WhatsApp Icon
BAZNAS Tulungagung dan Dinas Kesehatan Bersinergi Tingkatkan Imunitas Masyarakat Lewat Bantuan Susu Bergizi

Tulungagung - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung terus berupaya menebar manfaat bagi masyarakat melalui berbagai program sosial. Kali ini, BAZNAS Tulungagung bersinergi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung menyalurkan bantuan nutrisi untuk pencegahan penyakit AIDS, TBC, dan Malaria (ATM) kepada sejumlah Puskesmas di bawah naungan Dinas Kesehatan.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Ketua BAZNAS Tulungagung, Drs. H. Suyadi, M.M., didampingi Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Abdul Wachid, S.IP., dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. Kegiatan berlangsung di Puskesmas Simo dan Puskesmas Ngantru, pada Senin (20/10/25).

Bantuan yang disalurkan berupa susu Entramix dengan total nilai Rp20.000.000,-. Susu Entramix merupakan susu tinggi energi dan kaya nutrisi, mengandung protein, lemak baik, kalsium, vitamin, dan mineral esensial yang diformulasikan khusus untuk membantu menjaga dan memulihkan kondisi tubuh.

Entramix kerap digunakan untuk mendukung kebutuhan gizi pada individu dengan risiko kekurangan nutrisi, pemulihan setelah sakit, atau untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal.

Dengan kandungan gizi yang lengkap, susu ini diharapkan mampu membantu meningkatkan imunitas masyarakat, sehingga tubuh lebih kuat dalam melawan infeksi serta mencegah penularan penyakit seperti AIDS, TBC, dan Malaria.

Meski demikian, konsumsi susu hanya merupakan salah satu bentuk dukungan nutrisi tambahan. Masyarakat tetap diimbau untuk menjaga pola hidup sehat, menghindari faktor penularan, serta memenuhi kebutuhan gizi seimbang agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari berbagai penyakit menular.

Ketua BAZNAS Tulungagung, Drs. H. Suyadi, M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian BAZNAS terhadap kesehatan masyarakat.

“Kami ingin memastikan bahwa zakat tidak hanya menyentuh aspek ekonomi, tapi juga kesehatan masyarakat. Bantuan nutrisi ini merupakan langkah kecil namun penting dalam menjaga daya tahan tubuh masyarakat agar tetap kuat dan terhindar dari penyakit menular,” ujar H. Suyadi.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid, S.IP., menambahkan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata sinergi dan kolaborasi antara BAZNAS dan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Bantuan susu ini diharapkan menjadi tambahan gizi bagi penerima manfaat. Kami berharap kolaborasi seperti ini terus berlanjut agar masyarakat tidak hanya terbantu secara ekonomi, tapi juga semakin sehat dan produktif,” jelas Abdul Wachid.

Melalui kegiatan ini, BAZNAS Tulungagung menegaskan komitmennya untuk terus menebar kebermanfaatan di berbagai bidang, termasuk kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat demi terwujudnya Tulungagung yang lebih sejahtera.

20/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung
Berkah Zakat Menyapa Mbah Tarmi, Lansia Sebatangkara Penerima Bantuan BAZNAS

Tulungagung - Kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu terus diwujudkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung. Melalui program bantuan biaya hidup bagi fakir miskin sebatangkara, BAZNAS menyalurkan bantuan kepada sejumlah lansia yang hidup dalam keterbatasan, salah satunya Mbah Tarmi, warga Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu.

Di usianya yang renta, Mbah Tarmi kini tak lagi memiliki kemampuan untuk bekerja. Hari-harinya diisi dengan kesederhanaan dan keterbatasan, namun di balik itu tersimpan keteguhan hati untuk tetap bertahan. Kehadiran bantuan dari BAZNAS Tulungagung menjadi angin segar yang sangat berarti bagi beliau.

Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp900.000,- ini disalurkan rutin setiap tiga bulan sekali sepanjang hidup Mbah Tarmi, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan komitmen BAZNAS untuk menjaga keberlangsungan hidup para lansia sebatangkara.

Proses penyaluran dilakukan langsung oleh Esti Evarini, mahasiswa SKSS binaan BAZNAS Tulungagung, bersama perangkat desa setempat. Suasana haru menyelimuti momen tersebut saat Mbah Tarmi menerima bantuan dengan mata berkaca-kaca dan ucapan lirih penuh syukur,

“Matur nuwun sanget… mboten nyangka isih ono sing eling karo kulo,” ucap Mbah Tarmi dengan suara bergetar.

(Terimakasih banyak... tidak menyangka masih ada yang peduli dengan saya)

Menurut Esti, pengalaman menyalurkan bantuan ini memberikan pelajaran berharga tentang makna kepedulian dan kemanusiaan.

“Melihat langsung kondisi Mbah Tarmi membuat saya sadar betapa pentingnya peran zakat bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan. Bantuan kecil bagi kita bisa menjadi kehidupan bagi orang lain,” tutur Esti dengan penuh haru.

Program bantuan biaya hidup dari BAZNAS Tulungagung tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada nilai sosial dan kemanusiaan. Lansia tak berpenghasilan dan hidup sebatangkara menjadi prioritas utama, agar mereka dapat menjalani hari-hari dengan lebih layak dan penuh keberkahan.

BAZNAS Tulungagung berharap langkah kecil ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk menumbuhkan empati dan semangat berbagi. Dukungan dari para muzakki melalui zakat, infak, dan sedekah akan menjadi sumber kekuatan dalam mewujudkan kesejahteraan sosial bagi mereka yang membutuhkan.

Kecil bagi kita, besar artinya bagi mereka.

Salurkan zakat Anda melalui BAZNAS Tulungagung, mari bersama menebar keberkahan, membangun Tulungagung menjadi lebih sejahtera.

16/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung
Pemberdayaan Ekonomi Umat: BAZNAS Bantu UMKM Binaan di Gelar Karya UMKM 2025

Tulungagung,  September 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tulungagung terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi umat. Melalui program BAZNAS Microfinance Desa (BMD), BAZNAS memfasilitasi dua mitra binaannya untuk tampil dalam ajang bergengsi "Gelar Karya UMKM 2025" yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Tulungagung di dua lokasi berbeda sepanjang bulan September.

Kegiatan Gelar Karya UMKM ini bertujuan mulia untuk meningkatkan penjualan dan omset, memperluas jaringan bisnis, serta menumbuhkan rasa percaya diri pelaku usaha dari berbagai daerah di Tulungagung. Secara keseluruhan, event ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan pelaku usaha dan menciptakan lapangan kerja, yang pada akhirnya akan mendongkrak perekonomian masyarakat.

Dua Mitra BMD Raih Omset Menggembirakan

Pada fase pertama kegiatan, yang berlangsung di Lapangan Desa Buntaran, Rejotangan, pada 19-21 September 2025, BAZNAS mengirimkan Agus Hidayat dari Rejotangan. Agus, dengan usaha Bakery di bawah brand Hidayah Bakery, menunjukkan performa yang cukup baik.

Total omset yang berhasil dikumpulkan Agus selama tiga malam pameran adalah sebagai berikut:

  •  Malam ke-1: Rp 101.000
  •  Malam ke-2: Rp 256.000
  •  Malam ke-3: Rp 189.000
  •  Total Omset di Rejotangan: Rp 546.000

Tidak berhenti di sana, BAZNAS kembali memfasilitasi mitranya pada putaran kedua Gelar Karya UMKM, yang diadakan di Lapangan Desa Sukowidodo, Karangrejo, pada 26-28 September 2025. Kali ini, giliran Susanti dari Karangrejo yang berkesempatan mempromosikan usaha Catering-nya dengan brand Radzel.

Susanti berhasil mencatatkan peningkatan omset yang signifikan dari malam ke malam, dengan rincian sebagai berikut:

  •  Malam ke-1: Rp 179.000
  •  Malam ke-2: Rp 285.500
  •  Malam ke-3: Rp 341.000
  •  Total Omset di Karangrejo: Rp 805.500

Secara total, dua mitra binaan BMD BAZNAS Tulungagung berhasil meraup omset sebesar Rp 1.351.500 dari partisipasi mereka di dua lokasi Gelar Karya UMKM 2025.

Dukungan BAZNAS untuk Pemasaran UMKM

Dalam kegiatan ini, BMD Tulungagung memberikan dukungan berupa pinjaman fasilitas dagang.

"Kami meminjamkan booth dan memasang banner Baznas di stand mitra kami. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memastikan para pelaku usaha binaan memiliki sarana yang memadai untuk berpromosi, sekaligus memperkenalkan program BMD kepada masyarakat luas," ujar Imam Suyudi, Manager BMD Tulungagung.

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara BAZNAS, melalui program BMD, dan Dinas Koperasi serta UMKM Tulungagung, mampu menciptakan peluang dan mendorong kemandirian ekonomi bagi para mustahik, mengubah mereka dari penerima bantuan menjadi pelaku usaha yang berdaya.

Program BMD ini diharapkan terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pelaku UMKM di Tulungagung

13/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung
BAZNAS Tulungagung Bersinergi dengan Pemkab, Salurkan Santunan Yatim dan Bantuan Sembako di Harlah TNI ke-80

Tulungagung — Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung kembali menunjukkan komitmennya dalam menebar kebermanfaatan bagi masyarakat. Bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tulungagung, BAZNAS turut menyalurkan santunan anak yatim dan bantuan sembako dalam acara yang digelar di Sekretariat Ranting PSHT Kauman pada Jumat, (10/10/2025).

Pada kesempatan tersebut, BAZNAS Kabupaten Tulungagung menyalurkan total bantuan sebesar Rp5.000.000,-. Rincian bantuan meliputi santunan kepada 20 anak yatim dengan total nominal Rp2.000.000,-, serta bantuan sembako untuk 30 penerima manfaat senilai Rp3.000.000,-.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., yang turut hadir dalam acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara BAZNAS dan berbagai elemen masyarakat dalam upaya memperkuat kepedulian sosial.

“Kegiatan seperti ini menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah, TNI, dan BAZNAS dalam meringankan beban masyarakat yang membutuhkan, sekaligus menumbuhkan semangat gotong royong dan kebersamaan,” ujarnya.

Melalui momentum peringatan Harlah TNI ke-80 ini, BAZNAS Kabupaten Tulungagung berharap semangat kepedulian sosial semakin tumbuh di tengah masyarakat, sejalan dengan misi TNI yang selalu hadir untuk rakyat.

10/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung
Bupati Tulungagung Raih Penghargaan BAZNAS Jatim Award 2025

Tulungagung – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung mengucapkan selamat dan sukses kepada Bupati Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., atas diraihnya penghargaan BAZNAS Jatim Award 2025 pada Kriteria Pembinaan terhadap BAZNAS.

Penghargaan bergengsi ini diserahkan dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS se-Jawa Timur yang digelar di Ball Room Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya, Rabu (08/10/25).

BAZNAS Jatim Award merupakan ajang tahunan yang digagas oleh BAZNAS Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk apresiasi terhadap pemerintah daerah, lembaga, dan tokoh yang telah berkontribusi besar dalam penguatan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah di wilayahnya masing-masing. Penghargaan pada kategori Pembinaan terhadap BAZNAS diberikan kepada kepala daerah yang aktif memberikan dukungan, bimbingan, dan sinergi nyata dalam pengelolaan zakat berbasis kolaborasi pemerintah dan masyarakat.

Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Drs. H. Suyadi, M.M., menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas capaian tersebut.

“Kami atas nama keluarga besar BAZNAS Tulungagung mengucapkan selamat dan sukses kepada Bupati Tulungagung, Bapak H. Gatut Sunu Wibowo, atas penghargaan BAZNAS Jatim Award 2025 ini. Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas komitmen beliau dalam mendukung program-program BAZNAS di daerah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, H. Suyadi berharap sinergi antara Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan BAZNAS akan terus ditingkatkan demi memperluas manfaat zakat di tengah masyarakat.

“Kami berharap ke depan kolaborasi antara pemerintah daerah dan BAZNAS semakin kuat. Dengan dukungan penuh dari Bapak Bupati, kami optimis pengumpulan zakat, infak, dan sedekah di Tulungagung akan semakin meningkat dan mampu menjangkau lebih banyak mustahik,” ujarnya.

Melalui penghargaan ini, BAZNAS Tulungagung berkomitmen untuk terus memperkuat tata kelola zakat yang amanah, profesional, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Harapannya, sinergi antara pemerintah daerah dan BAZNAS dapat semakin mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat Tulungagung melalui pengelolaan zakat yang berdayaguna dan berkeadilan.

08/10/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung

Berita Terbaru

Ditinggal Keluarga dan Hidup Tanpa Suara, BAZNAS Tulungagung Berikan Bantuan Biaya Hidup Kepada Mbah Atim
Ditinggal Keluarga dan Hidup Tanpa Suara, BAZNAS Tulungagung Berikan Bantuan Biaya Hidup Kepada Mbah Atim
Tulungagung – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung kembali menyalurkan bantuan biaya hidup kepada masyarakat fakir miskin yang hidup dalam kondisi serba keterbatasan. Program kemanusiaan ini merupakan salah satu agenda rutin yang dilakukan setiap tiga bulan sekali, dengan nominal bantuan sebesar Rp900.000 per penerima. Bantuan ini menyasar kelompok masyarakat rentan, seperti lansia, penyandang disabilitas, serta mereka yang hidup sebatang kara tanpa dukungan keluarga. Salah satu penerima manfaat dari program ini adalah Mbah Atim, warga Dusun Setonobendo, Kecamatan Karangrejo, yang kini telah memasuki usia 69 tahun. Ia merupakan penyandang tuna wicara yang hidup tanpa sanak saudara, dan tak ada satu pun keluarga yang bersedia merawatnya. Namun, di tengah kesunyian dan keterasingan itu, masih ada secercah cahaya dari tetangganya, Pak Harun, yang dengan ikhlas memberikan tempat tinggal dan merawat Mbah Atim tanpa pamrih. “Mbah Atim ini sudah lama ikut saya. Saya bukan siapa-siapanya, tapi karena memang kondisinya seperti itu, dan saudara-saudaranya juga tidak ada yang mau mengurusi, saya minta beliau tinggal di sini saja. Saya merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan dari BAZNAS ini. Setidaknya bisa membantu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari beliau,” ungkap Pak Harun penuh haru. Mbah Atim, meski dalam keterbatasan fisik, tetap memiliki semangat hidup yang luar biasa. Setiap hari, ia turut membantu pekerjaan ringan seperti membersihkan kandang kambing, memberi makan ternak, serta memunguti sisa-sisa pakan. Kegiatan tersebut bukan hanya menjadi pengisi waktu, tetapi juga menjadi bentuk eksistensinya sebagai manusia yang masih ingin berdaya dan berguna bagi lingkungan. Relawan BAZNAS Tulungagung, Amanda Suci Rahmawati, yang turut serta dalam penyaluran bantuan, menyampaikan kesan mendalam setelah mengunjungi Mbah Atim. “Kondisi beliau sangat menyentuh hati kami. Program ini bukan hanya soal memberikan bantuan uang, tetapi juga tentang menghadirkan rasa bahwa mereka tidak sendiri. Bahwa masih ada yang peduli. Semangat hidup Mbah Atim mengajarkan kita untuk tetap kuat meski dalam segala keterbatasan,” ujar Amanda. Bantuan biaya hidup dari BAZNAS ini bukan sekadar angka di atas kertas. Di balik setiap rupiah, tersimpan harapan, perhatian, dan kasih sayang dari masyarakat yang mengamanahkan zakat dan infaqnya melalui lembaga resmi ini. BAZNAS ingin menjadi jembatan antara mereka yang mampu dan yang membutuhkan, menyalurkan kepedulian agar tidak ada lagi yang terpinggirkan dalam diam. Program ini juga menjadi pengingat bahwa kepedulian bisa datang dari siapa saja, seperti yang ditunjukkan oleh Pak Harun. Ia bukan keluarga, bukan kerabat, tetapi mampu menjadi "rumah" bagi Mbah Atim. Di tengah dunia yang kadang sibuk dengan urusannya sendiri, kisah seperti ini menjadi penyegar hati dan bukti bahwa kebaikan masih nyata ada di sekitar kita. Mari terus dukung program-program kemanusiaan BAZNAS Kabupaten Tulungagung. Dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS, kita turut menghadirkan harapan di hati mereka yang nyaris terlupakan. Karena sejatinya, setiap kebaikan yang kita lakukan hari ini, bisa menjadi cahaya terang bagi hidup seseorang di tengah gelapnya keterbatasan.
BERITA18/06/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Tak Lagi Sendirian: BAZNAS Tulungagung Hadirkan Harapan untuk Mbah Jumitin Lewat Bantuan Biaya Hidup
Tak Lagi Sendirian: BAZNAS Tulungagung Hadirkan Harapan untuk Mbah Jumitin Lewat Bantuan Biaya Hidup
Tulungagung - Kabar gembira kembali menyapa Mbah Jumitin, seorang lansia sebatang kara yang tinggal di Dusun Bantengan, Kecamatan Pagerwojo. Relawan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung kembali mengunjungi kediaman sederhananya untuk menyerahkan bantuan biaya hidup sebesar Rp900.000. Bantuan ini merupakan bagian dari program bantuan rutin triwulanan yang digagas oleh BAZNAS sebagai salah satu program kemanusiaan unggulan. Mbah Jumitin, yang kini telah memasuki usia senja, hidup dalam kondisi yang serba terbatas. Tanpa keluarga yang mendampingi dan tanpa sumber penghasilan tetap, ia bertahan hidup dari belas kasih lingkungan sekitar dan bantuan dari para dermawan. Sejak beberapa tahun terakhir, bantuan dari BAZNAS Tulungagung menjadi satu-satunya harapan yang membantu Mbah Jumitin mencukupi kebutuhan pokoknya. “Uang ini saya pakai untuk beli beras, obat, dan kebutuhan sehari-hari. Alhamdulillah, sangat membantu sekali. Kalau tidak ada bantuan ini, saya bingung dan kesulitan untuk makan apa,” ungkap Mbah Jumitin dengan suara lirih namun penuh rasa syukur. Program bantuan biaya hidup ini bersumber dari zakat, infak, dan sedekah masyarakat Tulungagung yang dikelola secara transparan dan amanah oleh BAZNAS. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi, tetapi juga memberikan rasa aman dan kehangatan bagi para mustahik seperti Mbah Jumitin. Relawan BAZNAS Tulungagung, Muh. Darul Muttaqin, yang turut menyerahkan bantuan tersebut, menuturkan, “Kami tidak hanya datang untuk menyerahkan uang, tapi juga membawa semangat dan kepedulian. Kami ingin Mbah Jumitin tahu bahwa dia tidak sendiri. Ini adalah bentuk kasih sayang masyarakat Tulungagung melalui zakat dan sedekah yang dipercayakan kepada BAZNAS.” Kehadiran relawan setiap tiga bulan sekali pun menjadi sesuatu yang sangat dinanti. Bagi Mbah Jumitin, kehadiran mereka bukan sekadar membawa bantuan, tetapi juga menghadirkan kehangatan dan perhatian yang selama ini mungkin jarang ia rasakan. Salah satu tetangganya mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada Mbah Jumitin. “Mbah Jumitin itu hidupnya sebatang kara, kami warga sekitar juga kadang bantu seadanya. Tapi alhamdulillah ada BAZNAS yang selalu membantu. Ini sangat luar biasa.” Program bantuan biaya hidup dari BAZNAS Kabupaten Tulungagung ini menjadi bukti nyata bahwa zakat dan infak yang ditunaikan dengan ikhlas dapat memberikan dampak luar biasa. Tak hanya menyentuh sisi ekonomi, tetapi juga sisi kemanusiaan yang lebih dalam. Melalui program ini, BAZNAS terus berkomitmen untuk menjadi jembatan kebaikan antara para dermawan dan mereka yang benar-benar membutuhkan. Dengan langkah kecil namun konsisten, BAZNAS Tulungagung terus berupaya menciptakan lingkungan sosial yang lebih peduli dan manusiawi. Dan bagi Mbah Jumitin, bantuan ini bukan hanya soal rupiah melainkan harapan, perhatian, dan bukti bahwa di usianya yang senja, ia masih dicintai.
BERITA17/06/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Dari Modal Bantuan BMD 2 Juta, Usaha Kripik Usus Ibu Rumah Tangga ini Auto Naik Kelas!
Dari Modal Bantuan BMD 2 Juta, Usaha Kripik Usus Ibu Rumah Tangga ini Auto Naik Kelas!
Tulungagung - Tak banyak yang menyangka bahwa sebuah usaha rumahan bisa berkembang lewat langkah kecil namun strategis. Bermula dari dapur kecil di rumahnya, Sri Wijayana pelaku usaha mikro asal Kelurahan Botoran, Kecamatan Tulungagung telah membuktikan bahwa kemajuan usaha tak selalu bergantung pada modal besar, tapi pada langkah cerdas dan ketekunan. Usaha kripik usus yang dirintis sejak 2023 itu awalnya hanya dipasarkan secara sederhana dengan sistem titip jual di warung dan kini berupaya untuk naik kelas. Pada Mei 2025, Sri mendapat suntikan semangat berupa pinjaman modal dari Baznas Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung sebesar Rp2 juta. Dana tersebut ia manfaatkan untuk membeli alat spinner, perangkat sederhana namun vital dalam proses produksi kripik. Dengan alat itu, hasil produksinya kini lebih renyah, kering, dan tahan lama. Hal ini turut mendongkrak kualitas produk, sekaligus memperpanjang masa simpan kripik, membuka peluang baru dalam pemasaran. “Spinner ini kecil, tapi dampaknya besar buat kualitas kripik saya. Sekarang pelanggan juga mulai bilang kalau produknya makin bagus,” ujar Sri dengan senyum percaya diri. Langkah kecil lainnya yang tengah Sri upayakan adalah sertifikasi halal melalui program OPPM BAZNAS RI. Sertifikasi ini diharapkan membuat produk Sri lebih diterima di pasar secara luas. Selain mengelola produksi sendiri, Sri tetap bekerja sebagai juru masak sambil mendukung suami yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online. Dari usaha ini, ia mampu menghasilkan omzet mingguan Rp400.000–500.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp300.000. Pendapatan ini turut membantu membiayai kebutuhan keluarga, termasuk pendidikan ketiga anaknya yang masih bersekolah. “Saya ingin pesanan makin ramai dan bisa lebih percaya diri menembus pasar yang lebih luas,” katanya. Kisah Sri adalah potret nyata kekuatan perempuan bisa menggerakkan ekonomi keluarga. Dengan semangat dan sedikit bantuan tepat guna, dapur kecil pun bisa menjadi pintu masuk ke peluang yang lebih besar.
BERITA16/06/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Cuma 500 rupiah, Pisang Krispy Ibu Martini Laris Manis Berkat Semangat & Dukungan BMD
Cuma 500 rupiah, Pisang Krispy Ibu Martini Laris Manis Berkat Semangat & Dukungan BMD
Tulungagung – Aroma gurih dan renyah Pisang Krispy yang dijual di Dusun Ringinagung, Kelurahan Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak sekolah dan warga sekitar. Di balik lapak sederhana itu, ada perjuangan seorang ibu rumah tangga bernama Ibu Martini (40), yang merintis usahanya sejak awal 2023. Dengan harga sangat terjangkau, hanya Rp500 per biji, camilan ini mampu menghasilkan omzet kotor harian hingga Rp200.000, dengan pendapatan bersih sekitar Rp80.000. Semua proses produksi dikerjakan sendiri oleh Ibu Martini, mulai dari mengupas pisang, membalur tepung, hingga menggoreng dan melayani pembeli. “Saya produksi sendiri dari pagi sampai sore. Alhamdulillah sudah punya pelanggan tetap, terutama anak-anak sekolah,” ujar Martini. Sebagai pelaku usaha kecil, tantangan usaha tentu selalu ada. Di tengah kebutuhan modal yang mendesak, bantuan dari BAZNAS datang sebagai angin segar. Melalui program pembiayaan tanpa bunga dan tanpa jaminan, BMD Tulungagung memberikan pinjaman senilai Rp2 juta kepada Ibu Martini. Dana tersebut digunakan untuk menambah stok bahan baku agar produksi tetap stabil dan konsisten. “Bantuan dari BAZNAS ini jadi pendorong semangat buat saya. Modal tambahan ini saya pakai untuk beli bahan supaya nggak kehabisan saat banyak pembeli,” katanya. Program pembiayaan mikro dari BAZNAS ini memang dirancang untuk mendorong pelaku usaha mikro agar bisa tumbuh tanpa terjerat beban pinjaman konvensional. Tanpa bunga, tanpa agunan, dan dengan pendampingan usaha, BAZNAS menjadi mitra nyata bagi masyarakat kecil yang ingin mandiri secara ekonomi. Kisah Ibu Martini membuktikan bahwa ketika semangat dan kerja keras bertemu dengan dukungan yang tepat, usaha kecil pun bisa menjadi primadona di tengah masyarakat, dan yang terpenting, membawa harapan akan masa depan yang lebih baik.
BERITA13/06/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Dari Dapur ke Lapak Hits! Salma Buktikan Anak Muda Bisa Cuan Bareng BMD Tulungagung
Dari Dapur ke Lapak Hits! Salma Buktikan Anak Muda Bisa Cuan Bareng BMD Tulungagung
Tulungagung – Di balik lapak sederhana berukuran 2x2 meter di pinggir Jalan A. Yani Barat, Karangwaru, Kecamatan Tulungagung, tersimpan kisah inspiratif tentang semangat, tekad, dan peran nyata pembiayaan mikro dalam mendukung wirausaha muda. “Dapur Ernosa”, usaha kuliner rumahan milik Salma Almira (24), kini menjadi bukti bahwa mimpi besar bisa diraih meski bermula dari dapur rumah dan modal terbatas. Salma memulai usahanya di dapur kecil rumahnya di Kelurahan Botoran Timur. Dengan semangat wirausaha dan inovasi digital, Salma sukses mengubah hobi memasaknya menjadi ladang penghasilan yang menjanjikan, ia membangun bisnis kuliner dan menjual beragam produk seperti donat, bomboloni, roti, risol, dan aneka gorengan. Ia aktif menjajakan produknya tidak hanya secara langsung di lapak, tetapi juga melalui platform digital seperti TikTok dan Instagram @dapoerernosa.id, serta layanan pesan antar lewat aplikasi Zendo. Namun, tonggak penting dalam perjalanan usahanya terjadi pada Mei 2025, ketika Salma menerima bantuan pembiayaan sebesar Rp2.500.000 dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung. Dana tersebut digunakan untuk membeli peralatan penting seperti loyang, box kemasan, hand mixer, dan bahan baku produksi. “Bantuan ini sangat bermanfaat. Saya bisa beli alat-alat yang tadinya hanya bisa saya angan-angan saja. Usaha jadi lebih efisien, produksi bisa semakin banyak dan hasilnya pun makin meningkat,” ungkap Salma. Manajer BMD Tulungagung, Imam Suyudi, menyatakan bahwa program ini memang dirancang untuk memberdayakan wirausaha kecil yang punya semangat kuat dan potensi berkembang. “Salma adalah contoh nyata dari anak muda yang gigih dan visioner. Kami di BMD tidak hanya memberi pembiayaan, tapi juga mendampingi agar pelaku usaha seperti Salma bisa naik kelas dan mandiri secara ekonomi,” ujar Imam. Dapur Ernosa kini mencatat omzet harian mencapai Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000 dengan harga produk yang bervariasi, mulai dari Rp3.000 hingga Rp15.000 per item. Pendapatan ini tidak hanya menopang kehidupan sehari-hari, tetapi juga pernah digunakan untuk membiayai kuliahnya hingga lulus. “Usaha ini sudah sangat membantu. Selain dulu untuk biaya kuliah, juga bisa buat bantu keuangan keluarga dan beli alat-alat produksi,” kata Salma. Salma berharap Dapur Ernosa bisa terus berkembang dan dikenal lebih luas di Tulungagung dan sekitarnya. “Saya ingin terus belajar, berinovasi, dan suatu saat bisa punya toko sendiri,” tuturnya dengan penuh harap. Kisah Dapur Ernosa bukan hanya tentang jualan makanan. Ini adalah cerita tentang bagaimana akses pembiayaan yang tepat, seperti dari BMD, bisa membuka jalan menuju kemandirian dan harapan bagi generasi muda yang berani bermimpi dan bertindak. Salma Almira membuktikan bahwa mimpi besar tak selalu dimulai dari modal besar. Dari tenda kecil dan dapur rumah, Dapur Ernosa menjadi simbol ketekunan generasi muda dalam membangun masa depan melalui jalur usaha mandiri.
BERITA11/06/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
BAZNAS Tulungagung Bersinergi dengan Pemerintah Daerah Salurkan Hewan Kurban ke Wilayah Terpencil
BAZNAS Tulungagung Bersinergi dengan Pemerintah Daerah Salurkan Hewan Kurban ke Wilayah Terpencil
Tulungagung – Menyambut Hari Raya Iduladha 1446 H, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung bersama Pemerintah Daerah Tulungagung bersinergi menyalurkan bantuan hewan kurban ke wilayah-wilayah terpencil di Kabupaten Tulungagung. Total sebanyak 27 hewan kurban yang terdiri dari 1 ekor sapi dan 26 ekor kambing telah didistribusikan ke sejumlah titik desa yang selama ini jarang jarang atau bahkan belum pernah merasakan kehadiran hewan kurban saat Iduladha. Program penyaluran ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat di pelosok daerah yang selama ini jarang atau belum merasakan manfaat dari hewan kurban secara langsung. Bantuan tersebut sebagian berasal dari hasil infak para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang disalurkan atas nama Bupati Tulungagung melalui BAZNAS, serta dari para mudhohi (pekurban) masyarakat umum yang mempercayakan pelaksanaan kurbannya kepada BAZNAS Tulungagung. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Abdul Wachid, S.IP., menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS untuk mewujudkan pemerataan manfaat hewan kurban di seluruh wilayah, termasuk desa-desa yang sulit diakses. “Kami sangat bersyukur atas kepercayaan para OPD dan masyarakat yang telah menyalurkan infak dan kurbannya melalui BAZNAS. Hewan-hewan kurban ini kami salurkan ke desa-desa yang selama ini belum pernah atau sangat jarang mendapatkan bantuan hewan kurban. Harapannya, masyarakat di wilayah terpencil juga bisa merasakan berkah Iduladha,” ujar Abdul Wachid. Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, SE., ME., menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat solidaritas antarwarga, khususnya untuk masyarakat yang berada di daerah yang jarang mendapatkan distribusi hewan kurban. “Ini adalah bentuk sinergi dan kepedulian nyata antara pemerintah dan masyarakat. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi agar semangat berbagi dan gotong royong terus tumbuh, terutama untuk membantu saudara-saudara kita di wilayah terpencil,” ungkap Bupati Gatut Sunu. Lebih lanjut, Bupati Gatut Sunu juga menyampaikan bahwa Pemkab Tulungagung turut menyalurkan hewan kurban ke berbagai masjid di wilayah kabupaten hingga pelosok. “Tahun ini ada 13 sapi yang diserahkan, termasuk satu dari saya yang nantinya diserahkan ke masjid dan ke Partai Gerindra. Untuk masjidnya, ada di Masjid Kalidawir, Pucung, Bandung, Al Munawar Panggungrejo, dan Al Fattah. Harapannya ini bisa meringankan beban masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pelosok,” tambahnya. Adapun beberapa titik lokasi penyaluran hewan kurban melalui BAZNAS Tulungagung antara lain: 1 ekor sapi disalurkan ke PCNU Kabupaten Tulungagung 1 ekor kambing diserahkan ke Yayasan Berkah Mulya Mandiri, Pagerwojo 1 ekor kambing untuk Mushola At Taubah, Desa Picisan 1 ekor kambing untuk Mushola Nurul Huda, Desa Nyawangan 1 ekor kambing untuk Masjid Al Ishlah, Desa Nglurup Dan puluhan kambing lainnya didistribusikan ke berbagai titik desa di wilayah Kabupaten Tulungagung. Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah dan BAZNAS, program kurban tahun ini tidak hanya menyalurkan daging kepada masyarakat, namun juga menguatkan semangat gotong royong, kepedulian sosial, dan pemerataan manfaat ibadah kurban di seluruh wilayah Kabupaten Tulungagung. BAZNAS Tulungagung juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh muzaki (pemberi zakat) dan mudhohi yang telah menunaikan ibadah dan kewajibannya melalui BAZNAS. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan dengan pahala berlipat serta keberkahan yang terus mengalir.
BERITA05/06/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Hidup dengan Stroke, Memulung untuk Sekolah Anak: BAZNAS Tulungagung Berikan Bantuan Rutin 900 Ribu Kepada Pak Triman
Hidup dengan Stroke, Memulung untuk Sekolah Anak: BAZNAS Tulungagung Berikan Bantuan Rutin 900 Ribu Kepada Pak Triman
Tulungagung - Kisah hidup Triman, warga Dusun Balong, Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, menjadi potret nyata perjuangan seorang ayah di tengah keterbatasan. Mengidap stroke dan kehilangan istri tercinta, Pak Triman kini harus menghidupi dua anaknya seorang diri. Dengan kondisi tubuh yang lemah dan tidak lagi bisa bekerja secara normal, setiap hari Pak Triman memulung sampah di sekitar desanya. Hasil dari memulung itulah yang ia gunakan untuk mencukupi kebutuhan makan dan sekolah anak-anaknya. Ia tidak memiliki pekerjaan tetap, tidak ada penghasilan rutin, dan tidak mendapatkan dukungan dari keluarga terdekat. Rumahnya yang sederhana dan berlantai tanah menjadi saksi bisu perjuangan hidupnya bersama dua anaknya yang masih sekolah. Melihat kondisi tersebut, BAZNAS Kabupaten Tulungagung menyalurkan bantuan biaya hidup sebesar Rp900.000,- setiap tiga bulan kepada Pak Triman melalui program bantuan biaya hidup fakir miskin. Program ini menyasar warga miskin yang hidup sebatang kara dan tidak memiliki penghasilan tetap. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BAZNAS. Bantuan ini sangat membantu kebutuhan sehari-hari. Semoga BAZNAS selalu diberi kelancaran dan keberkahan,” ungkap Pak Triman saat menerima bantuan. Proses penyaluran dilakukan langsung oleh tim relawan BAZNAS Tulungagung yang mengunjungi kediaman Pak Triman. Salah satu relawan, Novilia Nuriafitri, menyampaikan harapannya agar bantuan ini bukan hanya menjadi penyambung hidup, tapi juga pembuka jalan untuk masa depan yang lebih baik. “Melihat kondisi Pak Triman secara langsung sangat menyentuh hati kami. Bantuan ini memang tidak besar, tapi kami berharap bisa sedikit meringankan beban beliau. Ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa masih banyak saudara di sekitar kita yang membutuhkan uluran tangan,” kata Novilia. Melalui bantuan ini, BAZNAS Tulungagung berharap dapat memperkuat kepedulian sosial di tengah masyarakat serta mengurangi kesenjangan ekonomi. Harapan serupa juga diungkapkan oleh warga sekitar agar perhatian terhadap kondisi yang sangat memprihatinkan seperti Pak Triman tidak berhenti hanya sampai di sini. BAZNAS Tulungagung juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam membantu sesama melalui zakat, infak, dan sedekah. Uluran tangan dari kita semua sangat berarti bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan. Mari bersama BAZNAS, kita memberi manfaat yang nyata, sebagaimana yang dirasakan oleh Pak Triman dan para mustahik lainnya. Dengan bantuan ini, harapan hidup Pak Triman dan anak-anaknya bisa terus menyala di tengah keterbatasan.
BERITA04/06/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Hidup seorang diri di bawah jembatan: BAZNAS Jadi Harapan Baru Pak Mudjahidin
Hidup seorang diri di bawah jembatan: BAZNAS Jadi Harapan Baru Pak Mudjahidin
Tulungagung – Di balik hiruk-pikuk kehidupan modern, masih ada kisah pilu yang menggugah nurani. Salah satunya adalah Pak Mudjahidin, warga Desa Campurdarat, Kecamatan Campurdarat, yang telah bertahun-tahun hidup seorang diri di bawah kolong jembatan. Mengalami gangguan kejiwaan dan tanpa keluarga inti yang mendampingi. Mudjahidin tak punya pekerjaan dan tak mampu mengurus kebutuhan dirinya secara utuh, ia hanya bertahan dalam keterbatasan dengan mengandalkan naluri untuk sekadar bertahan hidup. Kondisi ini menarik kepedulian Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung. Melalui program bantuan biaya hidup, BAZNAS menyalurkan dana sebesar Rp 900.000 yang diberikan secara rutin setiap tiga bulan sekali kepada Pak Mudjahidin. Bantuan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari dan memberikan sedikit rasa aman bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan. “Bantuan ini kami berikan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat rentan, terutama mereka yang mengalami gangguan mental dan tidak memiliki dukungan keluarga. Semoga dengan bantuan ini, Pak Mudjahidin bisa menjalani hari-harinya dengan sedikit lebih layak,” ujar Lisnawaroh, staff pendistribusian BAZNAS Tulungagung. Penyaluran bantuan ini turut melibatkan mahasiswa binaan BAZNAS Tulungagung, Izza Pitriana, yang turut mendistribusikan langsung bantuan kepada Pak Mudjahidin. “Melihat langsung kondisi Pak Mudjahidin membuat saya semakin bersyukur dan termotivasi untuk terus terlibat dalam kegiatan sosial. Bantuan ini mungkin terlihat kecil, tapi bagi beliau sangat berarti. Ini bukan hanya soal uang, tapi soal kehadiran dan perhatian. Ini pengalaman yang sangat membuka mata dan hati saya,” tutur Izza penuh empati. Pak Umar, salah satu kerabat dekat Pak Mudjahidin, turut mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Beliau sudah lama tinggal di bawah jembatan. Kami keluarga sebenarnya ingin membantu, tapi dengan keterbatasan kami, sulit sekali. Alhamdulillah ada bantuan dari BAZNAS, ini sangat membantu untuk kebutuhan harian beliau,” ujarnya. Pak Umar juga berharap kedepan ada tindak lanjut berupa pendampingan medis atau program social yang bisa membantu proses pemulihan Pak Mudjahidin serta memberikan lingkungan yang lebih layak dan aman baginya. Kisah Pak Mudjahidin menggambarkan wajah lain kehidupan yang sering luput dari perhatian. Ia adalah salah satu dari sekian banyak individu yang berjuang sendiri dalam senyap. Bantuan dari BAZNAS tidak hanya memberikan kebutuhan fisik, tetapi juga menguatkan pesan bahwa masih ada tangan-tangan peduli yang hadir untuk mereka yang terlupakan. Semoga kisah ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk peduli dan bersama-sama membangun kehidupan yang lebih manusiawi bagi mereka yang paling membutuhkan.
BERITA03/06/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Pinjaman Tanpa Bunga dan tanpa jaminan: BAZNAS Dorong Inovasi Getuk Crispy Bu Diyah Tembus Pasar Modern
Pinjaman Tanpa Bunga dan tanpa jaminan: BAZNAS Dorong Inovasi Getuk Crispy Bu Diyah Tembus Pasar Modern
Tulungagung – Inovasi kuliner unik kembali lahir dari tangan kreatif warga Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman. Diyah Ayu Kurniawati (31), ibu rumah tangga yang sukses menciptakan Getuk Crispy, kuliner tradisional yang berbeda dari biasanya: Getuk Crispy berbentuk bola-bola kecil yang renyah dan menggoda. Usaha yang dirintis sejak awal 2024 ini lahir dari keinginan produksi jajan dengan modal kecil, dan kecintaan Diyah terhadap jajanan tradisional. Namun, alih-alih menyajikan getuk dalam bentuk biasa, Diyah memilih mengemasnya dalam bentuk bola kecil yang digoreng garing siap santap dan tersedia juga versi frozen untuk versi mentah. Bentuk unik ini menjadi daya tarik utama, membedakan produknya dari getuk goreng pada umumnya. Namun, di balik kelezatan produknya, ada kisah inspiratif tentang perjuangan dan dukungan sosial yang jarang terdengar: usaha ini berkembang berkat bantuan pembiayaan tanpa bunga dan tanpa jaminan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung. Pada Maret 2025, Diyah menerima dana sebesar Rp1.500.000 dari BMD untuk pembelian bahan baku dan peningkatan kemasan. Dana ini tanpa jaminan dan tidak dibebankan bunga, sehingga sepenuhnya difokuskan untuk membantu pelaku usaha kecil berkembang tanpa beban finansial. “Program kami memang dirancang untuk memberdayakan ekonomi umat secara berkelanjutan. Bantuan ini bukan sekadar modal, tetapi bentuk nyata kepedulian terhadap pelaku usaha kecil agar mereka bisa mandiri dan naik kelas,” ujar Imam Suyudi, Manajer BMD Tulungagung. Berkat suntikan dana tersebut, Diyah mampu meningkatkan kualitas kemasan produknya dan menjaga stabilitas produksi yang semula bermodal kecil. Kini, ia rutin memproduksi getuk crispy sebanyak tiga kali seminggu, dengan kebutuhan bahan baku ketela mencapai 10–14 kg per sesi produksi. Omzet mingguan mencapai Rp1.050.000, dengan pendapatan bersih sekitar 50 persen dari total omzet. Produk dijual seharga Rp12.000 per pak untuk versi mentah dan Rp14.000 untuk versi matang. Tak hanya memproduksi getuk saja, Diyah juga memproduksi risol. Ia juga menerima pesanan besar untuk acara hajatan serta melayani penjualan online melalui Facebook, WhatsApp, dan layanan antar (delivery order). “Ke depan, saya ingin bisa meng-upgrade kemasan dengan desain yang lebih menarik agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas,” kata Diyah penuh semangat. Dengan inovasi yang terus dikembangkan dan dukungan nyata dari BMD, Getuk Crispy Diyah Ayu menjadi bukti bahwa sentuhan tradisional dan teknologi modern dapat berpadu menciptakan peluang ekonomi baru tanpa harus terjebak dalam jerat utang atau bunga pinjaman.
BERITA02/06/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
BAZNAS Tulungagung Gandeng Pemkab dan Fatayat NU Salurkan Bantuan Ekonomi Rp 20 Juta
BAZNAS Tulungagung Gandeng Pemkab dan Fatayat NU Salurkan Bantuan Ekonomi Rp 20 Juta
Tulungagung – Semangat kolaborasi antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung, Pemerintah Kabupaten Tulungagung, dan Fatayat NU membuahkan hasil nyata dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dalam momen pelantikan Pengurus Cabang Fatayat NU Kabupaten Tulungagung, Selasa (27/5/25), dilakukan penyaluran bantuan secara simbolis kepada dua kelompok usaha yang diwakilkan oleh 2 penerima manfaat dari program Z Mart, senilai total Rp 20.000.000,-. Program Z Mart merupakan inisiatif pemberdayaan kelompok usaha mikro yang diharapkan menjadi roda penggerak ekonomi keluarga, khususnya di kalangan perempuan muda. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid, S.IP, dan Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, SE., ME., serta disaksikan langsung oleh Ketua Fatayat NU Tulungagung yang baru dilantik, Alik Mudrikah, M. Pd., beserta jajaran pengurus Fatayat NU se-Kabupaten Tulungagung. Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid, S.IP menyampaikan bahwa bantuan ini adalah bagian dari komitmen BAZNAS dalam mendukung pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas. “Program Z Mart bukan sekadar bantuan, tapi langkah strategis untuk menciptakan perempuan-perempuan tangguh dan mandiri secara ekonomi,” ujarnya. Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, SE., ME., mengapresiasi langkah kolaboratif ini sebagai upaya konkret dalam membangun ketahanan ekonomi lokal. “Pemerintah daerah menyambut baik program ini. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan, terlebih yang menyasar perempuan sebagai motor penggeraknya,” ungkapnya. Ketua Fatayat NU Tulungagung yang baru dilantik, Alik Mudrikah, M. Pd., juga menyampaikan optimismenya. “Bantuan ini menjadi penyemangat bagi kader Fatayat untuk terus bergerak, berdaya, dan menjadi bagian dari solusi ekonomi umat. Kami siap berperan aktif sebagai mitra pemberdayaan,” tuturnya. Dua penerima manfaat yang mewakili kelompok usaha Z Mart tampak haru saat menerima bantuan secara simbolis. Ke depan, program ini akan terus dikembangkan dan diperluas agar semakin banyak kelompok usaha perempuan yang terbantu dan berkembang menuju kemandirian ekonomi.
BERITA28/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Meriah dan Penuh Warna! BAZNAS Tulungagung Berikan Santunan Anak Yatim dan Bantuan Permodalan UMKM dalam Pesta Rakyat di Titik Nol Kilometer
Meriah dan Penuh Warna! BAZNAS Tulungagung Berikan Santunan Anak Yatim dan Bantuan Permodalan UMKM dalam Pesta Rakyat di Titik Nol Kilometer
Tulungagung - Suasana Titik Nol Kilometer Tulungagung berubah menjadi lautan manusia pada Minggu (25/05/25), dalam gelaran Pesta Rakyat UMKM yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Kemeriahan acara ini tidak hanya menampilkan ragam produk UMKM, namun juga menyatukan semangat gotong royong, kepedulian sosial, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Acara ini menjadi sorotan publik karena berhasil menyatukan ribuan warga Tulungagung dalam suasana penuh semangat dan harapan baru bagi kemajuan ekonomi lokal. Sejumlah pejabat penting turut hadir, termasuk Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta anggota DPRD Tulungagung yang turun langsung menyapa masyarakat dan pelaku UMKM. Salah satu elemen penting yang mewarnai acara ini adalah kehadiran BAZNAS Tulungagung, yang turut menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan santunan kepada 10 anak yatim. Santunan ini menjadi simbol perhatian terhadap kaum dhuafa, di tengah gemerlap acara rakyat. Tak hanya itu, BAZNAS Tulungagung juga turut memberikan bantuan permodalan kepada para pelaku UMKM, yang jumlah keseluruhannya mencapai sekitar 600 pedagang. Hampir semua pelaku UMKM yang hadir mendapat dukungan permodalan dengan nominal antara Rp1 juta hingga Rp3 juta per orang, sebagai bentuk komitmen BAZNAS dalam mendukung pertumbuhan ekonomi mikro dan pemberdayaan masyarakat secara langsung. Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid menyampaikan bahwa dukungan terhadap pelaku UMKM merupakan bagian dari misi strategis BAZNAS dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat. “Kami ingin para pelaku UMKM tidak hanya bertahan, tapi berkembang. Maka dari itu, hampir semua pedagang yang berjumlah sekitar 600 orang kami bantu dengan permodalan. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menyukseskan agenda Pemkab Tulungagung sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat,” ungkapnya. Selain mendukung Pesta Rakyat UMKM, kegiatan pemberdayaan UMKM ini juga berlanjut setiap minggunya melalui program Car Free Day (CFD) yang digelar di lokasi yang sama. Dalam setiap pelaksanaan CFD, BAZNAS Tulungagung juga mengedarkan kotak sedekah, dan hasilnya cukup menggembirakan, rata-rata sedekah yang terkumpul mencapai Rp1,3 juta setiap minggunya. Dana ini kemudian digunakan kembali untuk kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dalam sambutannya, Bupati Gatut Sunu menyampaikan optimismenya terhadap dampak positif dari kegiatan ini. “Pesta Rakyat UMKM dapat menjadi ikon baru kebangkitan ekonomi lokal. Kami juga berharap, melalui kegiatan ini, para pelaku UMKM dapat memperluas jejaring usaha, meningkatkan kapasitas produksi, serta mengenalkan produk mereka kepada pasar yang lebih luas,” ujar Bupati yang juga dikenal sebagai pemilik Romo Wijoyo Group. Ia menambahkan, “Kami harap kegiatan ini menjadi ikon ekonomi Tulungagung dan mampu mendorong pembangunan serta kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.” Dengan sinergi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat, Pesta Rakyat UMKM menjadi lebih dari sekadar ajang promosi produk, melainkan simbol gotong royong, harapan baru, dan langkah nyata menuju ekonomi lokal yang lebih kuat dan inklusif.
BERITA26/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
BAZNAS Kabupaten Tulungagung Salurkan Bantuan Modal Usaha dan Kambing di Desa Gesikan
BAZNAS Kabupaten Tulungagung Salurkan Bantuan Modal Usaha dan Kambing di Desa Gesikan
Tulungagung - Bertepatan dalam momentum menjelang Hari Raya Idul Adha, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung menyalurkan bantuan ekonomi produktif kepada warga Desa Gesikan, Kecamatan Pakel (22/05/25). Bantuan yang disalurkan berupa modal usaha dan ternak kambing, sebagai upaya mendukung kemandirian masyarakat sekaligus memperkuat semangat berbagi di momen hari besar Islam tersebut. Sebanyak lima warga mendapatkan bantuan modal usaha dengan total nilai sebesar Rp 5.000.000,-, yang ditujukan untuk mengembangkan usaha kecil mereka. Sementara itu, satu kelompok ternak yang terdiri dari dua anggota menerima delapan ekor kambing gibas senilai total Rp 7.000.000,-. Plt. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Abdul Wachid, S.IP., menuturkan bahwa program ini tidak hanya membantu secara ekonomi, tetapi juga memiliki makna spiritual yang kuat di tengah persiapan umat Muslim menyambut Idul Adha. “Penyaluran bantuan ini bertepatan dengan momen menjelang Idul Adha, di mana semangat untuk saling membantu dan berbagi semakin tinggi. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat kecil juga bisa merasakan manfaat zakat secara langsung,” ujar Abdul Wachid. Salah satu penerima bantuan kambing, Mugito, mengungkapkan rasa syukurnya dan berharap bantuan tersebut menjadi awal perubahan ekonomi bagi keluarganya. “Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada BAZNAS. Bantuan ini sangat berarti bagi saya. InsyaAllah akan saya pelihara sebaik mungkin agar bisa berkembang dan bermanfaat ke depannya,” tutur Mugito. Penyaluran bantuan ini mendapat respons positif dari masyarakat dan diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup penerima serta memperkuat rasa solidaritas sosial di tengah masyarakat Desa Gesikan.
BERITA23/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Pak Suharto, Penyandang Disabilitas Fisik yang Mendapat Uluran bantuan dari BAZNAS Tulungagung
Pak Suharto, Penyandang Disabilitas Fisik yang Mendapat Uluran bantuan dari BAZNAS Tulungagung
Tulungagung - Di balik kehidupan sederhana di Desa Campurdarat, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, tersimpan kisah menyentuh dari Pak Suharto, seorang penyandang disabilitas fisik (tuna daksa) yang kini mendapatkan harapan baru berkat program bantuan biaya hidup dari BAZNAS Kabupaten Tulungagung. Pak Suharto, yang selama ini hidup dengan keterbatasan fisik, menerima bantuan rutin sebesar Rp900.000 setiap tiga bulan dari BAZNAS Tulungagung. Bantuan ini menjadi penopang penting dalam keberlangsungan hidupnya, mengingat keterbatasan fisiknya membuatnya sulit bekerja sebagaimana orang lain. “Alhamdulillah, bantuan dari BAZNAS sangat membantu. Anak saya juga terus berjuang agar kami bisa makan dan hidup layak setiap hari,” ungkap Pak Suharto dengan mata berkaca-kaca dengan penuh rasa syukur. BAZNAS Tulungagung menyalurkan bantuan ini sebagai bagian dari program kesejahteraan sosial yang ditujukan untuk masyarakat kurang mampu, khususnya penyandang disabilitas dan lansia yang hidup di pelosok daerah. Program ini tidak hanya meringankan beban ekonomi, tapi juga menjadi bukti nyata bahwa kepedulian sosial masih hidup di tengah masyarakat. Izza Pitriana, salah satu mahasiswa program SKSS BAZNAS Tulungagung yang menyalurkan bantuan secara langsung kepada Pak Suharto, mengungkapkan rasa harunya. “Melihat senyum dan rasa syukur dari Pak Suharto saat menerima bantuan, membuat saya terharu dan yakin bahwa bantuan yang telah diterimanya ini sangat berarti. Ini bukan hanya soal uang, tapi juga bentuk perhatian dan dukungan moral bagi mereka yang sedang berjuang dalam hidupnya,” ujar Izza. Pak Suharto tinggal bersama anak laki-lakinya yang kini menjadi tulang punggung keluarga. Meski hidup dalam keterbatasan, keluarga ini tetap kuat dan penuh semangat. Pak Suharto pun tetap menjadi figur penting dalam keluarga, memberi nasihat dan semangat bagi anaknya. Kisah Pak Suharto bukan hanya cerita tentang penerima bantuan, tapi juga tentang kekuatan tekad, syukur, dan solidaritas keluarga. Bantuan rutin dari BAZNAS sebesar Rp900.000 setiap tiga bulan bukan hanya angka, melainkan simbol harapan dan wujud nyata kepedulian. Semoga langkah-langkah seperti ini terus menginspirasi banyak pihak untuk berbagi dan peduli, serta menjadi pengingat bahwa di balik keterbatasan, selalu ada kekuatan yang luar biasa.
BERITA22/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Didorong Dana BAZNAS, Mie Ayam Pangsit Super Kauman Siap Menjajah Dunia Online
Didorong Dana BAZNAS, Mie Ayam Pangsit Super Kauman Siap Menjajah Dunia Online
Tulungagung - Dari gerobak sederhana di sudut Pasar Kliwon Desa Kauman, kini “Mie Ayam Pangsit Super” menjelma menjadi ikon kuliner lokal yang tetap eksis selama lebih dari empat dekade. Namun siapa sangka, salah satu dorongan terbesar dalam kelanjutan usaha ini datang dari bantuan pembiayaan BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung. Pemilik usaha, M. Ali Ghufron (55), telah meracik mie ayam sejak 1980. Bersama istri dan anaknya, ia membuka lapak sederhana setiap sore hingga malam di Jl. Hasyim Ashari no. 74. Dengan harga terjangkau mulai Rp6.000, ia mampu menarik pelanggan dari berbagai penjuru, bahkan dari luar kota karena letak lapaknya yang strategis. Meski dikenal luas dan memiliki pelanggan loyal, perjalanan usaha Ghufron bukan tanpa tantangan. Salah satu hambatan yang kerap dihadapinya adalah fluktuasi harga bahan pokok. “Mentimun saja sekarang bisa sampai Rp15 ribu per kilo. Padahal itu pelengkap penting buat sajian saya,” ungkapnya. Momentum perubahan datang pada Maret 2025, ketika Ghufron menerima bantuan pembiayaan sebesar Rp3 juta dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung. Dana ini langsung digunakan untuk membeli peralatan penting seperti kompor jos, dandang baru, dan menambah stok bahan baku. Hasilnya, kualitas dan kapasitas produksi meningkat secara signifikan. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu. Sekarang saya bisa melayani lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat,” ujar Ghufron. Dengan omzet harian sekitar Rp1,2 juta dan pendapatan bersih mencapai Rp500.000, Ghufron kini mulai merancang langkah besar berikutnya: membuka cabang baru dan merambah layanan pesan antar digital seperti GrabFood. Ia yakin, dengan dukungan yang tepat dan tekad kuat, usahanya bisa terus naik kelas. Kisah sukses Ghufron adalah bukti nyata bahwa intervensi tepat sasaran dari lembaga seperti BAZNAS dapat mendorong UMKM lokal untuk bertahan dan berkembang, bahkan di tengah tekanan ekonomi yang tidak menentu.
BERITA22/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Perkuat Sinergi dan Tingkatkan Kualitas Program, BAZNAS Kabupaten Blitar Gelar Silaturahmi ke BAZNAS Kabupaten Tulungagung
Perkuat Sinergi dan Tingkatkan Kualitas Program, BAZNAS Kabupaten Blitar Gelar Silaturahmi ke BAZNAS Kabupaten Tulungagung
Tulungagung - Dalam rangka memperkuat sinergi antar lembaga dan meningkatkan kualitas program kerja, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Blitar melakukan silaturahmi ke BAZNAS Kabupaten Tulungagung (20/05/25). Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat kolaborasi antar lembaga zakat daerah. Rombongan BAZNAS Kabupaten Blitar yang terdiri dari jajaran pimpinan dan staf, dipimpin langsung oleh Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, disambut hangat oleh Plt. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung beserta seluruh jajaran. Kunjungan silaturahmi ini menjadi bagian dari upaya strategis BAZNAS Kabupaten Blitar untuk memperkuat efektivitas dan efisiensi pengelolaan zakat, khususnya dalam hal penghimpunan, pelayanan, serta pentasyarufan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Fokus utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari lebih dalam praktik dan strategi pentasyarufan dana zakat yang dijalankan BAZNAS Kabupaten Tulungagung. Beberapa program unggulan yang menjadi perhatian di antaranya adalah program Zakat Community Development (ZCD). ZCD merupakan program pemberdayaan masyarakat di desa tertentu/pelaku usaha tertentu untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui industri kreatif yang menghasilkan produk unggulan, mustahik akan dibina melalui pelatihan keterampilan, serta pendampingan berkelanjutan agar dapat mandiri secara ekonomi. Beberapa program ZCD unggulan BAZNAS Tulungagung yaitu Z Mie Gaess, Z Pentol Gaess, Z Chicken, Z Coffee dan Z Ro. Plt. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Abdul Wachid, S. IP., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini. Ia berharap sinergi antar-BAZNAS semakin kuat dalam mewujudkan pengelolaan zakat yang profesional, transparan, dan berdampak. “Kami menyambut baik kunjungan dari BAZNAS Kabupaten Blitar. Ini adalah wujud semangat kolaborasi yang harus terus dijaga. Kami siap berbagi pengalaman dan praktik terbaik, khususnya dalam program-program pemberdayaan ekonomi yang telah kami jalankan. Semoga kunjungan ini membawa inspirasi dan manfaat bagi kedua pihak,” ujar Wachid. Sementara itu, Pimpinan BAZNAS Kabupaten Blitar, Achmad Lazim, SE. MM., menyampaikan harapannya agar hasil kunjungan ini dapat diimplementasikan dalam program-program BAZNAS Blitar ke depan. “Kami sangat terkesan dengan inovasi program yang dilakukan BAZNAS Tulungagung, terutama program ZCD yang mampu menjadikan zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi yang nyata. Kami berharap ilmu dan pengalaman yang kami peroleh hari ini dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan program di BAZNAS Blitar, agar lebih menyentuh dan memberdayakan mustahik,” tutur Achmad Lazim. Melalui kunjungan ini, diharapkan kedua BAZNAS dapat saling belajar, bertukar inspirasi, serta memperkuat jaringan kerja sama demi kemaslahatan umat. Semoga hasil dari kunjungan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan menginspirasi pelaksanaan program-program yang lebih efektif di masa mendatang. BAZNAS sebagai lembaga negara nonstruktural terus berkomitmen menjadi pengelola zakat yang amanah dan profesional dalam menyejahterakan umat.
BERITA21/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Modal Cuma Niat dan Doa? Tidak! Shaky Fried Chicken Melejit Berkat Dana Syariah dari BAZNAS
Modal Cuma Niat dan Doa? Tidak! Shaky Fried Chicken Melejit Berkat Dana Syariah dari BAZNAS
Tulungagung – Ketika banyak pelaku usaha kecil terbentur keterbatasan modal, bantuan pembiayaan tanpa bunga dan tanpa jaminan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung menjadi penyelamat bagi mereka yang bertekad maju. Salah satu kisah sukses datang dari Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, yang memperlihatkan bagaimana dukungan keuangan yang tepat bisa menjadi titik balik perubahan hidup. Sulistyorini (37), ibu rumah tangga yang sejak 2016 merintis usaha kuliner "Shaky" Fried Chicken. Dengan bermodal semangat dan resep andalan, ia menyajikan aneka olahan ayam goreng dari ceker hingga ayam geprek yang digemari warga sekitar. Meski menjalankan usahanya sendiri, Sulistyorini mampu menjaga omset harian yang stabil, mencapai Rp 800.000 hingga Rp 900.000, dengan keuntungan bersih sekitar Rp 150.000 - Rp 200.000 per hari. Namun, keterbatasan modal kerap menjadi penghambat saat Sulistyorini ingin memperluas usahanya. Kabar baik datang pada April 2025, ketika ia berhasil memperoleh pinjaman modal usaha sebesar Rp 2.200.000 dari BAZNAS Microfinance Desa Tulungagung. Istimewanya, pinjaman ini tanpa bunga dan tanpa jaminan, sebuah skema yang sangat langka dan sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM seperti dirinya. “Pinjaman dari BAZNAS Microfinance ini sangat bermanfaat untuk menambah modal usaha yang sedang saya jalankan. Dengan tambahan modal ini, saya bisa menambah stok bahan baku dan saat ini sedang merintis di dua tempat lain sekaligus,” ujar Sulistyorini dengan penuh semangat. Dana dari BMD langsung dimanfaatkan Sulistyorini untuk meningkatkan kapasitas produksi dan membuka dua lokasi penjualan baru, sebuah langkah besar yang sebelumnya hanya bisa ia impikan. Kisahnya membuktikan bahwa akses ke pembiayaan syariah yang adil dan ramah terhadap pelaku usaha kecil bisa menciptakan perubahan nyata. Program pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) ini dirancang khusus untuk mendorong kemajuan ekonomi umat melalui skema yang tidak memberatkan, tanpa bunga, tanpa agunan, dan berbasis kepercayaan. Pendekatan ini memberi ruang bagi masyarakat kecil untuk tumbuh secara mandiri, bermartabat, dan berkelanjutan. Kisah "Shaky" Fried Chicken bukan hanya tentang makanan lezat, tetapi juga tentang semangat pantang menyerah dan pentingnya keberpihakan pada pelaku usaha mikro. Dengan sentuhan dukungan dari BMD, Sulistyorini kini lebih optimis menatap masa depan usahanya. Semoga kisah inspiratif ini menjadi pengingat bahwa dengan tekad dan bantuan yang tepat, setiap usaha kecil memiliki potensi besar untuk berkembang dan menjadi inspirasi bagi yang lain.
BERITA14/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Lumpuh Setelah Kecelakaan, Totok dapat Uluran Tangan dari BAZNAS untuk Bertahan Hidup
Lumpuh Setelah Kecelakaan, Totok dapat Uluran Tangan dari BAZNAS untuk Bertahan Hidup
Tulungagung – Uluran tangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung kembali membawa harapan bagi warga miskin yang hidup dalam keterbatasan. Melalui program bantuan biaya hidup rutin sebesar Rp900.000 tiap tiga bulan, BAZNAS terus menunjukkan komitmennya dalam membantu fakir miskin sebatang kara yang benar-benar membutuhkan. Salah satu penerima manfaat adalah Totok, warga Desa Rejotangan, Kecamatan Rejotangan. Pria berusia 30 tahun ini harus berhenti bekerja setelah mengalami kecelakaan saat menjadi kernet truk pasir. Sudah lebih dari satu tahun empat bulan ia hanya bisa terbaring lemah di rumah. Tanpa penghasilan dan keluarga inti, Totok kini hanya mengandalkan bantuan dari kakak kandung dan keponakannya. Menjawab kondisi seperti ini, BAZNAS Tulungagung hadir dengan program bantuan biaya hidup yang disalurkan secara rutin setiap tiga bulan, guna meringankan beban ekonomi fakir miskin seperti Totok. Bantuan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari seperti makanan, perawatan, dan keperluan pengobatan. “Kami merasa sangat terbantu. Dengan adanya bantuan ini, beban kami terasa lebih ringan. Semoga BAZNAS terus diberikan keberkahan agar bisa membantu lebih banyak orang,” ungkap Nurhadi, keponakan Totok, penuh rasa syukur. Program ini menyasar warga miskin yang hidup sendiri, tidak memiliki penghasilan tetap, dan dalam kondisi rentan. Totok menjadi contoh nyata dari kelompok masyarakat yang sangat membutuhkan perhatian, dan kehadiran BAZNAS menjadi penyambung harapan di tengah kesulitan hidupnya. Kepala Desa Rejotangan juga mengapresiasi langkah BAZNAS. “Program ini sangat tepat sasaran. Semoga ke depan lebih banyak warga kami yang bisa terbantu,” ujarnya. Dengan tubuh yang semakin lemah dan kondisi rumah yang sederhana, Totok menjalani hari-harinya dengan penuh kesabaran. Bantuan dari BAZNAS ini bukan hanya menyambung kehidupan, tapi juga menjadi penanda bahwa masih banyak tangan-tangan peduli di sekitar mereka. Melalui program bantuan biaya hidup ini, BAZNAS Tulungagung berharap dapat menciptakan kehidupan yang lebih layak bagi fakir miskin sebatang kara di wilayahnya. Masyarakat juga diajak untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah agar semakin banyak warga yang terbantu. “Semoga bantuan ini terus berlanjut, dan semakin banyak yang merasakan manfaatnya,” tutur Totok dengan penuh harap.
BERITA09/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Dibantu Pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa, Warung Bu Mamik di Tulungagung Terus Tumbuh dan Menggeliat
Dibantu Pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa, Warung Bu Mamik di Tulungagung Terus Tumbuh dan Menggeliat
Tulungagung – Di sudut Desa Mangunsari yang tenang, aroma gurih bakso dan mie ayam mengepul dari dapur kecil Warung Bu Mamik. Setiap hari, warga setempat berbondong-bondong mampir, tak hanya untuk mengisi perut, tetapi juga merasakan kehangatan khas masakan rumahan yang tak lekang oleh waktu. Namun di balik sedapnya cita rasa itu, tersimpan kisah perjuangan dan ketekunan. Sumamik Purnawati (46), sang pemilik warung, tak pernah menyangka usaha yang ia rintis sejak akhir 2023 dengan modal pas-pasan ini akan tumbuh menjadi sumber penghidupan yang stabil. Di tengah keterbatasan promosi karena belum akrab dengan dunia digital, Bu Mamik hanya mengandalkan kekuatan mulut ke mulut. Tapi satu hal yang ia pegang teguh: rasa harus tetap juara. Dan itu terbukti, pelanggan terus berdatangan. Titik balik datang pada Maret 2025. Saat semangatnya mulai diuji oleh kebutuhan modal harian yang terus menekan, tangan pertolongan hadir dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung. Bantuan pembiayaan sebesar Rp2 juta tanpa bunga ia terima, bukan sekadar sebagai dana, tapi juga sebagai suntikan harapan. “Saya pakai untuk beli daging, ayam, bumbu-bumbu. Alhamdulillah, sekarang bisa lebih tenang. Modal lancar, pembeli juga tambah ramai,” tutur Bu Mamik dengan mata berbinar. Dengan omzet harian mencapai Rp300.000 dan penghasilan bersih sekitar Rp200.000, usaha ini kini terus berjalan stabil. Belanja rutin ke Pasar Ngemplak setiap dua hari sekali dan menjaga kesegaran bahan adalah bagian dari disiplin yang ia bangun sendiri. Bu Mamik punya mimpi: suatu hari nanti ia ingin punya gerobak keliling dan pendapatan semakin meningkat. Dan semua itu, dimulai dari langkah kecil dan kepercayaan yang diberikan BMD Tulungagung. Program microfinance dari BAZNAS ini membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari dukungan yang tepat sasaran. Tidak hanya memberikan modal, BMD hadir sebagai mitra tumbuh bagi para pelaku usaha kecil seperti Bu Mamik. Mereka yang bekerja dengan hati, dan hanya butuh satu kesempatan untuk berkembang.
BERITA08/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Sinergi BAZNAS, Pemerintah, dan Kampus untuk Wujudkan UMKM Mandiri dan Berkelanjutan
Sinergi BAZNAS, Pemerintah, dan Kampus untuk Wujudkan UMKM Mandiri dan Berkelanjutan
Tulungagung – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung menggelar rapat koordinasi penting dalam rangka menindaklanjuti program pemberdayaan UMKM binaan, Rabu (7/5/2025). Rapat ini bertujuan untuk menyusun strategi kolaboratif dalam membangun kemandirian pelaku UMKM melalui pendekatan yang menyeluruh, tidak hanya sebatas bantuan modal usaha. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai unsur strategis, termasuk Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra), perwakilan dari lima kampus besar di Tulungagung yakni UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Universitas Tulungagung, Universitas Bhineka, STAI Diponegoro, dan STAI Muhammadiyah, serta perwakilan dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Bappeda, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dalam rapat ini, BAZNAS menegaskan perannya sebagai fasilitator permodalan awal berbasis zakat, serta melalui program BAZNAS Microfinance Desa (BMD). Sementara itu, OPD terkait akan memperkuat dengan program pelatihan, pendampingan, serta penguatan kapasitas usaha. Perguruan tinggi juga diposisikan sebagai mitra strategis yang akan terlibat dalam pendampingan, riset, hingga pengabdian masyarakat. Mahasiswa dari berbagai jurusan akan diarahkan untuk KKN di Kampung Zakat, serta melakukan magang dan PPL langsung di lingkungan BAZNAS. Berbagai bentuk pelatihan yang akan diberikan meliputi digital marketing, desain produk, manajemen keuangan, pengemasan produk, hingga perizinan dan legalitas usaha. Tujuannya adalah memberikan bekal keterampilan praktis yang dibutuhkan pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk digital. Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid, menegaskan pentingnya kerja sama ini agar pemberdayaan UMKM tidak berhenti pada tahap bantuan awal. “Kami ingin agar UMKM di Tulungagung benar-benar berdaya. Tidak cukup hanya dengan memberi modal, tapi juga harus ada pelatihan, pendampingan, monitoring hingga evaluasi. Inilah bentuk ikhtiar kami bersama mitra untuk menciptakan UMKM yang mandiri dan berkelanjutan,” ujarnya. Senada dengan itu, Abdul Wachid menambahkan bahwa program ini sebagai bentuk kolaborasi strategis yang saling menguatkan. “Kita menyatukan kekuatan. BAZNAS dengan modal zakatnya, pemerintah dengan program pemberdayaannya, dan kampus dengan kekuatan SDM dan akademiknya. Semua ini kita desain agar UMKM tidak berjalan sendiri, tetapi didampingi hingga bisa tumbuh dan berkembang secara profesional,” tambah Abdul. Kabag Kesra Kabupaten Tulungagung, M. Makrus Manan, menyambut baik inisiatif kolaboratif ini dan menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung. “Program pemberdayaan seperti ini harus terus kita dorong bersama. Kegiatan BAZNAS yang tidak hanya berhenti di bantuan, tetapi juga masuk ke ranah pendampingan, pelatihan, hingga kemitraan, itu patut diapresiasi. Pemerintah Kabupaten Tulungagung tentu akan mendukung penuh agar UMKM kita bisa naik kelas dan berdaya saing,” ungkapnya. Perwakilan dari STAI Muhammadiyah Tulungagung yang turut hadir dalam rapat menyampaikan apresiasi tinggi terhadap upaya yang dilakukan BAZNAS. “BAZNAS Tulungagung itu luar biasa. Sudah memberikan bantuan modal usaha bahkan tanpa bunga dan tanpa jaminan. Itu luar biasa bagi kami. Bahkan sampai memikirkan ke pemberdayaannya sekaligus. Kami siap membantu untuk bekerja sama dengan BAZNAS,” ujar Mei Santi. Sementara itu, perwakilan dari Universitas Tulungagung (UNITA), Lona Chinsia menyatakan kesiapan untuk memperluas kolaborasi yang telah berjalan. “Kami selama ini sudah melakukan pelatihan, pendampingan, pemasaran, dan membantu legalitas usaha kepada mahasiswa-mahasiswa kami dan beberapa UMKM binaan. Semoga nantinya bisa berkolaborasi lebih luas lagi,” ungkapnya. Sinergi antara BAZNAS, pemerintah, dan dunia pendidikan ini diharapkan dapat menjadi model kolaboratif dalam menggerakkan ekonomi masyarakat dari bawah. Dengan pendekatan yang menyeluruh mulai dari bantuan modal, pelatihan, hingga pendampingan berkelanjutan untuk UMKM di Kabupaten Tulungagung diharapkan mampu naik kelas dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
BERITA07/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Tanpa Bunga dan Jaminan, BAZNAS Microfinance Desa Dongkrak Usaha Es Tebu “Gerdu” di Tulungagung
Tanpa Bunga dan Jaminan, BAZNAS Microfinance Desa Dongkrak Usaha Es Tebu “Gerdu” di Tulungagung
Tulungagung – Dukungan terhadap pelaku usaha mikro di desa-desa terus diwujudkan melalui program pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung. Dengan skema pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan, BMD menjadi solusi nyata bagi masyarakat desa yang ingin mengembangkan usaha kecil mereka. Salah satu kisah suksesnya datang dari Nurhayati (39), pelaku usaha Es Tebu “Gerdu” asal Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, Tulungagung. Sejak tahun 2009, Nurhayati konsisten menjalankan usahanya menjual es tebu segar yang ia jajakan di depan pos kamling dekat perempatan jalan desa, lokasi yang strategis dan ramai dilalui warga. Tak hanya es tebu, ia juga menawarkan gorengan dan kacang sebagai pelengkap. Harga jual yang terjangkau, mulai dari Rp2.500 hingga Rp12.000 per botol, membuat produk Nurhayati digemari banyak pelanggan, khususnya petani dan masyarakat sekitar. Namun, keterbatasan modal sempat menjadi tantangan bagi Nurhayati. Kondisi alat yang mulai usang dan keterbatasan stok bahan baku menghambat produktivitas. Titik terang datang pada April 2025, ketika ia mendapat bantuan pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa sebesar Rp2.500.000, tanpa bunga dan tanpa syarat jaminan. “Pinjaman ini sangat membantu usaha saya. Mesin bisa diperbaiki, stok tebu aman, dan saya bisa membeli perlengkapan tambahan seperti gelas dan termos. Yang paling melegakan, saya tidak harus memikirkan bunga atau jaminan seperti di tempat lain,” ungkap Nurhayati penuh syukur. Berbekal dana tersebut, Nurhayati memperbaiki mesin penggiling tebu, membeli bahan baku, hingga menyervis mesin diesel yang menjadi penggerak utama usahanya. Saat ini, omzet hariannya mencapai sekitar Rp200.000, dengan pendapatan bersih sekitar 50 persen dari total penjualan. Ia juga mulai menerima pesanan dalam jumlah besar dari pelanggan tetap, menunjukkan bahwa skala usahanya perlahan meningkat. Manager BMD Kabupaten Tulungagung, Imam Suyudi, menjelaskan bahwa program pembiayaan ini dirancang untuk menjangkau pelaku usaha kecil yang seringkali tidak tersentuh lembaga keuangan formal. “Kami melihat banyak usaha potensial di desa yang hanya butuh sedikit dorongan modal untuk tumbuh. Melalui pembiayaan tanpa bunga dan tanpa jaminan ini, kami ingin menciptakan ekosistem ekonomi yang adil dan memberdayakan, bukan membebani. Bu Nurhayati adalah salah satu contoh nyata keberhasilannya,” ujar Imam. Ia juga menambahkan bahwa BAZNAS Microfinance Desa hadir bukan hanya sebagai penyedia dana, tapi juga sebagai pendamping dan mitra usaha yang siap mendukung secara berkelanjutan. Kisah Nurhayati membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, pelaku usaha kecil di desa bisa berkembang dan menciptakan dampak ekonomi lokal yang signifikan. Program seperti ini bukan hanya soal pinjaman, tetapi tentang membuka akses, menumbuhkan harapan, dan menciptakan keberdayaan.
BERITA07/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat