WhatsApp Icon
Dari Jualan di CFD hingga Jadi Pemasok Program MBG, UMKM Binaan BAZNAS Ini Buktikan Kerja Keras Berbuah Manis

Tulungagung – Dari hobi berjualan buah segar di Car Free Day (CFD), kini Diana Nuraini (26), warga Sukorejo, Rejotangan, Tulungagung, berhasil mengembangkan usahanya menjadi pemasok strawberry frozen untuk coffeeshop dan strawberry segar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Usaha yang diberi nama “Nadera Strawberry Fresh” ini membuktikan bahwa kerja keras, ketelatenan, dan semangat pantang menyerah bisa mengubah peluang kecil menjadi ladang rezeki yang menjanjikan.

Diana bersama sang suami menjalankan usaha penjualan strawberry segar sejak tahun 2022. Awalnya mereka berjualan secara pre-order dengan sistem COD dan membuka lapak di acara Car Free Day (CFD). Kini, mereka biasa berjualan di 2 tempat dengan waktu yang berbeda, yakni di depan Pasar Ngunut serta 2 lapak di Pusat Kuliner PINKA Kelurahan Kutoanyar Tulungagung, untuk lapak pertama di Gazebo barat sungai dijaga langsung oleh Diana dan suami, sementara lapak kedua ditimur sungai dikelola oleh karyawan.

Selain berjualan secara offline, Diana juga aktif memanfaatkan media sosial untuk memperluas pasar. Melalui akun TikTok “Nadera Strawberry Fresh Tulungagung” dan Facebook “Nadera Real”, ia kerap melakukan live streaming tiktok untuk menarik minat pembeli.

“Kami berusaha terus menjaga kualitas, selalu sortir buah sesuai kondisi buah, kejujuran dalam berjualan telaten, dan selalu memberikan yang terbaik untuk pelanggan untuk meminimalisir komplain dari pelanggan” ujar Diana dan sang suami dengan senyum semangat.

Kini,ketika suplay strawberry lancar ,beliau bisa jualan 2 hari sekali,  setiap berjualan, Diana mampu meraup omzet hingga Rp800 ribu, dengan laba bersih sekitar Rp400 ribu. Produk strawberry segar yang dijualnya dibanderol mulai dari Rp2.500 hingga Rp38.000, tergantung ukuran kemasan.

Tak hanya dijual eceran, Nadera Strawberry Fresh kini juga dipercaya untuk menyuplai 120 kilogram strawberry segar setiap 1 bulan sekali ke dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG), serta memasok strawberry frozen untuk coffeeshop di Tulungagung.

Namun, perjalanan usaha ini tidak selalu mulus. Tantangan utama datang setiap musim hujan, ketika pasokan strawberry dari petani menurun. Untuk terus bertahan dan berkembang, Diana memanfaatkan pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung.

Pada tahap pertama di akhir Oktober 2024, Diana memperoleh pembiayaan sebesar Rp1,6 juta yang digunakan untuk membeli tenda, meja, dan banner usaha untuk memenuhi kebutuhan peralatan penunjang jualan di lapak Car Free Day (CFD), Kini, di tahap kedua pada Oktober 2025, ia mendapatkan tambahan modal sebesar Rp3 juta untuk menambah stok strawberry guna memenuhi kebutuhan MBG.

Kunjungan tim BAZNAS Microfinance Desa ke lokasi usahanya kali ini juga memberikan  edukasi pencatatan keuangan sederhana agar pengelolaan usaha semakin tertata.

“Kami berharap Nadera Strawberry Fresh terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM muda di Tulungagung,” ujar pendamping program BAZNAS Microfinance Desa Tulungagung

Dengan semangat dan ketelatenan, Diana Nuraini membuktikan bahwa usaha kecil yang dijalankan dengan niat baik dan strategi yang tepat dapat tumbuh menjadi bisnis yang berdaya saing tinggi.

13/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung
Peduli Generasi Sehat, BAZNAS Tulungagung Salurkan Bantuan Gizi untuk Balita Stunting

Tulungagung – Sinergi antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung kembali terjalin. Kali ini, kerja sama tersebut difokuskan pada penanganan permasalahan gizi masyarakat, khususnya bagi balita yang mengalami stunting.

Berdasarkan data Agustus 2025, tercatat sebanyak 2.843 balita atau sekitar 5,52% di Kabupaten Tulungagung mengalami stunting. Menyikapi hal tersebut, BAZNAS Tulungagung menyalurkan bantuan senilai Rp10 juta dalam bentuk susu DanGro, yaitu susu formula khusus yang diformulasikan untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh balita, terutama yang berisiko gagal tumbuh, kurang gizi, atau gizi buruk.

Penyaluran bantuan ini dilakukan secara simbolis di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung pada Selasa (11/11/2025) dan diterima langsung oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara lembaga zakat dan instansi pemerintah daerah dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

Wakil Ketua I BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Abdul Wachid, S.IP., menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini bukanlah solusi utama, melainkan bentuk dukungan kecil yang diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi persoalan gizi.

“Kami sadar bahwa permasalahan stunting membutuhkan upaya besar dan berkelanjutan. Namun, melalui langkah kecil seperti ini, BAZNAS ingin ikut meringankan dan memberikan dukungan kepada keluarga yang sedang berjuang memperbaiki gizi anak-anak mereka,” ujarnya.

Melalui sinergi ini, BAZNAS Tulungagung berharap bantuan yang diberikan dapat menjadi bagian dari upaya bersama dalam memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.

Ke depan, BAZNAS berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam program-program kemanusiaan yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Tulungagung.

12/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung
BAZNAS Tulungagung dan MUI Kembali Perkuat Sinergi untuk Penguatan Zakat dan Syiar Islam

Tulungagung – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung terus memperkuat kolaborasi strategisnya bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tulungagung dalam upaya penguatan pengelolaan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) serta memperkuat syiar Islam di wilayah Tulungagung.

Sinergi yang kini memasuki tahap ketiga tersebut ditandai dengan penyerahan dana syiar dan dakwah sebesar Rp20 juta dari BAZNAS Tulungagung kepada MUI Kabupaten Tulungagung. Prosesi penyerahan berlangsung di kantor MUI Tulungagung pada Senin (10/11/2025) dan disaksikan oleh jajaran pengurus dari kedua lembaga.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen bersama dalam memperluas jangkauan dakwah serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat, infaq, dan sedekah sebagai instrumen pembangunan umat. Melalui sinergi ini, BAZNAS dan MUI berupaya memperkuat kegiatan dakwah, sosialisasi, serta edukasi masyarakat agar semakin memahami peran zakat dalam menumbuhkan kesejahteraan sosial dan ekonomi di Tulungagung.

Wakil Ketua Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid, S.IP., menyampaikan bahwa kerja sama ini bukan sekadar rutinitas, melainkan langkah strategis yang memiliki dampak luas bagi masyarakat.

“Sinergi ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah strategis untuk memastikan pesan zakat, infaq, dan sedekah tersampaikan secara benar dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, melalui dukungan MUI, gerakan zakat di Tulungagung diharapkan semakin kuat dan menyentuh hati umat.

“Dengan adanya peran MUI, kami yakin pesan dakwah dan ajakan berzakat akan lebih mudah diterima masyarakat. Gerakan zakat akan semakin masif dan berdampak,” tambahnya.

Lebih lanjut, Abdul Wachid juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mendukung pengelolaan zakat yang terpusat dan profesional.

“Sinergi ini kami harapkan menjadi pemantik semangat kebaikan di tengah masyarakat. Semakin tinggi kesadaran umat untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah melalui BAZNAS, maka semakin besar pula dana umat yang dapat kami kelola untuk kemaslahatan bersama,” jelasnya.

Ia menutup dengan harapan agar dampak positif dari sinergi ini dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat Tulungagung.

 

“InsyaAllah, dengan meningkatnya penghimpunan dana ZIS, manfaatnya akan menjangkau lebih banyak saudara kita yang membutuhkan. Dari sini, kita bisa bersama-sama mewujudkan masyarakat Tulungagung yang lebih mandiri, berdaya, dan sejahtera,” pungkasnya

Ke depan, BAZNAS Tulungagung berkomitmen untuk terus memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya lembaga keagamaan, dalam memperkokoh ekosistem zakat yang transparan, profesional, dan berorientasi pada kesejahteraan umat.

Dengan sinergi ini, BAZNAS dan MUI Kabupaten Tulungagung berharap mampu membangun fondasi zakat yang lebih kuat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat sekaligus penguatan spiritual masyarakat Tulungagung.

11/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung
BAZNAS Tulungagung Salurkan Bantuan Modal Usaha 18 Juta untuk Penyandang Disabilitas, Dorong Kemandirian dan Semangat Sedekah

Tulungagung – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi penyandang disabilitas. Pada Kamis (6/11/2025), BAZNAS Tulungagung menyalurkan bantuan modal usaha tahap kedua kepada 12 orang penyandang disabilitas yang tergabung dalam Kelompok UMKM Perkumpulan Disabilitas Mandiri Tulungagung, dengan total nilai bantuan mencapai Rp18 juta, dimana masing-masing menerima bantuan modal sebesar Rp1,5 juta.

Penyaluran bantuan berlangsung di kantor BAZNAS Tulungagung dan dihadiri langsung oleh para penerima manfaat. Bantuan ini merupakan lanjutan dari tahap pertama yang telah diberikan pada bulan Oktober 2024. Melalui program ini, BAZNAS Tulungagung terus berupaya menumbuhkan kemandirian ekonomi bagi kelompok disabilitas agar mampu menjalankan usaha secara berkelanjutan.

Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Drs. H. Suyadi, MM., menyampaikan bahwa bantuan ini adalah bentuk nyata dari perhatian BAZNAS terhadap kesejahteraan penyandang disabilitas.

“Kami ingin memastikan bahwa para penyandang disabilitas juga memiliki kesempatan yang sama untuk mandiri secara ekonomi. Bantuan ini bukan sekadar santunan, tapi sebuah langkah pemberdayaan agar mereka bisa terus berkarya dan berdaya,” ujar Suyadi.

Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa BAZNAS Tulungagung berencana menyalurkan bantuan tahap ketiga bagi penerima manfaat yang usahanya terbukti tetap berjalan dan menunjukkan perkembangan positif.

“Jika usaha mereka terus tumbuh dan dikelola dengan baik, insyaallah kami akan memberikan tambahan bantuan tahap ketiga sebagai bentuk apresiasi dan dukungan keberlanjutan,” imbuhnya.

Kebahagiaan pun terpancar dari wajah para penerima manfaat. Dengan penuh rasa syukur, mereka mengungkapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan.

“Terima kasih BAZNAS, bantuan ini sangat berarti bagi kami. Semoga usaha kami bisa terus maju dan kami pun bisa ikut berbagi dengan orang lain,” ungkap salah satu penerima manfaat dengan penuh haru.

Tak hanya berhenti pada penyaluran dana, BAZNAS Tulungagung juga memberikan pendampingan spiritual dengan mengajak para penerima manfaat untuk menjadi pribadi yang dermawan melalui program sedekah subuh Rp2.000 setiap hari. Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat berbagi dan memperkuat kepedulian sosial antar sesama.

Di akhir kegiatan, BAZNAS Kabupaten Tulungagung menyampaikan harapan agar bantuan ini dapat memberikan manfaat luas dan menginspirasi masyarakat lainnya untuk terus berbuat kebaikan.

“Kami berharap, melalui bantuan ini para penyandang disabilitas bisa semakin berdaya, produktif, dan menjadi bagian dari roda ekonomi masyarakat. Semoga keberkahan terus mengalir dari setiap kebaikan yang kita lakukan bersama,” tutup Suyadi Ketua BAZNAS Tulungagung.

06/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung
Wujudkan Zakat Produktif, BAZNAS Tulungagung dan BAZNAS Jatim Salurkan Bantuan Balai Ternak di Desa Blendis

Tulungagung – Wujud nyata sinergi pengelolaan zakat produktif kembali terlihat di Kabupaten Tulungagung. BAZNAS Kabupaten Tulungagung bersama BAZNAS Provinsi Jawa Timur menyalurkan bantuan Balai Ternak Kambing Produktif kepada warga Desa Blendis, Kecamatan Gondang, sebagai langkah konkret dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Bantuan yang disalurkan berupa 70 ekor kambing gibas dengan total nilai Rp75.000.000,-. Sebanyak 10 penerima manfaat terpilih masing-masing menerima 7 ekor kambing atau setara dengan nilai Rp7.500.000,-.

Penyerahan bantuan dilakukan langsung di Balai Ternak yang bertempat di Balai Desa Blendis, dan diserahkan secara simbolis oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Drs. H. Suyadi, MM., bersama Kepala Desa Blendis, Indri Supriyadi, S.E. (4//11/25)

Bantuan ini berasal dari dana Zakat Produktif BAZNAS Provinsi Jawa Timur yang disalurkan melalui BAZNAS Kabupaten Tulungagung untuk dikelola dan dikembangkan secara berkelanjutan.

Dalam penyerahannya, Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Drs. H. Suyadi, MM., menyampaikan apresiasi atas dukungan dan sinergi yang terjalin antara BAZNAS Provinsi dan Kabupaten.

“Kami bersyukur atas kepercayaan dan dukungan dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Program balai ternak ini bukan sekadar memberikan bantuan, tetapi juga menumbuhkan semangat kemandirian dan menggerakkan ekonomi umat dari bawah,” ujar Suyadi.

Sementara itu, Wakil Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Abdul Wachid, S.IP., menegaskan bahwa program seperti ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam memperkuat ekonomi mustahik.

“BAZNAS Tulungagung terus berupaya menghadirkan program produktif yang berdampak jangka panjang. Kami ingin para penerima manfaat tidak hanya terbantu hari ini, tetapi juga mampu mandiri dan berdaya di masa depan,” terang Wachid.

Di sisi lain, Sutrisno, salah satu penerima manfaat dari Desa Blendis, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya atas bantuan yang diterimanya.

“Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih kepada BAZNAS Jatim dan BAZNAS Tulungagung atas bantuan ini. InsyaAllah kambing-kambing ini akan kami rawat dengan baik agar bisa berkembang biak dan menjadi sumber penghasilan keluarga kami ke depan,” ujar Sutrisno dengan penuh haru.

Melalui program balai ternak ini, BAZNAS berharap masyarakat penerima manfaat dapat memanfaatkan bantuan dengan penuh tanggung jawab dan semangat gotong royong, sehingga hasilnya dapat dirasakan tidak hanya oleh keluarga penerima manfaat, tetapi juga masyarakat sekitar.

BAZNAS Kabupaten Tulungagung berharap agar sinergi ini terus berlanjut, menjadi inspirasi bagi daerah lain, dan memperluas manfaat zakat dalam mewujudkan kesejahteraan serta kemandirian ekonomi umat.

05/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Tulungagung

Berita Terbaru

Didorong Dana BAZNAS, Mie Ayam Pangsit Super Kauman Siap Menjajah Dunia Online
Didorong Dana BAZNAS, Mie Ayam Pangsit Super Kauman Siap Menjajah Dunia Online
Tulungagung - Dari gerobak sederhana di sudut Pasar Kliwon Desa Kauman, kini “Mie Ayam Pangsit Super” menjelma menjadi ikon kuliner lokal yang tetap eksis selama lebih dari empat dekade. Namun siapa sangka, salah satu dorongan terbesar dalam kelanjutan usaha ini datang dari bantuan pembiayaan BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung. Pemilik usaha, M. Ali Ghufron (55), telah meracik mie ayam sejak 1980. Bersama istri dan anaknya, ia membuka lapak sederhana setiap sore hingga malam di Jl. Hasyim Ashari no. 74. Dengan harga terjangkau mulai Rp6.000, ia mampu menarik pelanggan dari berbagai penjuru, bahkan dari luar kota karena letak lapaknya yang strategis. Meski dikenal luas dan memiliki pelanggan loyal, perjalanan usaha Ghufron bukan tanpa tantangan. Salah satu hambatan yang kerap dihadapinya adalah fluktuasi harga bahan pokok. “Mentimun saja sekarang bisa sampai Rp15 ribu per kilo. Padahal itu pelengkap penting buat sajian saya,” ungkapnya. Momentum perubahan datang pada Maret 2025, ketika Ghufron menerima bantuan pembiayaan sebesar Rp3 juta dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung. Dana ini langsung digunakan untuk membeli peralatan penting seperti kompor jos, dandang baru, dan menambah stok bahan baku. Hasilnya, kualitas dan kapasitas produksi meningkat secara signifikan. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu. Sekarang saya bisa melayani lebih banyak pelanggan dengan lebih cepat,” ujar Ghufron. Dengan omzet harian sekitar Rp1,2 juta dan pendapatan bersih mencapai Rp500.000, Ghufron kini mulai merancang langkah besar berikutnya: membuka cabang baru dan merambah layanan pesan antar digital seperti GrabFood. Ia yakin, dengan dukungan yang tepat dan tekad kuat, usahanya bisa terus naik kelas. Kisah sukses Ghufron adalah bukti nyata bahwa intervensi tepat sasaran dari lembaga seperti BAZNAS dapat mendorong UMKM lokal untuk bertahan dan berkembang, bahkan di tengah tekanan ekonomi yang tidak menentu.
BERITA22/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Perkuat Sinergi dan Tingkatkan Kualitas Program, BAZNAS Kabupaten Blitar Gelar Silaturahmi ke BAZNAS Kabupaten Tulungagung
Perkuat Sinergi dan Tingkatkan Kualitas Program, BAZNAS Kabupaten Blitar Gelar Silaturahmi ke BAZNAS Kabupaten Tulungagung
Tulungagung - Dalam rangka memperkuat sinergi antar lembaga dan meningkatkan kualitas program kerja, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Blitar melakukan silaturahmi ke BAZNAS Kabupaten Tulungagung (20/05/25). Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat kolaborasi antar lembaga zakat daerah. Rombongan BAZNAS Kabupaten Blitar yang terdiri dari jajaran pimpinan dan staf, dipimpin langsung oleh Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, disambut hangat oleh Plt. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung beserta seluruh jajaran. Kunjungan silaturahmi ini menjadi bagian dari upaya strategis BAZNAS Kabupaten Blitar untuk memperkuat efektivitas dan efisiensi pengelolaan zakat, khususnya dalam hal penghimpunan, pelayanan, serta pentasyarufan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Fokus utama dari kunjungan ini adalah untuk mempelajari lebih dalam praktik dan strategi pentasyarufan dana zakat yang dijalankan BAZNAS Kabupaten Tulungagung. Beberapa program unggulan yang menjadi perhatian di antaranya adalah program Zakat Community Development (ZCD). ZCD merupakan program pemberdayaan masyarakat di desa tertentu/pelaku usaha tertentu untuk mengembangkan potensi masyarakat melalui industri kreatif yang menghasilkan produk unggulan, mustahik akan dibina melalui pelatihan keterampilan, serta pendampingan berkelanjutan agar dapat mandiri secara ekonomi. Beberapa program ZCD unggulan BAZNAS Tulungagung yaitu Z Mie Gaess, Z Pentol Gaess, Z Chicken, Z Coffee dan Z Ro. Plt. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Abdul Wachid, S. IP., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kunjungan ini. Ia berharap sinergi antar-BAZNAS semakin kuat dalam mewujudkan pengelolaan zakat yang profesional, transparan, dan berdampak. “Kami menyambut baik kunjungan dari BAZNAS Kabupaten Blitar. Ini adalah wujud semangat kolaborasi yang harus terus dijaga. Kami siap berbagi pengalaman dan praktik terbaik, khususnya dalam program-program pemberdayaan ekonomi yang telah kami jalankan. Semoga kunjungan ini membawa inspirasi dan manfaat bagi kedua pihak,” ujar Wachid. Sementara itu, Pimpinan BAZNAS Kabupaten Blitar, Achmad Lazim, SE. MM., menyampaikan harapannya agar hasil kunjungan ini dapat diimplementasikan dalam program-program BAZNAS Blitar ke depan. “Kami sangat terkesan dengan inovasi program yang dilakukan BAZNAS Tulungagung, terutama program ZCD yang mampu menjadikan zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi yang nyata. Kami berharap ilmu dan pengalaman yang kami peroleh hari ini dapat menjadi inspirasi dalam pengembangan program di BAZNAS Blitar, agar lebih menyentuh dan memberdayakan mustahik,” tutur Achmad Lazim. Melalui kunjungan ini, diharapkan kedua BAZNAS dapat saling belajar, bertukar inspirasi, serta memperkuat jaringan kerja sama demi kemaslahatan umat. Semoga hasil dari kunjungan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dan menginspirasi pelaksanaan program-program yang lebih efektif di masa mendatang. BAZNAS sebagai lembaga negara nonstruktural terus berkomitmen menjadi pengelola zakat yang amanah dan profesional dalam menyejahterakan umat.
BERITA21/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Modal Cuma Niat dan Doa? Tidak! Shaky Fried Chicken Melejit Berkat Dana Syariah dari BAZNAS
Modal Cuma Niat dan Doa? Tidak! Shaky Fried Chicken Melejit Berkat Dana Syariah dari BAZNAS
Tulungagung – Ketika banyak pelaku usaha kecil terbentur keterbatasan modal, bantuan pembiayaan tanpa bunga dan tanpa jaminan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Tulungagung menjadi penyelamat bagi mereka yang bertekad maju. Salah satu kisah sukses datang dari Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, yang memperlihatkan bagaimana dukungan keuangan yang tepat bisa menjadi titik balik perubahan hidup. Sulistyorini (37), ibu rumah tangga yang sejak 2016 merintis usaha kuliner "Shaky" Fried Chicken. Dengan bermodal semangat dan resep andalan, ia menyajikan aneka olahan ayam goreng dari ceker hingga ayam geprek yang digemari warga sekitar. Meski menjalankan usahanya sendiri, Sulistyorini mampu menjaga omset harian yang stabil, mencapai Rp 800.000 hingga Rp 900.000, dengan keuntungan bersih sekitar Rp 150.000 - Rp 200.000 per hari. Namun, keterbatasan modal kerap menjadi penghambat saat Sulistyorini ingin memperluas usahanya. Kabar baik datang pada April 2025, ketika ia berhasil memperoleh pinjaman modal usaha sebesar Rp 2.200.000 dari BAZNAS Microfinance Desa Tulungagung. Istimewanya, pinjaman ini tanpa bunga dan tanpa jaminan, sebuah skema yang sangat langka dan sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM seperti dirinya. “Pinjaman dari BAZNAS Microfinance ini sangat bermanfaat untuk menambah modal usaha yang sedang saya jalankan. Dengan tambahan modal ini, saya bisa menambah stok bahan baku dan saat ini sedang merintis di dua tempat lain sekaligus,” ujar Sulistyorini dengan penuh semangat. Dana dari BMD langsung dimanfaatkan Sulistyorini untuk meningkatkan kapasitas produksi dan membuka dua lokasi penjualan baru, sebuah langkah besar yang sebelumnya hanya bisa ia impikan. Kisahnya membuktikan bahwa akses ke pembiayaan syariah yang adil dan ramah terhadap pelaku usaha kecil bisa menciptakan perubahan nyata. Program pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) ini dirancang khusus untuk mendorong kemajuan ekonomi umat melalui skema yang tidak memberatkan, tanpa bunga, tanpa agunan, dan berbasis kepercayaan. Pendekatan ini memberi ruang bagi masyarakat kecil untuk tumbuh secara mandiri, bermartabat, dan berkelanjutan. Kisah "Shaky" Fried Chicken bukan hanya tentang makanan lezat, tetapi juga tentang semangat pantang menyerah dan pentingnya keberpihakan pada pelaku usaha mikro. Dengan sentuhan dukungan dari BMD, Sulistyorini kini lebih optimis menatap masa depan usahanya. Semoga kisah inspiratif ini menjadi pengingat bahwa dengan tekad dan bantuan yang tepat, setiap usaha kecil memiliki potensi besar untuk berkembang dan menjadi inspirasi bagi yang lain.
BERITA14/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Lumpuh Setelah Kecelakaan, Totok dapat Uluran Tangan dari BAZNAS untuk Bertahan Hidup
Lumpuh Setelah Kecelakaan, Totok dapat Uluran Tangan dari BAZNAS untuk Bertahan Hidup
Tulungagung – Uluran tangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung kembali membawa harapan bagi warga miskin yang hidup dalam keterbatasan. Melalui program bantuan biaya hidup rutin sebesar Rp900.000 tiap tiga bulan, BAZNAS terus menunjukkan komitmennya dalam membantu fakir miskin sebatang kara yang benar-benar membutuhkan. Salah satu penerima manfaat adalah Totok, warga Desa Rejotangan, Kecamatan Rejotangan. Pria berusia 30 tahun ini harus berhenti bekerja setelah mengalami kecelakaan saat menjadi kernet truk pasir. Sudah lebih dari satu tahun empat bulan ia hanya bisa terbaring lemah di rumah. Tanpa penghasilan dan keluarga inti, Totok kini hanya mengandalkan bantuan dari kakak kandung dan keponakannya. Menjawab kondisi seperti ini, BAZNAS Tulungagung hadir dengan program bantuan biaya hidup yang disalurkan secara rutin setiap tiga bulan, guna meringankan beban ekonomi fakir miskin seperti Totok. Bantuan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari seperti makanan, perawatan, dan keperluan pengobatan. “Kami merasa sangat terbantu. Dengan adanya bantuan ini, beban kami terasa lebih ringan. Semoga BAZNAS terus diberikan keberkahan agar bisa membantu lebih banyak orang,” ungkap Nurhadi, keponakan Totok, penuh rasa syukur. Program ini menyasar warga miskin yang hidup sendiri, tidak memiliki penghasilan tetap, dan dalam kondisi rentan. Totok menjadi contoh nyata dari kelompok masyarakat yang sangat membutuhkan perhatian, dan kehadiran BAZNAS menjadi penyambung harapan di tengah kesulitan hidupnya. Kepala Desa Rejotangan juga mengapresiasi langkah BAZNAS. “Program ini sangat tepat sasaran. Semoga ke depan lebih banyak warga kami yang bisa terbantu,” ujarnya. Dengan tubuh yang semakin lemah dan kondisi rumah yang sederhana, Totok menjalani hari-harinya dengan penuh kesabaran. Bantuan dari BAZNAS ini bukan hanya menyambung kehidupan, tapi juga menjadi penanda bahwa masih banyak tangan-tangan peduli di sekitar mereka. Melalui program bantuan biaya hidup ini, BAZNAS Tulungagung berharap dapat menciptakan kehidupan yang lebih layak bagi fakir miskin sebatang kara di wilayahnya. Masyarakat juga diajak untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah agar semakin banyak warga yang terbantu. “Semoga bantuan ini terus berlanjut, dan semakin banyak yang merasakan manfaatnya,” tutur Totok dengan penuh harap.
BERITA09/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Dibantu Pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa, Warung Bu Mamik di Tulungagung Terus Tumbuh dan Menggeliat
Dibantu Pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa, Warung Bu Mamik di Tulungagung Terus Tumbuh dan Menggeliat
Tulungagung – Di sudut Desa Mangunsari yang tenang, aroma gurih bakso dan mie ayam mengepul dari dapur kecil Warung Bu Mamik. Setiap hari, warga setempat berbondong-bondong mampir, tak hanya untuk mengisi perut, tetapi juga merasakan kehangatan khas masakan rumahan yang tak lekang oleh waktu. Namun di balik sedapnya cita rasa itu, tersimpan kisah perjuangan dan ketekunan. Sumamik Purnawati (46), sang pemilik warung, tak pernah menyangka usaha yang ia rintis sejak akhir 2023 dengan modal pas-pasan ini akan tumbuh menjadi sumber penghidupan yang stabil. Di tengah keterbatasan promosi karena belum akrab dengan dunia digital, Bu Mamik hanya mengandalkan kekuatan mulut ke mulut. Tapi satu hal yang ia pegang teguh: rasa harus tetap juara. Dan itu terbukti, pelanggan terus berdatangan. Titik balik datang pada Maret 2025. Saat semangatnya mulai diuji oleh kebutuhan modal harian yang terus menekan, tangan pertolongan hadir dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung. Bantuan pembiayaan sebesar Rp2 juta tanpa bunga ia terima, bukan sekadar sebagai dana, tapi juga sebagai suntikan harapan. “Saya pakai untuk beli daging, ayam, bumbu-bumbu. Alhamdulillah, sekarang bisa lebih tenang. Modal lancar, pembeli juga tambah ramai,” tutur Bu Mamik dengan mata berbinar. Dengan omzet harian mencapai Rp300.000 dan penghasilan bersih sekitar Rp200.000, usaha ini kini terus berjalan stabil. Belanja rutin ke Pasar Ngemplak setiap dua hari sekali dan menjaga kesegaran bahan adalah bagian dari disiplin yang ia bangun sendiri. Bu Mamik punya mimpi: suatu hari nanti ia ingin punya gerobak keliling dan pendapatan semakin meningkat. Dan semua itu, dimulai dari langkah kecil dan kepercayaan yang diberikan BMD Tulungagung. Program microfinance dari BAZNAS ini membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari dukungan yang tepat sasaran. Tidak hanya memberikan modal, BMD hadir sebagai mitra tumbuh bagi para pelaku usaha kecil seperti Bu Mamik. Mereka yang bekerja dengan hati, dan hanya butuh satu kesempatan untuk berkembang.
BERITA08/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Sinergi BAZNAS, Pemerintah, dan Kampus untuk Wujudkan UMKM Mandiri dan Berkelanjutan
Sinergi BAZNAS, Pemerintah, dan Kampus untuk Wujudkan UMKM Mandiri dan Berkelanjutan
Tulungagung – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung menggelar rapat koordinasi penting dalam rangka menindaklanjuti program pemberdayaan UMKM binaan, Rabu (7/5/2025). Rapat ini bertujuan untuk menyusun strategi kolaboratif dalam membangun kemandirian pelaku UMKM melalui pendekatan yang menyeluruh, tidak hanya sebatas bantuan modal usaha. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai unsur strategis, termasuk Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra), perwakilan dari lima kampus besar di Tulungagung yakni UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Universitas Tulungagung, Universitas Bhineka, STAI Diponegoro, dan STAI Muhammadiyah, serta perwakilan dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Bappeda, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Dalam rapat ini, BAZNAS menegaskan perannya sebagai fasilitator permodalan awal berbasis zakat, serta melalui program BAZNAS Microfinance Desa (BMD). Sementara itu, OPD terkait akan memperkuat dengan program pelatihan, pendampingan, serta penguatan kapasitas usaha. Perguruan tinggi juga diposisikan sebagai mitra strategis yang akan terlibat dalam pendampingan, riset, hingga pengabdian masyarakat. Mahasiswa dari berbagai jurusan akan diarahkan untuk KKN di Kampung Zakat, serta melakukan magang dan PPL langsung di lingkungan BAZNAS. Berbagai bentuk pelatihan yang akan diberikan meliputi digital marketing, desain produk, manajemen keuangan, pengemasan produk, hingga perizinan dan legalitas usaha. Tujuannya adalah memberikan bekal keterampilan praktis yang dibutuhkan pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk digital. Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid, menegaskan pentingnya kerja sama ini agar pemberdayaan UMKM tidak berhenti pada tahap bantuan awal. “Kami ingin agar UMKM di Tulungagung benar-benar berdaya. Tidak cukup hanya dengan memberi modal, tapi juga harus ada pelatihan, pendampingan, monitoring hingga evaluasi. Inilah bentuk ikhtiar kami bersama mitra untuk menciptakan UMKM yang mandiri dan berkelanjutan,” ujarnya. Senada dengan itu, Abdul Wachid menambahkan bahwa program ini sebagai bentuk kolaborasi strategis yang saling menguatkan. “Kita menyatukan kekuatan. BAZNAS dengan modal zakatnya, pemerintah dengan program pemberdayaannya, dan kampus dengan kekuatan SDM dan akademiknya. Semua ini kita desain agar UMKM tidak berjalan sendiri, tetapi didampingi hingga bisa tumbuh dan berkembang secara profesional,” tambah Abdul. Kabag Kesra Kabupaten Tulungagung, M. Makrus Manan, menyambut baik inisiatif kolaboratif ini dan menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung. “Program pemberdayaan seperti ini harus terus kita dorong bersama. Kegiatan BAZNAS yang tidak hanya berhenti di bantuan, tetapi juga masuk ke ranah pendampingan, pelatihan, hingga kemitraan, itu patut diapresiasi. Pemerintah Kabupaten Tulungagung tentu akan mendukung penuh agar UMKM kita bisa naik kelas dan berdaya saing,” ungkapnya. Perwakilan dari STAI Muhammadiyah Tulungagung yang turut hadir dalam rapat menyampaikan apresiasi tinggi terhadap upaya yang dilakukan BAZNAS. “BAZNAS Tulungagung itu luar biasa. Sudah memberikan bantuan modal usaha bahkan tanpa bunga dan tanpa jaminan. Itu luar biasa bagi kami. Bahkan sampai memikirkan ke pemberdayaannya sekaligus. Kami siap membantu untuk bekerja sama dengan BAZNAS,” ujar Mei Santi. Sementara itu, perwakilan dari Universitas Tulungagung (UNITA), Lona Chinsia menyatakan kesiapan untuk memperluas kolaborasi yang telah berjalan. “Kami selama ini sudah melakukan pelatihan, pendampingan, pemasaran, dan membantu legalitas usaha kepada mahasiswa-mahasiswa kami dan beberapa UMKM binaan. Semoga nantinya bisa berkolaborasi lebih luas lagi,” ungkapnya. Sinergi antara BAZNAS, pemerintah, dan dunia pendidikan ini diharapkan dapat menjadi model kolaboratif dalam menggerakkan ekonomi masyarakat dari bawah. Dengan pendekatan yang menyeluruh mulai dari bantuan modal, pelatihan, hingga pendampingan berkelanjutan untuk UMKM di Kabupaten Tulungagung diharapkan mampu naik kelas dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
BERITA07/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Tanpa Bunga dan Jaminan, BAZNAS Microfinance Desa Dongkrak Usaha Es Tebu “Gerdu” di Tulungagung
Tanpa Bunga dan Jaminan, BAZNAS Microfinance Desa Dongkrak Usaha Es Tebu “Gerdu” di Tulungagung
Tulungagung – Dukungan terhadap pelaku usaha mikro di desa-desa terus diwujudkan melalui program pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung. Dengan skema pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan, BMD menjadi solusi nyata bagi masyarakat desa yang ingin mengembangkan usaha kecil mereka. Salah satu kisah suksesnya datang dari Nurhayati (39), pelaku usaha Es Tebu “Gerdu” asal Desa Macanbang, Kecamatan Gondang, Tulungagung. Sejak tahun 2009, Nurhayati konsisten menjalankan usahanya menjual es tebu segar yang ia jajakan di depan pos kamling dekat perempatan jalan desa, lokasi yang strategis dan ramai dilalui warga. Tak hanya es tebu, ia juga menawarkan gorengan dan kacang sebagai pelengkap. Harga jual yang terjangkau, mulai dari Rp2.500 hingga Rp12.000 per botol, membuat produk Nurhayati digemari banyak pelanggan, khususnya petani dan masyarakat sekitar. Namun, keterbatasan modal sempat menjadi tantangan bagi Nurhayati. Kondisi alat yang mulai usang dan keterbatasan stok bahan baku menghambat produktivitas. Titik terang datang pada April 2025, ketika ia mendapat bantuan pembiayaan dari BAZNAS Microfinance Desa sebesar Rp2.500.000, tanpa bunga dan tanpa syarat jaminan. “Pinjaman ini sangat membantu usaha saya. Mesin bisa diperbaiki, stok tebu aman, dan saya bisa membeli perlengkapan tambahan seperti gelas dan termos. Yang paling melegakan, saya tidak harus memikirkan bunga atau jaminan seperti di tempat lain,” ungkap Nurhayati penuh syukur. Berbekal dana tersebut, Nurhayati memperbaiki mesin penggiling tebu, membeli bahan baku, hingga menyervis mesin diesel yang menjadi penggerak utama usahanya. Saat ini, omzet hariannya mencapai sekitar Rp200.000, dengan pendapatan bersih sekitar 50 persen dari total penjualan. Ia juga mulai menerima pesanan dalam jumlah besar dari pelanggan tetap, menunjukkan bahwa skala usahanya perlahan meningkat. Manager BMD Kabupaten Tulungagung, Imam Suyudi, menjelaskan bahwa program pembiayaan ini dirancang untuk menjangkau pelaku usaha kecil yang seringkali tidak tersentuh lembaga keuangan formal. “Kami melihat banyak usaha potensial di desa yang hanya butuh sedikit dorongan modal untuk tumbuh. Melalui pembiayaan tanpa bunga dan tanpa jaminan ini, kami ingin menciptakan ekosistem ekonomi yang adil dan memberdayakan, bukan membebani. Bu Nurhayati adalah salah satu contoh nyata keberhasilannya,” ujar Imam. Ia juga menambahkan bahwa BAZNAS Microfinance Desa hadir bukan hanya sebagai penyedia dana, tapi juga sebagai pendamping dan mitra usaha yang siap mendukung secara berkelanjutan. Kisah Nurhayati membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, pelaku usaha kecil di desa bisa berkembang dan menciptakan dampak ekonomi lokal yang signifikan. Program seperti ini bukan hanya soal pinjaman, tetapi tentang membuka akses, menumbuhkan harapan, dan menciptakan keberdayaan.
BERITA07/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Sebatangkara di Usia Senja, Mbah Wiji Temukan Secerah Harapan: BAZNAS Berikan Bantuan Seumur Hidup
Sebatangkara di Usia Senja, Mbah Wiji Temukan Secerah Harapan: BAZNAS Berikan Bantuan Seumur Hidup
Tulungagung - Di sebuah rumah reyot berdinding bambu dan beralaskan plastik tipis, hidup seorang nenek tua sendirian, dalam sepi, dalam lupa, dalam kondisi yang memilukan. Dialah Mbah Wiji, 80 tahun, lansia sebatang kara dari Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo. Hidupnya seperti dilupakan oleh waktu, tanpa keluarga, tanpa penghasilan, dan dengan ingatan yang perlahan menghilang. Namun, satu hal yang kini membuatnya bertahan: bantuan seumur hidup dari BAZNAS Tulungagung. Dalam keterbatasan dan ketidakberdayaan, Mbah Wiji kini menerima bantuan biaya hidup sebesar Rp900.000 yang diberikan secara rutin setiap tiga bulan sekali. Bantuan ini bukan hanya sekadar materi, tetapi menjadi sumber utama kehidupannya, untuk makan, untuk bertahan, untuk merasa bahwa ia masih dihargai. Mbah Wiji sering terlihat berjalan tanpa arah. Dalam pikirannya yang mulai kabur, satu hal tetap tertinggal: kerinduan akan teman. Ia kerap memohon kepada siapa pun yang ia temui di jalan, “Ayo, ndok, temani saya di rumah ya… jangan pergi.” Kalimat yang terdengar sederhana, namun menyayat. Jeritan dari kesepian yang terlalu lama tak terjawab. Meski tak memiliki keluarga, ia tak sepenuhnya sendiri. Warga sekitar masih menunjukkan empati. Bu Nartiyah, seorang tetangga yang setiap hari mengawasi keadaannya, menyampaikan bahwa bantuan dari BAZNAS adalah satu-satunya harapan hidup Mbah Wiji. “Beliau itu sudah tidak bisa kerja, tidak punya siapa-siapa. Bantuan inilah satu-satunya pegangan. Biasanya untuk beli makan jadi, kadang saya bantu juga beli lauk,” kata Bu Nartiyah sambil menahan haru. Staff BAZNAS Tulungagung bagian pendistribusian dan pendayagunaan, Lisnawaroh menyampaikan bahwa program bantuan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial, tetapi juga wujud cinta kasih dari umat kepada mereka yang lemah dan terlupakan. “Kami berharap bantuan ini bisa menghadirkan ketenangan dan keberlanjutan hidup bagi lansia seperti Mbah Wiji. Melalui sedekah yang dititipkan di BAZNAS, masyarakat secara langsung menyelamatkan kehidupan mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya. Bantuan tersebut disalurkan langsung ke rumah-rumah penerima manfaat, salah satunya oleh Amanda Suci, mahasiswa binaan BAZNAS Tulungagung yang turut terjun dalam proses distribusi. Ia menyampaikan ajakan tulus kepada masyarakat: “Kami mengajak masyarakat untuk tidak menutup mata terhadap penderitaan sesama. Melalui sedekah di BAZNAS Tulungagung, kita bisa ikut menjadi bagian dari perubahan. Tak harus kaya untuk peduli, cukup ada niat, ada kasih. Kebaikan sekecil apa pun bisa menyelamatkan hidup seseorang.” Dalam dunia yang sering kali lupa pada yang renta dan lemah, kisah Mbah Wiji menjadi pengingat bahwa satu tindakan kebaikan bisa mengubah hidup seseorang. Dan selama masih ada hati yang peduli, tak ada jiwa yang benar-benar sendiri.
BERITA06/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Mimpi Tak Perlu Modal Besar: BMD Tulungagung Jadi Kunci Sukses Usaha Kantin Sekolah
Mimpi Tak Perlu Modal Besar: BMD Tulungagung Jadi Kunci Sukses Usaha Kantin Sekolah
Tulungagung – Semangat berwirausaha dan cinta pada dunia kuliner mengantarkan Danny Ardianto (34), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, menjadi salah satu pelaku usaha mikro yang sukses mengelola kantin sekolah. Sejak 2017, Danny menjalankan “Kantin Mas Dani” di area SMPN 1 Karangrejo, yang kini menjadi salah satu kantin favorit siswa. Namun, di balik kesuksesan tersebut, Danny sempat menghadapi tantangan dalam permodalan. Kebutuhan operasional yang terus meningkat mendorongnya mencari solusi pembiayaan. Harapannya terjawab pada Maret 2025, saat ia mendapatkan dukungan pembiayaan sebesar Rp2.500.000 dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung. Dana tersebut dimanfaatkan untuk membeli bahan baku makanan serta cup kertas ramah lingkungan sebagai pengganti plastik sekali pakai. Langkah ini tidak hanya mendukung keberlanjutan usaha, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah. “Alhamdulillah, bantuan dari BMD sangat membantu. Modal itu saya pakai untuk belanja bahan jualan dan juga mulai beralih ke kemasan yang lebih ramah lingkungan,” ujar Danny. Setiap harinya, Kantin Mas Dani mampu menghasilkan omzet hingga Rp700 ribu, terdiri dari Rp500 ribu dari kantin sekolah dan sekitar Rp200 ribu dari produk-produk yang dititipkan ke berbagai angkringan di Tulungagung. Danny masih menyisihkan penghasilan untuk membayar sewa tahunan kantin sebesar Rp1.750.000. Meski demikian, ia tetap optimistis dan berencana memperbaiki fasilitas kantin agar lebih nyaman bagi siswa. “Saya ingin kantinnya lebih nyaman dan penghasilan juga bisa naik, biar usaha ini bisa terus berkembang,” harap Danny. BAZNAS Microfinance Desa Kabupaten Tulungagung hadir sebagai lembaga yang fokus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui pembiayaan mikro tanpa bunga. Menurut Manager BMD Tulungagung, Imam Suyudi, program ini memang ditujukan untuk menjangkau pelaku usaha kecil yang membutuhkan akses modal usaha secara cepat dan mudah. “Kami ingin membantu pelaku usaha kecil seperti Pak Danny agar bisa terus berkembang dan mandiri secara ekonomi. Pembiayaan ini bukan sekadar modal, tapi juga bentuk kepercayaan agar mereka bisa naik kelas,” ujar Imam Suyudi. Dukungan seperti yang diterima Danny menjadi bukti bahwa kehadiran BMD mampu membuka jalan pertumbuhan ekonomi dari akar rumput, bahkan di lingkungan sekolah. Dengan kombinasi antara kerja keras, inovasi, dan dukungan pembiayaan yang tepat, pelaku usaha mikro seperti Danny membuktikan bahwa usaha kecil di lingkungan sekolah pun bisa tumbuh dan memberikan dampak ekonomi yang nyata.
BERITA06/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Dorong UMKM Desa, BAZNAS Microfinance Desa Tulungagung Bantu Modal Usaha Warung Soto-Bakso di Kutoanyar
Dorong UMKM Desa, BAZNAS Microfinance Desa Tulungagung Bantu Modal Usaha Warung Soto-Bakso di Kutoanyar
Tulungagung - Dukungan nyata bagi pelaku usaha kecil terus digencarkan oleh BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung. Salah satu penerima manfaatnya adalah Suhartini (49), warga Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung, yang kini semakin mantap mengembangkan usaha kulinernya berkat pembiayaan dari program tersebut. Sejak 2016, Suhartini dikenal warga sekitar sebagai penjual soto ayam yang lezat dan ramah. Tahun ini, ia menambah menu andalan berupa bakso, menjadikan warung sederhananya semakin diminati. Setiap hari, bersama sang suami, ia membuka warung dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB, melayani pelanggan setia dengan kehangatan dan cita rasa khas rumahan. Pada Maret 2025, Suhartini menerima pinjaman tanpa bunga sebesar Rp1.800.000 dari BAZNAS Microfinance Desa Tulungagung. Dana tersebut langsung ia alokasikan untuk pembelian bahan baku harian di Pasar Ngemplak, membantu menjaga kualitas dan kesegaran makanan yang ia jual. “Alhamdulillah, bantuan dari BAZNAS ini sangat membantu. Modal saya bertambah, bisa beli bahan lebih banyak dan pelanggan pun makin puas,” ujarnya dengan semangat. Pendapatan kotor harian Suhartini kini mencapai sekitar Rp250.000, dengan keuntungan bersih sekitar Rp100.000. Meski pemasaran hanya mengandalkan kabar dari mulut ke mulut, pelanggannya terus bertambah. Beberapa bahkan rela memesan via WhatsApp untuk kemudian mengambil sendiri pesanan mereka. Program pembiayaan dari BMD Tulungagung ini bertujuan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat desa melalui dukungan permodalan syariah yang mudah dan tanpa beban bunga. Usaha seperti milik Suhartini menjadi bukti bahwa pembiayaan mikro bisa menjadi tonggak pertumbuhan ekonomi masyarakat. Tak berhenti di sini, Suhartini memandang masa depan usahanya dengan optimisme. “Kalau rezeki terus lancar, saya ingin buka cabang, bisa buka lapangan kerja juga,” tuturnya. BAZNAS Microfinance Desa Kabupaten Tulungagung terus berkomitmen menjangkau lebih banyak pelaku UMKM seperti Suhartini, membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa dari bawah. Satu usaha kecil yang berkembang, satu harapan besar yang tumbuh.
BERITA05/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Sentuhan Kebaikan di Tengah Kota: BAZNAS Tulungagung Bagikan Makanan Gratis
Sentuhan Kebaikan di Tengah Kota: BAZNAS Tulungagung Bagikan Makanan Gratis
Tulungagung - Semangat berbagi kembali menggema di Kota Tulungagung. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung menggelar aksi sosial bertajuk “Jumat Berkah” pada hari ini, Jumat (2/5/2025). Dalam kegiatan penuh makna ini, BAZNAS membagikan 100 nasi kotak secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama para tukang becak dan relawan penyebrangan jalan. Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai titik strategis kota, termasuk Terminal Gayatri, Alun-Alun Tulungagung, depan Kantor Pemerintah Daerah, serta area sekitarnya. Pemilihan lokasi-lokasi tersebut bukan tanpa alasan, titik-titik tersebut merupakan tempat berkumpulnya masyarakat pekerja informal yang kerap luput dari perhatian. Ari Khotmil Mubarak, SE., salah satu staff BAZNAS Kabupaten Tulungagung yang turun langsung membagikan bantuan makanan ini menjelaskan bahwa kegiatan Jumat Berkah ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Tulungagung sebagai wujud kepedulian sosial. “Ini adalah bentuk nyata perhatian kami kepada saudara-saudara kita yang sehari-hari bekerja keras di jalanan. Kami ingin berbagi kebahagiaan, terutama di hari Jumat yang penuh berkah,” ujarnya. Aksi sosial ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Salah satu penerima manfaat, Bapak Suyatno, seorang tukang becak yang mangkal di sekitar Terminal Gayatri, mengaku sangat terharu dengan bantuan tersebut. “Saya sangat berterima kasih kepada BAZNAS Kabupaten Tulungagung. Nasi kotak ini sangat berarti bagi kami yang kadang harus bekerja dari pagi hingga malam tanpa kepastian pendapatan. Rasanya senang sekali mengetahui bahwa masih ada yang peduli,” ungkap Suyatno dengan senyum bahagia. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa makanan, tetapi juga menyebarkan pesan moral tentang pentingnya solidaritas sosial. Melalui kegiatan sederhana ini, BAZNAS ingin mengajak masyarakat untuk ikut peduli terhadap lingkungan sekitar dan mereka yang kurang beruntung. “Insya Allah kegiatan ini akan terus kami lanjutkan secara berkala. Kami juga membuka peluang bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi, baik dalam bentuk donasi maupun dukungan moral,” tambah Ari. Dengan gerakan kecil namun penuh makna ini, BAZNAS Kabupaten Tulungagung berharap dapat menjadi inspirasi bagi berbagai elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun kepedulian dan mewujudkan semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
BERITA02/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Di Hari Pendidikan Nasional, BAZNAS Tulungagung Hadirkan Harapan Baru untuk Siswa Berkebutuhan Khusus
Di Hari Pendidikan Nasional, BAZNAS Tulungagung Hadirkan Harapan Baru untuk Siswa Berkebutuhan Khusus
Tulungagung - Dalam momen yang sarat makna, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung menyalurkan bantuan pendidikan kepada tiga siswa berkebutuhan khusus serta menyerahkan satu unit kursi roda kepada penerima manfaat di Madrasah Aliyah Pesantren Sabilil Muttaqien, Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol. (02/05/25) Dengan total bantuan senilai Rp3.000.000,-, ketiga siswa tersebut menerima dukungan finansial yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kelangsungan pendidikan mereka. Tidak hanya itu, BAZNAS juga memberikan sebuah kursi roda kepada salah satu penerima yang membutuhkan bantuan mobilitas, sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap kebutuhan dasar para penyandang disabilitas. Acara penyaluran berlangsung dengan haru dan semangat. Raut wajah bahagia terpancar dari para penerima dan para guru waktu penyaluran berlangsung. Bantuan ini bukan sekadar angka, tetapi menjadi simbol harapan bagi mereka yang selama ini berjuang dalam keterbatasan. "Hari Pendidikan Nasional menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan kita semua bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, berhak mendapatkan akses pendidikan yang layak. Melalui bantuan ini, kami ingin menyampaikan bahwa mereka tidak sendiri. Kami hadir untuk mendukung," ungkap Abdul Wacid, Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung. Kepala Madrasah Aliyah Pesantren Sabilil Muttaqien mengungkapkan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam. “Siswa-siswa ini punya semangat yang luar biasa. Mereka datang ke sekolah dengan keterbatasan, tapi tidak pernah menyerah. Bantuan ini bukan hanya materi, tapi juga motivasi.” Penyaluran bantuan ini menjadi bukti bahwa kebaikan tidak harus datang dalam jumlah besar atau kemasan mewah. Seringkali, kebaikan hadir dalam bentuk paling sederhana dengan penuh kepedulian. Dan di Hari Pendidikan Nasional ini, kepedulian itu menjelma dalam bentuk kursi roda dan dana pendidikan, membawa harapan baru bagi anak-anak yang tak pernah berhenti bermimpi, meski jalannya sedikit lebih sunyi. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, BAZNAS Tulungagung terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung kemanusiaan dan pendidikan. Karena setiap anak adalah cahaya masa depan bangsa tak terkecuali mereka yang berjalan di jalan yang sedikit berbeda.
BERITA02/05/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Jejak Kebaikan di Lereng Rejotangan: BAZNAS Tulungagung Ringankan Hidup Mbah Suwito
Jejak Kebaikan di Lereng Rejotangan: BAZNAS Tulungagung Ringankan Hidup Mbah Suwito
Tulungagung – Di sebuah rumah sederhana berdinding anyaman bambu di Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, terdapat sebuah rumah sederhana berdinding anyaman bambu yang menjadi saksi bisu perjuangan hidup seorang lansia sebatang kara: Mbah Suwito. Usianya telah renta, badannya ringkih, namun semangatnya tak pernah surut. Sehari-hari, ia bertahan dengan memelihara ayam dan menanam sayuran seadanya untuk dikonsumsi sendiri. Kesendirian adalah teman akrabnya, sebab anak-anaknya tinggal jauh merantau bahkan salah satunya berada di Banjarmasin dan hanya pulang setahun sekali. Di tengah kesulitan hidupnya, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung hadir sebagai penguat harapan. Melalui program bantuan biaya hidup bagi fakir miskin, BAZNAS menyalurkan bantuan sebesar Rp900.000 rutin setiap tiga bulan sekali kepada warga yang benar-benar membutuhkan, termasuk Mbah Suwito. Menariknya, bantuan ini disalurkan langsung oleh mahasiswa binaan BAZNAS Tulungagung. Mahasiswa-mahasiswa ini adalah penerima beasiswa dari BAZNAS yang kini diberi amanah untuk menyalurkan bantuan secara langsung ke masyarakat. Dengan menyusuri jalan pegunungan dengan suasana alam yang asri, mereka datang membawa lebih dari sekadar uang, tetapi juga kepedulian dan kehangatan kemanusiaan. Ketika tim mahasiswa tiba, Mbah Suwito tengah sibuk meraut bambu untuk membuat kandang ayam. Meski usianya telah lanjut, ia tetap berusaha mandiri dengan keterampilan sederhana yang dimilikinya. Tatkala menerima bantuan, wajahnya seketika berubah cerah. "Alhamdulillah, terima kasih BAZNAS. Bantuan ini sangat berarti bagi saya. Semoga semua yang telah membantu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan umur panjang," ucap mbah Suwito dengan haru. Salah satu mahasiswa penyalur bantuan, Anisatul Maghfiroh, mengaku pengalaman ini membuka matanya akan realitas kehidupan yang sering luput dari perhatian. “Melihat langsung kehidupan Mbah Suwito yang sebatang kara dan tetap kuat menghadapi hari-harinya membuat saya banyak merenung. Saya belajar bahwa hidup bukan tentang seberapa banyak yang kita miliki, tapi tentang bagaimana kita bersyukur dan peduli kepada sesama. Ini bukan sekadar menyalurkan bantuan, tapi juga pelajaran hidup yang sangat berharga bagi saya pribadi,” ungkap Nisa dengan mata berkaca-kaca. Melalui peran mahasiswa binaannya, BAZNAS Tulungagung tidak hanya menyalurkan zakat secara tepat sasaran, tetapi juga menanamkan nilai empati dan kepedulian sosial kepada generasi muda. Mereka tidak hanya belajar secara akademik, tetapi juga memahami realitas kehidupan dan arti berbagi dengan sesama. Ketua RW setempat juga mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini. "Program dari BAZNAS ini memang bagus apalagi buat warga seperti Mbah Suwito. Kami berharap bantuan ini bisa terus berlanjut, karena masih banyak lansia dhuafa lain yang membutuhkan," tuturnya. BAZNAS Tulungagung terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam membantu sesama melalui zakat, infak, dan sedekah. Setiap donasi yang diberikan akan dikelola secara amanah dan disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan, sebagaimana yang kini dirasakan oleh Mbah Suwito dan banyak mustahik lainnya. Karena setiap kebaikan yang disalurkan, akan menjadi cahaya bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan.
BERITA30/04/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
BMD Perkuat Usaha Mikro, Warung Bu Jumini di Tawangsari Makin Berkembang
BMD Perkuat Usaha Mikro, Warung Bu Jumini di Tawangsari Makin Berkembang
Tulungagung - BAZNAS Microfinance Desa (BMD) terus mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui pembiayaan usaha mikro. Salah satu penerima manfaatnya adalah Bu Jumini (56), pemilik warung pracangan di Desa Tawangsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Pada Maret 2025, Bu Jumini menerima pembiayaan sebesar Rp2 juta dari BMD. Bantuan tersebut langsung digunakan untuk menambah stok barang, memperkuat pasokan dagangan, dan meningkatkan layanan kepada pelanggan. "Modal ini saya pakai untuk belanja lebih banyak. Alhamdulillah, stok makin lengkap dan pembeli makin ramai," ujar Bu Jumini saat ditemui di warungnya. Warung yang telah beroperasi sejak 2015 ini menjadi andalan warga Tawangsari untuk memenuhi kebutuhan harian. Setiap hari, Bu Jumini membukukan omset sekitar Rp800.000 dengan keuntungan bersih Rp200.000. Ia menjual berbagai kebutuhan pokok, sayur-mayur segar, buah pisang, hingga gorengan hangat. Tak hanya melayani pembelian langsung, Bu Jumini juga memanfaatkan teknologi sederhana dengan menerima pesanan melalui WhatsApp yang dikelola anaknya. Pengantaran ke wilayah Plandan dan Ketanon pun menjadi bagian dari layanan tambahan untuk pelanggan setia. Meski usaha kecil ini sempat menghadapi tantangan seperti pembeli yang belum bisa membayar tunai, Bu Jumini tetap mengutamakan pelayanan dan kepercayaan. Ia optimistis, dengan dukungan modal dari BMD, warungnya akan terus berkembang. BMD berharap, bantuan ini bukan hanya memperbesar kapasitas usaha Bu Jumini, tetapi juga memperkuat perekonomian lokal di Desa Tawangsari. Pemberdayaan usaha mikro tetap menjadi fokus utama dalam misi membangun kemandirian ekonomi masyarakat desa.
BERITA29/04/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Modal Tanpa Bunga, Usaha Makin Berkembang: BAZNAS Microfinance Desa Dorong Kemandirian Warga Tulungagung
Modal Tanpa Bunga, Usaha Makin Berkembang: BAZNAS Microfinance Desa Dorong Kemandirian Warga Tulungagung
Tulungagung – Usia bukanlah batas untuk terus produktif dan mandiri. Hal ini dibuktikan oleh Edia Ristanti (51), ibu rumah tangga asal Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Tulungagung, yang sejak tahun 2017 konsisten mengembangkan usaha keripik rumahan bermerek “BIMA”. Dari dapur rumah sederhananya, Edia mengolah sekitar 15 kilogram ketela setiap hari menjadi 6 kilogram keripik renyah siap jual. Ia juga menyediakan varian keripik pisang, talas, dan sukun untuk memenuhi permintaan pelanggan. Dengan bantuan sang suami, usaha ini dijalankan penuh ketekunan meski dalam keterbatasan. Selama ini, keterbatasan modal kerap menjadi kendala. Bahan baku, plastik kemasan, hingga peralatan produksi harus dikelola sehemat mungkin. Namun, semua berubah ketika pada Maret lalu, Edia mendapatkan bantuan permodalan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung, program pemberdayaan ekonomi berbasis syariah dari BAZNAS yang memberikan pinjaman modal usaha tanpa bunga dan tanpa jaminan. Dana sebesar Rp1.800.000 yang ia terima dimanfaatkan untuk membeli tambahan bahan baku serta perlengkapan produksi seperti plastik dan stiker kemasan. Momentum ini sangat pas, apalagi waktu menjelang Ramadan dan Lebaran saat permintaan keripik melonjak. “Menjelang Ramadan kemarin, saya dapat pesanan hingga 17 kilogram keripik. Alhamdulillah, bisa menghasilkan keuntungan bersih Rp450.000 hanya dari pesanan jelang lebaran,” ungkap Edia dengan semangat. Keripik “BIMA” kini dipasarkan di berbagai warung jajanan dan lingkungan perumahan sekitar. Ia juga menjadi mitra tetap sebuah warung lodho yang secara rutin memesan 10 pak keripik pisang setiap 10 hari. Meski usaha ini belum mengantongi izin resmi, Edia telah membuktikan bahwa usaha rumahan pun bisa bertahan dan berkembang jika diberi akses permodalan yang adil dan memberdayakan. Dengan rata-rata pendapatan kotor Rp100.000 per hari, Edia mencatat laba bersih sekitar Rp75.000, cukup untuk menambah penghasilan keluarga. Ia berharap, dengan dukungan berkelanjutan dari BMD, usahanya bisa naik kelas, dapat mengurus izin usaha, memperluas jaringan distribusi, serta memperkenalkan “BIMA” ke pasar yang lebih luas. Program BAZNAS Microfinance Desa di Tulungagung menjadi bukti bahwa pinjaman tanpa bunga dan tanpa jaminan bisa berdampak besar, terutama bagi pelaku usaha kecil. Bukan hanya memberikan modal, tapi juga menumbuhkan harapan dan kemandirian ekonomi masyarakat dari akar rumput.
BERITA25/04/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Dorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar Gunung Bolo: BAZNAS Gelar Rapat Koordinasi dengan Bagian Kesra dan Kepala Desa Jarakan
Dorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar Gunung Bolo: BAZNAS Gelar Rapat Koordinasi dengan Bagian Kesra dan Kepala Desa Jarakan
Tulungagung - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung menggelar rapat koordinasi bersama Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Kepala Desa Jarakan untuk membahas strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan sekitar Gunung Bolo. Rapat ini dilaksanakan sebagai bentuk komitmen BAZNAS dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program berbasis ekonomi produktif. Salah satu poin utama yang disepakati dalam pertemuan tersebut adalah penyaluran bantuan berupa rombong usaha kepada warga setempat. Bantuan ini ditujukan untuk masyarakat yang memiliki semangat wirausaha namun terbatas dari sisi modal dan fasilitas pendukung. Plt. Ketua BAZNAS Kabupaten Tulungagung, Abdul Wachid, S. IP., dalam rapat menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program pemberdayaan ekonomi mustahik agar dapat mandiri dan berdaya saing. “Dengan bantuan rombong usaha, kami berharap masyarakat di sekitar Gunung Bolo bisa mengembangkan usaha kecil seperti kuliner, minuman, atau kerajinan lokal yang bisa menopang kehidupan sehari-hari,” jelasnya. Kepala Desa Jarakan menyambut baik upaya tersebut dan menyatakan siap mendukung dari sisi pendataan penerima manfaat serta pendampingan setelah bantuan disalurkan. “Kami ingin program ini tidak berhenti pada bantuan saja, tetapi juga berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Tulungagung, H. M. Makrus Manan S.P., M.M., menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi langkah BAZNAS ini. Pemberdayaan ekonomi harus menjadi fokus bersama, karena hanya dengan pemberdayaan yang tepat sasaran, masyarakat bisa benar-benar mandiri secara ekonomi,” tegasnya. Bagian Kesra dan pemerintah desa berharap, BAZNAS dapat terus hadir dalam mendampingi usaha kecil masyarakat, tidak hanya melalui bantuan fisik, tetapi juga pembinaan dan penguatan kapasitas, agar upaya pemberdayaan ini benar-benar memberikan dampak jangka panjang
BERITA17/04/2025 | Humas BAZNAS
SKSS 2025 Segera Dibuka, BAZNAS Tulungagung Gaet Kampus untuk Berdayakan UMKM Mustahik
SKSS 2025 Segera Dibuka, BAZNAS Tulungagung Gaet Kampus untuk Berdayakan UMKM Mustahik
Tulungagung – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung menggelar acara rapat koordinasi dalam rangka persiapan pembukaan kembali Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) tahun 2025, dan dalam rangka kolaborasi pendampingan, pelatihan, dan pengembangan UMKM binaan BAZNAS, baik melalui program reguler maupun BAZNAS Microfinance Desa (BMD), (17/04/25). Kegiatan yang berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan semangat kebersamaan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antar lembaga dalam memberdayakan mustahik melalui pendidikan dan ekonomi. Dalam rapat koordinasi tersebut, BAZNAS Tulungagung menegaskan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan kualitas hidup mustahik, salah satunya melalui pendampingan dan pelatihan yang lebih intensif terhadap pelaku UMKM binaan serta program BAZNAS Microfinance Desa (BMD). Program ini dirancang untuk membantu mustahik agar mampu mandiri secara ekonomi dan berdaya saing di tengah masyarakat. Turut hadir dalam kegiatan ini Manajer BMD Tulungagung beserta salah satu stafnya, serta perwakilan dari lima perguruan tinggi di Kabupaten Tulungagung, yaitu UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Universitas Tulungagung, Universitas Bhineka, STAI Diponegoro, dan STAI Muhammadiyah. Kehadiran para akademisi ini menjadi langkah awal dalam membangun kerja sama strategis untuk menghadirkan para ahli yang kompeten di bidang ekonomi guna memperkuat program pendampingan, pelatihan dan pengembangan usaha bagi mustahik binaan. Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid, S. IP., menyampaikan bahwa kerja sama ini tidak hanya menjadi langkah konkret dalam memberdayakan mustahik, tetapi juga menjadi sarana membangun sinergi antara lembaga zakat dan dunia akademik dalam pengentasan kemiskinan berbasis ilmu dan keterampilan. "Program SKSS dan penguatan UMKM adalah bagian dari ikhtiar kami untuk menghadirkan transformasi sosial yang nyata. Dengan keterlibatan kampus-kampus di Tulungagung, kami optimistis dampak dari program ini akan semakin luas dan menyentuh kebutuhan riil mustahik," ujar Abdul. Pembukaan pendaftaran Program SKSS 2025 direncanakan akan segera dibuka dalam waktu dekat. BAZNAS Tulungagung mengajak seluruh masyarakat, khususnya keluarga kurang mampu, untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai jalan menuju pendidikan tinggi yang lebih baik bagi generasi muda. Dengan kolaborasi, pelatihan berkelanjutan, serta dukungan akademik, BAZNAS Tulungagung menegaskan komitmennya untuk terus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kesejahteraan umat berbasis zakat, infak, dan sedekah.
BERITA17/04/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Bantuan Modal Usaha BAZNAS Angkat Ekonomi Warga, Penyandang Disabilitas di Tulungagung Kini Makin Mandiri
Bantuan Modal Usaha BAZNAS Angkat Ekonomi Warga, Penyandang Disabilitas di Tulungagung Kini Makin Mandiri
Tulungagung - Program bantuan modal usaha yang disalurkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tulungagung telah memberikan dampak positif bagi banyak pelaku usaha kecil di wilayah tersebut. Salah satunya adalah Mulyadi, warga Dusun Maron, Desa Boyolangu penyandang disabilitas yang sebelumnya menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan harus meminjam uang dari berbagai sumber untuk mempertahankan usaha kecilnya. Mulyadi, yang telah membuka warung kopi sejak beberapa tahun lalu, mengungkapkan bahwa kondisi perekonomiannya sempat terpuruk. Sebagai pedagang kecil, ia kesulitan untuk mengembangkan usaha karena keterbatasan modal. "Sebelumnya, saya sering harus meminjam uang kesana-kemari hanya untuk menjaga kelangsungan warung kopi ini. Terkadang, pendapatan yang saya peroleh tak cukup untuk menutup biaya operasional," ungkap Mulyadi. Pada akhir bulan Oktober 2024, Mulyadi menerima program bantuan modal usaha yang disalurkan oleh BAZNAS Kabupaten Tulungagung sebesar Rp. 1.500.000,- yang menjadi titik balik bagi perkembangan usahanya. Berkat program bantuan modal usaha ini, perekonomian keluarga Mulyadi sekarang ini mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan. "Saya sangat bersyukur dan terharu dengan bantuan ini. Dengan modal yang telah berikan oleh BAZNAS, saya bisa menambah varian produk di warung kopi saya, seperti menjual aneka makanan ringan dan minuman lainnya. Pendapatan saya mulai meningkat, dan yang lebih penting, saya tidak perlu lagi meminjam uang untuk modal usaha," kata Mulyadi dengan penuh rasa terima kasih. Menurut Mulyadi, keberagaman produk yang kini dijual di warung kopinya juga menarik perhatian pelanggan baru. "Selain kopi, sekarang kami juga menyediakan berbagai menu makanan ringan dan minuman sehat. Ini memberikan pilihan lebih bagi pelanggan dan meningkatkan kunjungan ke warung kami," tambahnya. Plt. Ketua BAZNAS Tulungagung, Abdul Wachid, S. IP., menjelaskan bahwa program bantuan modal usaha ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan modal guna mengembangkan usaha mereka. "BAZNAS berkomitmen untuk memberdayakan ekonomi umat, salah satunya melalui bantuan modal usaha seperti yang diterima oleh Bapak Mulyadi. Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan taraf hidup mereka serta mendukung penguatan ekonomi keluarga," ujarnya. Abdul Wachid juga menekankan pentingnya keberlanjutan usaha para penerima bantuan. "Kami tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga mendampingi mereka dalam mengelola usaha agar lebih berkembang. Kami ingin para penerima bantuan dapat mandiri dan sukses dalam usaha mereka," tegasnya. Mulyadi juga menilai bahwa program ini sangat membantu masyarakat kecil, terutama yang berada dalam kondisi ekonomi sulit dan menyandang disabilitas. "Program modal usaha dari BAZNAS ini merupakan program yang bagus, terutama bagi orang-orang yang kesulitan dalam hal ekonomi seperti keluarga kami, terlebih lagi buat yang penyandang disabilitas. Semoga program ini ke depannya dapat lebih luas lagi jangkauannya sehingga bisa membantu masyarakat lebih banyak lagi," ujarnya. Dengan bantuan tersebut, Mulyadi kini tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang. Keberhasilan usaha warung kopinya kini menjadi contoh nyata bahwa program bantuan dari BAZNAS Tulungagung dapat memberikan dampak positif yang besar bagi kehidupan masyarakat, terutama dalam mengatasi kesulitan ekonomi. Program ini diharapkan dapat terus berjalan dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha kecil lainnya, sehingga dapat memperbaiki perekonomian masyarakat secara lebih luas.
BERITA16/04/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Bertahan di Usia 55, Musrini Bangkitkan Usaha Tahu Susu Berkat Suntikan Modal BAZNAS
Bertahan di Usia 55, Musrini Bangkitkan Usaha Tahu Susu Berkat Suntikan Modal BAZNAS
Tulungagung – Di usia 55 tahun, Musrini, warga Desa Tertek, Kecamatan Tulungagung, tak henti menunjukkan ketangguhannya sebagai pelaku UMKM. Sejak 2020, ia menekuni usaha tahu susu dengan merek “Tahu Susu HOKY” yang kini makin dikenal pelanggan setianya di Pasar Ngemplak. Dalam sehari, Musrini bisa memproduksi 5 kaleng tahu susu yang setara dengan 120 pack, dengan pendapatan kotor mencapai Rp800 ribu per hari. Namun, di balik semangatnya yang luar biasa, ada satu momen yang sangat membekas dalam ingatan Musrini, yaitu saat ia menerima bantuan permodalan dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Kabupaten Tulungagung. “Saya benar-benar bersyukur. Waktu itu rasanya seperti diberi angin segar. Pinjaman ini tanpa bunga dan tanpa jaminan, dan itu sangat meringankan saya sebagai pelaku usaha kecil,” ujar Musrini dengan mata berbinar. Pinjaman modal sebesar Rp1,8 juta tersebut langsung ia gunakan untuk menunjang kebutuhan produksi, mulai dari pembelian bahan baku, hingga penambahan alat produksi kecil-kecilan. Tanpa harus memikirkan beban bunga atau risiko kehilangan aset karena jaminan, Musrini merasa lebih leluasa mengelola keuangan usahanya. Setiap hari, ia dibantu oleh anaknya dalam proses produksi, dan dibantu orang kepercayaan untuk menjualkan produk di pasar. Ia tetap menjaga kualitas produknya dengan ketat, bahkan tahu susu produksinya hanya bertahan dua hari dan wajib disimpan di freezer. Menjelang Lebaran lalu, permintaan melonjak tajam. Bahkan, ia sempat kewalahan melayani pembeli karena permintaan yang terus mengalir. Namun itu justru menjadi motivasi tambahan bagi Musrini untuk terus mengembangkan usahanya, meski hingga kini belum memiliki izin resmi. “Saya berharap usaha ini bisa berkembang lebih besar dan bisa punya izin resmi suatu hari nanti. Tapi yang paling penting sekarang, saya bisa terus produksi dan bermanfaat untuk keluarga,” imbuhnya. Kisah Musrini menjadi contoh nyata bagaimana dukungan dari lembaga seperti BAZNAS bisa menjadi pendorong kuat bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan bertahan. Bukan hanya tentang angka nominalnya, tetapi juga tentang kepercayaan dan harapan yang dibawa oleh bantuan modal tanpa bunga dan tanpa jaminan tersebut.
BERITA16/04/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Dibantu BAZNAS, Usaha Gorengan Ibu Lusiana Siap Tancap Gas Setelah 11 Tahun Bertahan
Dibantu BAZNAS, Usaha Gorengan Ibu Lusiana Siap Tancap Gas Setelah 11 Tahun Bertahan
Tulungagung – Di balik aroma gurih dan hangatnya gorengan, tersimpan kisah inspiratif dari seorang ibu tangguh di Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu. Lusiana, 44 tahun, tak hanya menjual camilan favorit masyarakat, tapi juga menyajikan bukti nyata bahwa ketekunan dan kerja keras mampu bertahan menghadapi kerasnya persaingan dunia kuliner. Selama lebih dari satu dekade, Lusiana, istri dari Verry Rizki Kurniawan, anggota Kelompok BAZNAS Microfinance (KMB) 80, setia menekuni usaha gorengan yang ia rintis sendiri. Setiap hari, mulai pukul 09.00 pagi hingga 21.00 malam, ia bersama suaminya setia melayani pelanggan yang datang langsung maupun yang memesan lewat WhatsApp. Dengan rasa gorengan yang renyah dan khas, usahanya menjadi andalan banyak warga sekitar yang ingin menikmati camilan sederhana namun menggugah selera. Meski omzet harian bisa mencapai Rp800.000 dengan keuntungan bersih sekitar Rp200.000, Lusiana tak pernah merasa usahanya cukup. Berbekal sertifikasi halal yang telah dikantongi, ia terus berinovasi dan menjaga kualitas, menjadikan usahanya tetap dipercaya dan dicintai konsumen. Angin segar datang pada Februari 2025. Melalui program BAZNAS Microfinance Desa Kabupaten Tulungagung, Lusiana mendapat pinjaman usaha sebesar Rp2.000.000. Dana ini langsung dimanfaatkan untuk membeli kompor dua tungku "api seribu", stok minyak goreng, tepung, regulator, dan bahan baku lain yang krusial demi meningkatkan kapasitas produksi. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur sekali bisa mendapatkan bantuan dari BMD. Yang paling saya syukuri, bantuan ini tanpa jaminan dan tanpa bunga, jadi benar-benar meringankan dan sangat membantu kami untuk mengembangkan usaha,” ungkap Lusiana dengan mata berbinar. Ia juga menambahkan, “Saya berharap ke depan usaha ini bisa terus berkembang, mungkin bisa menambah variasi produk atau bahkan membuka cabang kecil. Doakan saja, semoga dimudahkan jalannya.” Peran BAZNAS tak hanya sekadar memberi bantuan finansial, tapi juga menyalakan kembali semangat pelaku usaha kecil untuk tumbuh dan naik kelas. Dalam kisah Lusiana, kita melihat bagaimana campur tangan lembaga sosial seperti BAZNAS bisa menjadi titik balik bagi UMKM lokal untuk terus melaju. Usaha kecil bukan berarti mimpi kecil. Dari wajan dan tepung sederhana, Lusiana membuktikan bahwa harapan bisa digoreng jadi kenyataan. Semoga kisahnya menginspirasi banyak pelaku UMKM lain untuk terus melangkah, karena setiap usaha layak untuk diperjuangkan.
BERITA15/04/2025 | Humas BAZNAS Tulungagung
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat