kesejahteraan, keadilan, dan keberkahan bagi banyak orang. Selamat Hari Pahlawan Mari terus berjuang dengan cara kita masing-masing, berjuang untuk menebar manfaat, menguatkan sesama, dan menyalakan cahaya kebaikan di setiap sudut kehidupan. Karena Indonesia yang kuat bukan hanya dibangun oleh pahlawan yang gugur di masa lalu, tapi juga oleh mereka yang hari ini masih memilih untuk berbagi, peduli, dan berkorban dengan ikhlas.
10/11/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Arti Ikhlas dalam Kehidupan: Bukan Pasrah Buta, Tapi Tanda Kekuatan Hati
Arti Ikhlas dalam Kehidupan: Bukan Pasrah Buta, Tapi Tanda Kekuatan Hati
Dalam perjalanan hidup, setiap Muslim tentu akrab dengan kata ikhlas. Namun, tidak sedikit yang memahaminya secara sempit seolah ikhlas berarti diam, pasrah, atau berhenti berusaha. Padahal, makna ikhlas jauh lebih dalam dari sekadar menerima takdir. Ia adalah kekuatan hati yang menjadikan setiap amal bernilai di sisi Allah SWT. Ikhlas, Pondasi Niat dan Amal Ikhlas berarti melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah SWT bukan demi pujian, penghargaan, atau imbalan dari manusia. Itulah kemurnian niat yang menjadi fondasi utama dalam setiap amal kebaikan. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini menegaskan bahwa amal tanpa niat yang tulus tidak akan bernilai di sisi Allah, betapapun besar dan indahnya di mata manusia. Ikhlas Bukan Pasrah Buta, Tapi Kesadaran yang Tulus Ikhlas bukan berarti menyerah tanpa usaha. Justru, orang yang ikhlas adalah mereka yang berusaha sebaik mungkin lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah dengan hati tenang. Ia bekerja keras, berdoa sungguh-sungguh, namun tidak kecewa ketika hasilnya tak sesuai harapan. Ia yakin, setiap ketentuan Allah selalu mengandung hikmah terbaik. Sikap ini membentuk keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal. Orang yang ikhlas tidak mudah putus asa ketika gagal dan tidak sombong saat berhasil. Ia tahu, tugasnya adalah berbuat sebaik-baiknya, sementara hasilnya adalah urusan Allah SWT. Ikhlas, Sumber Kekuatan Ibadah dan Kedamaian Dalam Islam, nilai ibadah tidak hanya ditentukan dari bentuk lahiriahnya, tapi juga dari kemurnian niat di dalam hati. Itulah sebabnya, seseorang yang beribadah dengan ikhlas akan merasakan ketenangan batin yang mendalam. Ia salat bukan karena kewajiban semata, tapi karena cinta kepada Allah. Begitu juga dalam sedekah, menolong sesama, atau beramal sosial. Amal kecil seperti memberi senyum tulus atau membantu tetangga akan bernilai besar di sisi Allah jika dilakukan dengan ikhlas. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim) Tanda-Tanda Hati yang Ikhlas Meski ikhlas tak tampak secara kasat mata, ada beberapa tanda yang bisa kita rasakan: 1. Berbuat baik tanpa pamrih. Ia tetap menolong meski tak ada yang tahu atau memuji. 2. Tidak kecewa ketika kebaikan tak dihargai. Ia sadar, amalnya untuk Allah, bukan untuk manusia. 3. Tidak iri pada keberhasilan orang lain. Ia yakin setiap rezeki telah diatur dengan adil. 4. Mampu memaafkan dengan lapang dada. Ia memilih damai daripada dendam. 5. Selalu bersyukur dalam segala keadaan. Dalam senang maupun susah, ia melihat hikma'ah Allah di balik setiap peristiwa. Langkah-Langkah Menumbuhkan Keikhlasan Menumbuhkan keikhlasan memang tidak mudah. Namun, setiap hati bisa dilatih agar semakin tulus melalui beberapa cara: 1. Luruskan niat sebelum berbuat. Tanyakan pada diri sendiri: “Untuk siapa aku melakukan ini?” 2. Kurangi ketergantungan pada pujian manusia. Nilai sejati amal hanya Allah yang menilai. 3. Biasakan bersyukur, baik atas keberhasilan maupun kegagalan. 4. Perbanyak doa. Mohon agar Allah meneguhkan hati agar tetap tulus dalam setiap langkah. 5. Terus belajar dan memperdalam ilmu agama, agar hati semakin kuat memahami makna ikhlas yang sesungguhnya. Buah Manis dari Keikhlasan Keikhlasan membawa ketenangan batin dan keberkahan hidup. Orang yang ikhlas akan lebih sabar, rendah hati, dan mudah memaafkan. Ia tidak lagi bergantung pada pengakuan manusia, karena cukup baginya penilaian dari Allah. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Ma’idah: 27) Ketika hati ikhlas, setiap ujian akan terasa ringan. Sebab ia tahu, semua yang terjadi adalah bagian dari kasih sayang Allah. Keikhlasan menjadikan hidup lebih damai dan penuh keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat. Penutup Ikhlas bukan berarti berhenti berjuang, tapi berjuang dengan sepenuh hati sambil menyerahkan hasilnya kepada Allah. Hati yang ikhlas adalah hati yang bebas dari beban, tenang dalam ujian, dan diridhai oleh-Nya. Mari tumbuhkan keikhlasan dalam setiap amal kebaikan, termasuk dalam bersedekah. Sedekah yang dilakukan dengan hati tulus akan menjadi cahaya, menghapus dosa, dan mendatangkan keberkahan bagi sesama. Salurkan sedekah terbaik Anda melalui BAZNAS Kabupaten Tulungagung: ~ BSI 7137892051 (An. Baznas Infaq Tulungagung) ~ BRI 011001030166530 (An. Baznas Tulungagung I) ~ Bank Jatim 0152210022 (An. Baznas Kab Tulungagung (Infak)) "Bersedekahlah dengan ikhlas, karena setiap rupiah yang keluar dengan niat tulus akan kembali menjadi kebaikan yang berlipat di sisi Allah SWT."
05/11/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung