Tanpa Bunga dan Jaminan, BAZNAS Microfinance Desa Dongkrak Usaha Es Tebu “Gerdu” di Tulungagung
07/05/2025 | Penulis: Humas BAZNAS Tulungagung
Kisah Mustahik: Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD)
Tulungagung – Dukungan terhadap pelaku usaha mikro di desa-desa terus diwujudkan melalui program pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung. Dengan skema pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan, BMD menjadi solusi nyata bagi masyarakat desa yang ingin mengembangkan usaha kecil mereka. Salah satu kisah suksesnya datang dari Nurhayati (39), pelaku usaha Es Tebu “Gerdu” asal Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, Tulungagung.
Sejak tahun 2009, Nurhayati konsisten menjalankan usahanya menjual es tebu segar yang ia jajakan di depan pos kamling dekat perempatan jalan desa, lokasi yang strategis dan ramai dilalui warga. Tak hanya es tebu, ia juga menawarkan gorengan dan kacang sebagai pelengkap. Harga jual yang terjangkau, mulai dari Rp2.500 hingga Rp12.000 per botol, membuat produk Nurhayati digemari banyak pelanggan, khususnya petani dan masyarakat sekitar.
Namun, keterbatasan modal sempat menjadi tantangan bagi Nurhayati. Kondisi alat yang mulai usang dan keterbatasan stok bahan baku menghambat produktivitas. Titik terang datang pada April 2025, ketika ia mendapat bantuan pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa sebesar Rp2.500.000, tanpa bunga dan tanpa syarat jaminan.
“Pinjaman ini sangat membantu usaha saya. Mesin bisa diperbaiki, stok tebu aman, dan saya bisa membeli perlengkapan tambahan seperti gelas dan termos. Yang paling melegakan, saya tidak harus memikirkan bunga atau jaminan seperti di tempat lain,” ungkap Nurhayati penuh syukur.
Berbekal dana tersebut, Nurhayati memperbaiki mesin penggiling tebu, membeli bahan baku, hingga menyervis mesin diesel yang menjadi penggerak utama usahanya. Saat ini, omzet hariannya mencapai sekitar Rp200.000, dengan pendapatan bersih sekitar 50 persen dari total penjualan. Ia juga mulai menerima pesanan dalam jumlah besar dari pelanggan tetap, menunjukkan bahwa skala usahanya perlahan meningkat.
Manager BMD Kabupaten Tulungagung, Imam Suyudi, menjelaskan bahwa program pembiayaan ini dirancang untuk menjangkau pelaku usaha kecil yang seringkali tidak tersentuh lembaga keuangan formal.
“Kami melihat banyak usaha potensial di desa yang hanya butuh sedikit dorongan modal untuk tumbuh. Melalui pembiayaan tanpa bunga dan tanpa jaminan ini, kami ingin menciptakan ekosistem ekonomi yang adil dan memberdayakan, bukan membebani. Bu Nurhayati adalah salah satu contoh nyata keberhasilannya,” ujar Imam.
Ia juga menambahkan bahwa BAZNAS Microfinance Desa hadir bukan hanya sebagai penyedia dana, tapi juga sebagai pendamping dan mitra usaha yang siap mendukung secara berkelanjutan.
Kisah Nurhayati membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, pelaku usaha kecil di desa bisa berkembang dan menciptakan dampak ekonomi lokal yang signifikan. Program seperti ini bukan hanya soal pinjaman, tetapi tentang membuka akses, menumbuhkan harapan, dan menciptakan keberdayaan.
Berita Lainnya
Mushola Ponpes Al-Khoziny Runtuh: BTB Tulungagung Bantu Proses Pencarian Korban
BAZNAS Hadirkan Senyum untuk Mbah Surip Lewat Bantuan Seumur Hidup
Antara Kuliah dan Ngurir: Perjuangan Risky Ahmad Mengejar Mimpi Bersama Beasiswa SKSS BAZNAS
Kado Haru untuk Sugiarti, BAZNAS Tulungagung Berikan Bantuan Bedah Rumah Tak Layak Huni
BAZNAS Tulungagung Salurkan Bantuan Seumur Hidup untuk Mbah Yaminah
Berkah Zakat Menyapa Mbah Tarmi, Lansia Sebatangkara Penerima Bantuan BAZNAS

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
