WhatsApp Icon

Modalnya Sederhana, Dampaknya Luar Biasa: Peran BMD di Balik Berkembangnya Bengkel Samawa Ketanon

23/06/2025  |  Penulis: Humas BAZNAS Tulungagung

Bagikan:URL telah tercopy
Modalnya Sederhana, Dampaknya Luar Biasa: Peran BMD di Balik Berkembangnya Bengkel Samawa Ketanon

Kisah Mustahik: Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD)

Tulungagung – Di sebuah sudut desa Ketanon, suara gerinda berpadu dengan aroma cat kendaraan menjadi saksi bisu perjuangan M. Agus Ulan Muhaniudin atau yang akrab disapa Muhan. Di balik bengkelnya yang sederhana, pria ini merawat mimpi besar: membangun usaha dari nol, menjaga warisan keterampilan, dan membawa warna baru dalam hidupnya.

Bengkel Samawa bukan sekadar tempat mempercantik bodi kendaraan. Sejak 2009, Muhan membangun usaha ini dengan penuh ketekunan. Dari pengecatan, kenteng body, sampai restorasi motor dan mobil, semua dilakoninya sendiri. Namun, seperti banyak pelaku usaha kecil lainnya, ia sempat terhambat di satu titik: modal usaha.

Kebutuhan akan peralatan dan bahan baku berkualitas terus meningkat seiring bertambahnya pelanggan. Di sinilah peran BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung terasa sangat berarti.

Pada Mei 2025, Muhan mendapat pembiayaan modal usaha sebesar Rp2 juta dari BMD. Uang tersebut langsung ia gunakan untuk membeli berbagai kebutuhan utama seperti cat kendaraan, thinner, paint remover, epoxy, sikat kawat, amplas dan bahan-bahan penting lainnya dalam proses pengecatan dan restorasi.

“Saya sangat terbantu. Dana dari BMD ini membuat saya bisa tetap menjaga kualitas hasil kerja. Kalau tidak ada bahan yang cukup, hasil juga tidak maksimal,” ungkap Muhan, sambil menunjukkan rak bahan-bahan yang baru saja ia beli.

Bengkel Samawa mampu menangani beberapa unit per bulan, dengan biaya restorasi kendaraan mencapai Rp3,5 juta, rakit Rp500 ribu, dan las sekitar Rp1 juta. Omzetnya kini di kisaran Rp5 juta hingga Rp7 juta per bulan. Margin keuntungan yang mencapai 50-70% membuat usaha ini semakin menjanjikan sebagai tulang punggung keluarga.

Muhan pun menyimpan mimpi yang lebih besar. Ia ingin Samawa bukan hanya sekadar bengkel, tapi juga warisan keluarga. “Saya ingin suatu saat anak saya bisa meneruskan ini. Semoga usaha ini bisa terus berkembang dan dikenal lebih luas.” katanya sambil menatap motor yang sedang direstorasi di sudut bengkel.

Manager BMD Tulungagung, Imam Suyudi, menjelaskan bahwa program pembiayaan ini menyasar pelaku usaha mikro yang potensial, namun terkendala modal. “Kami ingin hadir sebagai solusi. Bantuan kami mungkin tidak besar, tapi kami percaya, bagi pelaku usaha seperti Pak Muhan, ini bisa jadi titik balik perkembangan,” ujar Imam.

Bengkel Samawa kini bukan hanya tentang mempercantik kendaraan. Ia adalah cerita tentang keberanian untuk bermimpi, keberanian untuk bangkit, dan keberanian untuk terus bergerak meski dimulai dari bawah.

Bagikan:URL telah tercopy

Berita Lainnya

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat